PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau langsung tancap gas melakukan persiapan keberangkatan jemaah calon haji (JCH) asal Riau, setelah ada kepastian nama-nama JCH yang akan berangkat. Persiapan tersebut di antaranya asrama dan transportasi untuk para JCH.
Kepala Biro Kesra Setda Riau, Zulkifli Syukur mengatakan, Pemprov Riau menyediakan anggaran untuk transportasi pesawat terbang berjumlah Rp22 miliar lebih. Di mana anggaran yang tersedia tersebut digunakan untuk 5.400 JCH.
Selain itu, pada 25 April 2022 Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama RI mengeluarkan Surat Keputusan Nomor: B.25020/Dj.Dt.II.II.4/Hj.05/04/2022 perihal Embarkasi Haji Antara (EHA) Riau Tahun 1443 H atau 2022 M. "Bahwa Bandara Sultan Syarif Kasim II dapat dioperasikan sebagai bandara embarkasi haji antara," katanya, Rabu (11/5).
Dijelaskan Zulkifli, untuk kelompok terbang (kloter) keberangkatan diperkirakan kurang lebih sebanyak enam kloter dan jumlah kloter kepulangan juga kurang lebih 6 kloter. "Jumlah pesawat yang diperlukan untuk mengangkut JCH Provinsi Riau sebanyak 32 unit pesawat," sebutnya.
Sementara itu, Asisten III Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Riau, Joni Irwan memastikan kesiapan fasilitas keberangkatan JCH Riau walaupun belum ada kepastian tanggal keberangkatan. "Kami sudah minta Biro Kesra Setdaprov Riau untuk terus melakukan upaya persiapan karena waktu keberangkatan jemaah haji sudah semakin dekat," pintanya.
Dikatakan Joni, sebelumnya, Kanwil Kemenag Riau melaporkan bahwa diperkirakan keberangkatan haji di Provinsi Riau tanggal 4 Juni 2022 untuk gelombang pertama dan 19 Juni 2022 untuk gelombang kedua. "Kami minta dari pihak Biro Kesra jemput bola ke Kemenag. Jangan kita menunggu," sebut Joni Irwan.
Joni Irwan juga berharap kepada Dinas PUPR Provinsi Riau agar segera memastikan kesiapan rusunawa yang digunakan sebagai asrama haji Provinsi Riau. Apalagi, lanjut Joni Irwan bahwa penggunaan rusunawa tersebut tidak beroperasi selama tiga tahun terakhir. "Karena kondisi rusunawa itu sudah lama tidak digunakan untuk kegiatan JCH karena itu tolong dicek lagi," pintanya.
Sementara itu, Kementerian Agama (Kemenag) Kota Pekanbaru melalui Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Haryati mengimbau kepada jemaah calon haji (JCH) Kota Pekanbaru segera melaksanakan pelunasan biaya perjalanan ibadah haji (BPIH). Haryati pun menjelaskan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan JCH.
"Untuk BPIH untuk Embarkasi Batam sebesar Rp39.686.009, dengan ketentuan jemaah yang telah melunasi BPIH 1441 H/2020 M hanya melakukan konfirmasi pelunasan kepada BPS BPIH. Sementara JCH yang menarik setoran lunas BPIH tahun 1441 H/2022 M segera melakukan pelunasan BPIH tahun 1443H/2022M di BPS BIPIH," terangnya.
BPS dimaksudkan Haryati dalam hal ini adalah bank penerima setoran. Untuk ionfirmasi pelunasan dan pembayaran pelunasan, lanjut dia, dapat dilakukan mulai 9-13 Mei 2022 di BPS BPIH. Sedangkan untuk pembayaran BPIH CJH yang mengambil kembali setoran lunas BPIH tahun 1441H/2020M paling lambat 20 Mei 2022.
"Untuk persyaratan konfirmasi pelunasan dan pembayaran pelunasan pada BPS BPIH, harus menunjukkan lembar asli pelunasan tahun 1441 H/2020 M, atau menunjukkan bukti pembayaran setoran awal untuk JCH yang melakukan penarikan pelunasan BPIH 1441 H/2020 M," kata Haryati.
