Minggu, 8 September 2024

Makin Sedikit SPBU Jual Premium

PEKANBARU, (RIAUPOS.CO) – Antrean kendaraan roda empat "mengular" hingga ke badan Jalan Soekarno-Hatta dekat SPBU depan Markas PKS, Rabu (10/3) siang. Kendaraan ini mengantre untuk bisa mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) jenis premium.

Antrean sempat menyebabkan kemacetan lalu lintas. Pasalnya, kendaraan yang antre sampai ke u-turn dekat Pasar Pagi Arengka.

Antrean kendaraan juga terlihat di SPBU Jalan Dharma Bakti, Kecamatan Payung Sekaki, kemarin. Tapi bukan mengantre mengisi premium. Pengendara antre untuk mengisi pertalite karena stok premium kosong.

"Premium sudah nggak dijual lagi, Kak. Per tanggal 14 besok (Maret, red) seluruh SPBU di Pekanbaru sudah tidak menyediakan lagi premium. Premium dihapuskan dari pihak Pertamina-nya," ucap salah seorang petugas SPBU yang tak mau disebutkan namanya.

- Advertisement -

Ola, seorang pengendara roda dua mengatakan tidak seharusnya pemerintah menghapus premium. Karena itu jelas sekain menyulitkan rakyat.

"Tak semua orang mampu menggunakan pertalite. Belum lagi harganya yang tinggi. Bisa-bisa habis di minyak saja uang kami nanti. Tak bisa kami memenuhi kebutuhan sehari-hari apalagi saat pandemi seperti sekarang ini," kata dia.

- Advertisement -
Baca Juga:  Rapid Test Antigen Belum Jadi Syarat 

Kesulitan mendapatkan premium ini perparah dengan aksi oknum warga yang ingin meraih keuntungan dari situasi ini. Mereka sengaja memodifikasi tangki BBM kendaraan mereka untuk bisa mendapatkan premium lebih banyak.
Setelah itu, premium akan dikeluarkan kembali dengan menggunakan selang ke dalam jirigen dan kembali dijual di dekat SPBU.

Yana, salah seorang pedagang premium eceran mengaku sudah beberapa bulan ini kesulitan memperoleh premium di sejumlah SPBU. Bahkan agar dapat berjualan, dirinya rela antre panjang dengan terlebih dahulu memodifikasi motor metik yang digunakannya.

"Iya, susah sekarang mencari premium. Keliling Pekanbaru baru dapat satu atau dua SPBU yang jualan (premium, red). Makanya motor saya modif agar muat banyak jadi nggak perlu antre setiap hari," kata dia, kemarin.

Pertamina: Ada
Program Langit Biru

Sementara itu, sebelumnya Pertamina membantah kalau pihaknya menghapus premium dari SPBU.

"Tidak, kata siapa? Jadi mekanisme Pertamina, informasi yang benar itu dari humas Pertamina atau dari saya. Kalau dari operator, pengawas SPBU, itu tidak mewakilkan Pertamina atau pemerintah. Pertamina masih salurkan BBM premium sesuai tugasnya dari pemerintah," kata Unit Manager Communication Relation and CSR Pertamina Regional Sumbagut Taufikurachman saat dikonfirmasi, baru-baru ini.

Baca Juga:  Kemenkumham Riau Salurkan 227 Paket Sembako ke Masyarakat Terdampak Covid-19

Taufikurachman mengatakan, pada 14 Maret mendatang akan me-launching program Langit Biru. Di mana pemerintah memberikan semacam diskon kepada masyarakat. Harga pertalite seharga premium agar masyarakat bisa merasakan manfaat lebih dari pertalite.

Sementara itu, Officer Communication Relation Pertamina Sumbagut Haris Yanuanza menambahkan, untuk program Langit Biru memang belum ada keterangan resmi yang menyebutkan durasi program ini.

"Kami belum ada keterangan resminya. Banyak obrolan warung kopi yang beredar,"  tukasnya.

