PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Aliansi Antiperdagangan dan Perburuan Satwa Liar Lindung Riau mendukung penuh Polda Riau untuk mengusut tuntas kematian gajah Rahman di Taman Nasional Teso Nilo (TNTN). Hal ini ditegaskan Aliansi Antiperdagangan dan Perburuan Satwa Liar Lindung Riau lewat aksi damai di depan Mako Polda Riau, Rabu (7/2).
Aksi damai yang diikuti sekitar 30 orang ini melakukan berbagai aksi teaterikal. Termasuk pembacaan puisi hingga orasi. Seluruh aksi merupakan gambaran dukungan agar Polda Riau diberi kelancaran dalam mengusut pembunuhan gajah Rahman.
Koordinator Aliansi Anti Perburuan dan Perdagangan Satwa Lindung Riau Eko Handyko Purnomo mengatakan, aksi damai tersebut dilakukan untuk mewakili ribuan suara masyarakat Indonesia, bukannya hanya Riau. Pihaknya menuntut keadilan atas kematian tragis gajah Rahman.
“Kami bangga bahwa Riau masih memiliki gajah namun kita perlu khawatir bahwa kepunahannya akan datang lebih cepat jika kita tidak berbuat untuk melindunginya dan kita dapat berperan dengan berbagai macam cara. Kita akan mengawal pengusutan kasus ini sampai tuntas,” sebut Eko.
Aksi damai itu, sebut Eko, merupakan rangkaian aksi untuk menyuarakan dukungan para generasi muda dalam upaya-upaya penegakan hukum terhadap tindak kejahatan satwa liar dilindungi. Khususnya konservasi gajah dan satwa dilindungi lainnya. Eko dan kawan-kawan berharap Polda Riau melalui Direktorat Kriminal Khusus untuk melakukan penyelidikan hingga tuntas terhadap kematian gajah Rahman.
Seperti diberitakan sebelumnya, gajah Rahman mati diduga diracun di TNTN Pelalawan pada 10 Januari 2024 lalu. Gajah ini merupakan gajah jinak yang merupakan salah satu gajah patroli di TNTN. Gajah Rahman ditemukan dalam keadaan lemas dengan gading sebelah kiri hilang. Gajah itu mati setelah 8 jam menjalani perawatan.(end)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Aliansi Antiperdagangan dan Perburuan Satwa Liar Lindung Riau mendukung penuh Polda Riau untuk mengusut tuntas kematian gajah Rahman di Taman Nasional Teso Nilo (TNTN). Hal ini ditegaskan Aliansi Antiperdagangan dan Perburuan Satwa Liar Lindung Riau lewat aksi damai di depan Mako Polda Riau, Rabu (7/2).
Aksi damai yang diikuti sekitar 30 orang ini melakukan berbagai aksi teaterikal. Termasuk pembacaan puisi hingga orasi. Seluruh aksi merupakan gambaran dukungan agar Polda Riau diberi kelancaran dalam mengusut pembunuhan gajah Rahman.
- Advertisement -
Koordinator Aliansi Anti Perburuan dan Perdagangan Satwa Lindung Riau Eko Handyko Purnomo mengatakan, aksi damai tersebut dilakukan untuk mewakili ribuan suara masyarakat Indonesia, bukannya hanya Riau. Pihaknya menuntut keadilan atas kematian tragis gajah Rahman.
“Kami bangga bahwa Riau masih memiliki gajah namun kita perlu khawatir bahwa kepunahannya akan datang lebih cepat jika kita tidak berbuat untuk melindunginya dan kita dapat berperan dengan berbagai macam cara. Kita akan mengawal pengusutan kasus ini sampai tuntas,” sebut Eko.
- Advertisement -
Aksi damai itu, sebut Eko, merupakan rangkaian aksi untuk menyuarakan dukungan para generasi muda dalam upaya-upaya penegakan hukum terhadap tindak kejahatan satwa liar dilindungi. Khususnya konservasi gajah dan satwa dilindungi lainnya. Eko dan kawan-kawan berharap Polda Riau melalui Direktorat Kriminal Khusus untuk melakukan penyelidikan hingga tuntas terhadap kematian gajah Rahman.
Seperti diberitakan sebelumnya, gajah Rahman mati diduga diracun di TNTN Pelalawan pada 10 Januari 2024 lalu. Gajah ini merupakan gajah jinak yang merupakan salah satu gajah patroli di TNTN. Gajah Rahman ditemukan dalam keadaan lemas dengan gading sebelah kiri hilang. Gajah itu mati setelah 8 jam menjalani perawatan.(end)