Selanjutnya, JCH yang sudah konfirmasi pelunasan dan melakukan pembayaran pelunasan, diharapkan langsung melapor ke Kemenag Kota Pekanbaru. JCH diminta tidak lupa membawa bukti konfirmasi pelunasan dan pembayaran pelunasan.
192 JCH Rohul Telah Konfirmasi
Sementara itu, Dari 241 JCH asal Rokan Hulu yang akan diberangkatkan ke Makkah, sudah 192 JCH yang melakukan konfirmasi ke dua bank yakni Bank Riau Kepri dan BSI.
"Berdasarkan laporan data dari pihak bank, dari 241 JCH asal Rohul yang akan berangkat menunaikan rangkaian ibadah haji tahun 1443 H hingga petang ini (Rabu, red) sudah 192 JCH yang telah melakukan konfirmasi ke pihak bank, sisanya 49 JCH belum konfirmasi ke bank," ungkap Plt Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Rokan Hulu (Rohul) H Zulkifli Syarif SAg MPdI.
Zulkifli mengimbau JCH yang belum untuk segera melapor. Meski masih ada waktu hingga pekan depan ia mengatakan lebih cepat JCH melakukan konfirmasi ke pihak bank maka lebih baik. Sehingga JCH asal Rohul fokus untuk pelaksanaan manasik haji tingkat kecamatan yang kini sedang dilakukan persiapan oleh KUA kecamatan se-Rohul.
Untuk pemberangkatan JCH asal Rohul menuju Batam maupun ke Arab Saudi masih menunggu kepastian penetapan kloter dari Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama Provinsi Riau. " JCH asal Rohul nantinya akan bergabung dengan JCH kabupaten/kota lain karena biasanya satu kloter jumlah JCH-nya 450 orang," terang Sekretaris MUI Rohul itu.
Dia membenarkan 241 JCH Rohul yang akan berangkat menunaikan ibadah haji tahun ini hanya berasal dari 15 kecamatan yang ada di Rohul, kecuali Kecamatan Bonai Darussalam yang tidak ada perwakilan. "Yang terbanyak berasal dari Kecamatan Kunto Darussalam yakni 50 orang, disusul Kecamatan Ujungbatu 38 orang dan Kecamatan Rambah 26 orang," ujarnya.
Sementara itu, Kemenag Kabupaten Pelalawan memastikan seluruh JCH di Negeri Seiya Sekata tersebut siap untuk melaksanakan ibadah haji tahun ini. Ini setelah ratusan JCH tersebut memenuhi persyaratan, salah satunya melaksanakan vaksinasi ketiga yakni booster.
"Alhamdulillah, seluruh JCH asal Kabupaten Pelalawan telah tuntas melaksanakan vaksinasi booster yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan. Artinya, kesiapan pemberangkatan JCH kami telah hampir 100 persen memenuhi persyaratan," terang Kepala Kantor (Kakan) Kemenag Pelalawan, Drs H Syahrul Mauludi kepada Riau Pos, Rabu (11/5).
Dikatakannya bahwa, Pelalawan mendapat kuota sebanyak 149 JCH dengan cadangan sebanyak 40 orang. Dan jumlah tersebut, hanya 50 persen dari kuota yang sebelumnya telah ditetapkan yakni sebanyak 298 orang. Hal ini sesuai dengan kebijakan Pemerintah Saudi Arabia yang memberikan kuota kepada Indonesia yang berdampak kepada Pemerintah Provinsi maupun Kabupaten dan Kota.
"Jadi, kuota 50 persen JCH lainnya, diperkirakan akan diberangkatkan pada tahun depan. Tentunya setelah ada keputusan dari pemerintah pusat dan provinsi," ujarnya.
Ditambahkannya bahwa, hingga saat ini, pihaknya terus menggesa proses pelunasan serta bukti-bukti pembayaran di BPS (bank penerima setoran). Selain itu, Kemenag Pelalawan juga tengah mempersiapkan selaluruh JCH untuk melaksanakan manasik haji secara mandiri.