Haris mengungkapkan, Pekanbaru berpotensi untuk melaksanakan program tersebut. Dikatakannya, program ini akan memberikan edukasi dan sosialisasi ke masyarakat, khususnya pengguna premium untuk beralih ke pertalite yang memiliki manfaat lebih banyak.(ayi/anf)

 

PEKANBARU, (RIAUPOS.CO) – Antrean kendaraan roda empat "mengular" hingga ke badan Jalan Soekarno-Hatta dekat SPBU depan Markas PKS, Rabu (10/3) siang. Kendaraan ini mengantre untuk bisa mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) jenis premium.

Antrean sempat menyebabkan kemacetan lalu lintas. Pasalnya, kendaraan yang antre sampai ke u-turn dekat Pasar Pagi Arengka.

Antrean kendaraan juga terlihat di SPBU Jalan Dharma Bakti, Kecamatan Payung Sekaki, kemarin. Tapi bukan mengantre mengisi premium. Pengendara antre untuk mengisi pertalite karena stok premium kosong.

"Premium sudah nggak dijual lagi, Kak. Per tanggal 14 besok (Maret, red) seluruh SPBU di Pekanbaru sudah tidak menyediakan lagi premium. Premium dihapuskan dari pihak Pertamina-nya," ucap salah seorang petugas SPBU yang tak mau disebutkan namanya.

Ola, seorang pengendara roda dua mengatakan tidak seharusnya pemerintah menghapus premium. Karena itu jelas sekain menyulitkan rakyat.

"Tak semua orang mampu menggunakan pertalite. Belum lagi harganya yang tinggi. Bisa-bisa habis di minyak saja uang kami nanti. Tak bisa kami memenuhi kebutuhan sehari-hari apalagi saat pandemi seperti sekarang ini," kata dia.

Baca Juga:  Kemenkumham Riau Salurkan 227 Paket Sembako ke Masyarakat Terdampak Covid-19

Kesulitan mendapatkan premium ini perparah dengan aksi oknum warga yang ingin meraih keuntungan dari situasi ini. Mereka sengaja memodifikasi tangki BBM kendaraan mereka untuk bisa mendapatkan premium lebih banyak.
Setelah itu, premium akan dikeluarkan kembali dengan menggunakan selang ke dalam jirigen dan kembali dijual di dekat SPBU.

Yana, salah seorang pedagang premium eceran mengaku sudah beberapa bulan ini kesulitan memperoleh premium di sejumlah SPBU. Bahkan agar dapat berjualan, dirinya rela antre panjang dengan terlebih dahulu memodifikasi motor metik yang digunakannya.

"Iya, susah sekarang mencari premium. Keliling Pekanbaru baru dapat satu atau dua SPBU yang jualan (premium, red). Makanya motor saya modif agar muat banyak jadi nggak perlu antre setiap hari," kata dia, kemarin.

Pertamina: Ada
Program Langit Biru

Sementara itu, sebelumnya Pertamina membantah kalau pihaknya menghapus premium dari SPBU.

"Tidak, kata siapa? Jadi mekanisme Pertamina, informasi yang benar itu dari humas Pertamina atau dari saya. Kalau dari operator, pengawas SPBU, itu tidak mewakilkan Pertamina atau pemerintah. Pertamina masih salurkan BBM premium sesuai tugasnya dari pemerintah," kata Unit Manager Communication Relation and CSR Pertamina Regional Sumbagut Taufikurachman saat dikonfirmasi, baru-baru ini.

Baca Juga:  Raih Medali Terbanyak di Siswalympics

Taufikurachman mengatakan, pada 14 Maret mendatang akan me-launching program Langit Biru. Di mana pemerintah memberikan semacam diskon kepada masyarakat. Harga pertalite seharga premium agar masyarakat bisa merasakan manfaat lebih dari pertalite.

Sementara itu, Officer Communication Relation Pertamina Sumbagut Haris Yanuanza menambahkan, untuk program Langit Biru memang belum ada keterangan resmi yang menyebutkan durasi program ini.

"Kami belum ada keterangan resminya. Banyak obrolan warung kopi yang beredar,"  tukasnya.

Haris mengungkapkan, Pekanbaru berpotensi untuk melaksanakan program tersebut. Dikatakannya, program ini akan memberikan edukasi dan sosialisasi ke masyarakat, khususnya pengguna premium untuk beralih ke pertalite yang memiliki manfaat lebih banyak.(ayi/anf)

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari