PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Upaya pemerintah memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19 dengan menhimbau seluruh objek wisata yang ada di Provinsi Riau agar menerapkan protokol kesehatan. Jika tidak bisa menerapkan protokol kesehatan, maka disarankan agar objek wisata jangan dibuka.
Hal tersebut ditegaskan, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata Riau, Yoserizal Zen kepada Riau Pos, Ahad (7/6). Ia menilai saat ini masih banyak objek wisata yang tidak menerapkan protokol kesehatan pasca pemerintah telah mengizinkan kembali objek wisata dibuka.
"Jika mereka (objek wisata, red) tidak bisa menerapkan protokol kesehatan seperti menyediakan tempat cuci tangan, physical distancing, mengecek suhu tubuh bagi pengunjung dan lain-lain, ditegaskan agar jangan dibuka atau ditutup saja. Sudah seperti itu aturannya,"tegas Yose.
Seperti lokasi wisata alam Sungai Hijau Desa Salo, Kecamatan Salo, ditutup sementara mulai, Ahad (7/6/). Penutupan tersebut dilakukan menyusul adanya riwayat pasien positif corona dari Natuna pernah ke Sungai Hijau sebanyak dua kali.
Mendapat informasi tersebut, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Riau Yoserizal Zen langsung menghubungi Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Kabupaten Kampar menginstruksikan objek Wisata Sungai Hijau di Bangkinang Kabupaten Kampar untuk ditutup sementara.
"Tadi malam saya langsung menghubungi Kadispar Kampar untuk menutup sementara objek wisata sungai hijau tersebut. Dan hari ini objek wisata tersebut sudah ditutup," ujarnya, Ahad (7/6).
Berdasarkan laporan yang diterima kata Yoserizal, banyak pengunjung di objek wisata itu tidak memperhatikan protokol kesehatan Covid-19. Hal ini dikhawatirkan akan memudahkan penyebaran virus Covid-19 itu.
Sebelumnya, untuk memastikan destinasi wisata telah menerapkan protokol kesehatan, Raja Yoserizal Zen langsung melakukan peninjauan ke tempat destinasi wisata yang ada di Kota Pekanbaru.
Dispar Riau juga telah menurunkan tim untuk melakukan pengawasan disejumlah destinasi wisata lainnya yang ada di Pekanbaru maupun di daerah.(azr)
Laporan: Dofi Iskandar (Pekanbaru)