PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Aktivitas penimbunan lahan dengan material tanah di dalam Kota Pekanbaru menyisakan masalah. Ceceran sisa tanah timbun kerap dibiarkan mengotori badan jalan hingga mengganggu pengguna jalan.
Seperti yang terlihat di Jalan Kaharuddin Nasution tidak jauh dari Pondok Patin, Ahad (5/5) sore dan di Jalan Tuanku Tambusai, Senin (6/5) siang. Terlihat sisa material tanah timbun mengotori kedua badan jalan tersebut.
Rahmad (30), seorang pengendara roda dua mengeluhkan sisa tanah timbun yang berserakan di jalan. ”Saya sebagai warga Kota Pekanbaru yang tinggal di Jalan Kaharuddin Nasution, tentu merasa resah. Adanya tanah timbun yang berserakan di jalan sangat mengganggu pengendara yang tengah melintas,” ujar Rahmad.
Tanah timbun yang berserakan di pinggir jalan tersebut berasal dari aktivitas bongkar truk yang melakukan penimbunan di pinggir jalan yang saat ini tengah mengerjakan pembangunan ruko.
Dikatakan Rahmad, saat cuaca panas, sisa tanah timbun menimbulkan debu yang berterbangaan karena dilindas ban kendaraan. Sedangkaan hujan turun, sisa tanah timbun menyebabkan jalan menjadi licin, sehingga pengendara harus berhati-hati terutama kendaraan roda dua.
Ia berharap, pihak terkait bisa segera melakukan tindakan tegas terhadap pihak-pihak yang ingin membangun tetapi tidak memikirkan masyarakat sekitar. ”Dan juga kepada pemilik proyek juga memperhatikan lingkungan sekitar sehingga tidak merugikan orang lain,” katanya.
Hal senada juga dikatakan pengendara roda dua lainnya, Herman (45). ”Pas lewat banyak material tanah di atas aspal. Tanah yang berserakan tersebut dibiarkan begitu saja tanpa dilakukan pembersihan oleh para pekerja pembangunan ruko yang berada di pinggir jalan itu,” ucapnya.
Menurutnya, pemerintah melalui dinas terkait harus segera menindaklanjuti aktivitas seperti ini sehingga tidak mengganggu pengendara lain. Pasalnya, jika material tanah tersebut tidak segera dibersihkan justru membuat masalah baru sangat berbahaya bagi pengendara yang melintas.
”Segeralah dilakukan pembersihan sisa tanah timbun di jalan itu oleh para pekerja proyek. Jangan merugikan masyarakat. Jangan sampai, ada pengendara yang jatuh gara-gara sisa tanah timbun itu. Jangan hanya memikirkan keuntungan pribadi saja tapi merugikan orang lain,” katanya.(dof)