"Hanya saja, sejauh ini kita belum mengetahui secara pasti JCH Pelalawan tergabung dalam kelompok terbang (kloter) berapa. Karena kloter baru bisa diketahui setelah semua JCH Pelalawan melunasi pembayaran," paparnya.
Namun demikian, lanjut mantan Kasi Pendidikan Agama Islam Kemenag Pelalawan ini, seluruh JCH Pelalawan akan melakukan pemberangkatan melalui Embarkasi Batam. Dan nantinya para JCH akan berkumpul di Pekanbaru terlebih dahulu, kemudian ke Embarkasi Batam untuk bergabung dengan kloter lainnya.
"Intinya, sejauh ini persiapan pemberangkatan JCH Pelalawan tidak mengalami kendala. Dan kita berharap nantinya para JCH dari Negeri Amanah ini dapat diberikan kelancaran selama menjalani prosesi ibadah haji di tanah suci. Sehingga dapat menjadi haji yang mabrur," tuturnya.
Siapkan Garuda Indonesia dan Saudi Arabia Airlines
Kementerian Agama (Kemenag) telah menetapkan dua maskapai untuk memberangkatkan JCH Indonesia ke Makkah awal Juni 2022 nanti. Rabu (11/5), Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Hilman Latief telah menandatangani perjanjian pengangkutan udara jemaah haji reguler 1443 H/2022 M dengan Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra. Kedua belah pihak sepakat Garuda Indonesia akan melakukan pemberangkatan dan pemulangan JCH dari sembilan embarkasi.
Adapun kesembilan embarkasi tersebut meliputi Aceh, Medan, Padang, sebagian Jakarta-Pondok Gede, Solo, Banjarmasin, Balikpapan, Makassar dan Lombok. "Saya berharap, nantinya Garuda Indonesia dapat ikut berperan dalam mendorong ekonomi haji. Khususnya kaitannya dalam hal pengiriman produk-produk dalam negeri," ujar Hilman, di Jakarta, Rabu (11/5).
Direktur Layanan Haji Dalam Negeri Kemenag Saiful Mujab menambahkan, penerbangan JCH dan petugas kloter Indonesia akan dilakukan dengan dua maskapai. Yakni Garuda Indonesia dan Saudi Arabian Airlines. Di mana, sebagian besar akan diangkut menggunakan Garuda Indonesia.
Garuda Indonesia nantinya membawa 47.915 JCH dan petugas kloternya atau 51 persen dari jumlah yang berangkat. Sementara, sisanya, 45.866 JCH dan petugas kloter akan diterbangkan ke Arab Saudi menggunakan Saudi Arabian Airlines. Ada 5 embarkasi haji yang dilayani Saudi Arabian Airlines ini, yaitu Batam, Palembang, sebagain Jakarta-Pondok Gede, Jakarta-Bekasi dan Surabaya. "Penandatanganan kerja sama dengan Saudi Arabian Airlines akan dilakukan dalam waktu dekat ini," katanya.
Mujab mengatakan, pemberangkatan JCH akan dilaksanakan selama 30 hari masa operasi penerbangan. Kloter pertama berangkat 4 Juni 2022 dengan tujuan Bandara Madinah. Sementara kloter terakhir berangkat 3 Juli 2022 dengan tujuan Bandara Jeddah.
"Pemulangan jemaah haji juga berlangsung selama 30 hari," ungkapnya. Yang mana, pemulangan kloter pertama akan pulang dari Bandara Jeddah menuju Tanah Air pada 15 Juli 2022. Sedangkan, kloter terakhir pulang dari Bandara Madinah menuju Indonesia pada 13 Agustus 2022.
Lebih lanjut, Mujab mengatakan, bahwa di tahun ini, Pemerintah Saudi kembali memberikan layanan fast track kepada JCH Indonesia. Layanan fast track tersebut akan diberikan untuk 29.126 orang (31 persen) yang dibawa oleh PT Garuda Indonesia dan Saudi Arabian Airlines dari Embarkasi Haji Jakarta.
Dalam kesempatan yang sama, permintaan Dirjen PHU direspons positif dari Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra. Dia berkomitmen untuk mendukung akselerasi pengiriman komoditas tertentu dari Indonesia untuk mendukung kebutuhan JCH di Tanah Suci.
Sementara itu, untuk pemberangkatan dan pemulangan jemaah, Garuda Indonesia akan mengoperasikan dua jenis pesawat. Yakni Boeing dan Airbus. Ada tiga embarkasi yang bakal diterbangkan menggunakan Airbus 330-300 dan Airbus 330-900. Yakni, Solo, Banjarmasin, dan Balikpapan.
Sementara enam embarkasi lainnya bakal dilayani dengan pesawat Boeing 777-300 dan Boeing 747-400. Adapun keenamnya yaitu, Medan, Batam, Padang, Palembang, Jakarta-Pondok Gede, Jakarta-Bekasi, Surabaya, Makassar, dan Lombok.
Sebagai informasi, pada masa operasional haji tahun 1443 H/2022 M, Pemerintah Indonesia akan memberangkatkan 93.781 JCH reguler dan petugas kloternya. Petugas kloter (kelompok terbang) adalah mereka yang menyertai jemaah selama penyelenggaraan haji. Setiap kloter ada empat petugas, terdiri atas: Ketua Kloter, Pembimbing Ibadah, dan dua petugas kesehatan.
Terkait kesehatan JCH, sebanyak 98 petugas kesehatan haji disiapkan untuk melayani 100.051 jemaah yang akan berangkat tahun ini. Salah satu persiapannya adalah pelatihan kompetensi dan rencana operasional petugas haji di Lakespra dr Saryanto, Jakarta.
Kepala Lakespra dr Saryanto Marma TNI dr Swasono Sp THT (KL) menyebutkan bahwa para peserta pelatihan pembekalan ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan, pengetahuan juga menyiapkan fisik serta mental para petugas haji. Tujuannya agar lebih sigap dan tanggap dalam mendeteksi maupun melayani jemaah haji yang berisiko tinggi. "Pengabdian tanpa batas ini membutuhkan skill, knowledge, dan attitude yang tidak hanya terbatas pada ilmu kedokteran, perawatan dan pendukung medis, tetapi sikap yang terkoordinasi, satu komando untuk mengantisipasi kelalaian dan keterlambatan dalam pemberian tindakan yang berakibat fatal terhadap jemaah," katanya.
Sekretaris Jenderal Kunta Wibawa Dasa Nugara menyatakan bahwa berdasarkan data evaluasi penyelenggaraan ibadah haji 15 tahun terakhir, angka kematian jemaah haji Indonesia masih sangat tinggi. Dengan kuota jemaah sekitar 220 ribu maka sekitar 300-400 jemaah yang meninggal per tahunnya. Penyebab tingginya angka kematian jemaah haji Indonesia berdasarkan catatan medis, disebabkan dua faktor utama yakni usia dan perilaku jemaah."Perilaku ini menyebabkan jemaah kelelahan karena ritual ibadah yang tidak disesuaikan dengan kondisi fisik jemaah, terutama yang berusia lanjut," ungkapnya.
Dia ingin petugas kesehatan haji tahun ini lebih cekatan dalam memberikan layanan kesehatan. Terutama pada kelompok yang berisiko tinggi seperti lansia dan orang dengan penyakit penyerta "Sebagai "pelayan tamu Allah", para petugas haji mengemban tanggung jawab yang besar dan mulia untuk menjaga kesehatan jemaah dengan harapan mampu menekan angka kematian jemaah haji di tanah suci," imbuhnya.
Kunta juga mengingatkan kepada seluruh petugas PPIH bahwa pelaksanaan ibadah haji tahun ini masih dalam situasi pandemi Covid-19. Meski terkendali pihaknya berpesan kepada para para peserta untuk selalu waspada dengan disiplin melaksanakan protokol kesehatan selama masa pelatihan hingga pelaksanaan ibadah haji. Selain fokus pada pendampingan dan pelayanan jemaah haji, Kunta juga berpesan kepada para petugas haji untuk tidak abai terhadap kesehatan diri sendiri.(sol/end/epp/amn/mia/lyn/jpg)