KOTA (RIAUPOS.CO) — Bencana kabut asap yang sering terjadi di Provinsi Riau membuat Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Tampan, mensosialisasikan penanganan tepat bencana kabut asap kepada masyarakat.
Kapolsek Tampan AKP Juper Lumbun Toruan SK SIK menjelaskan, sejak awal tahun 2019 hingga Desember ini tercatat telah terjadi 17 kali karhutla di kawasan Tampan.
Meskipun tergolong kecil, namun pihaknya tetap mengimbau masyarakat untuk tidak sembarangan membuang putung rokok serta membuka lahan dengan cara membakar, karena kawasan Tampan merupakan kawasan gambut.
Selain itu, dari 9 kelurahan yang ada di Kecamatan Tampan, terdapat 6 wilayah yang rawan terjadinya karhutla di antaranya, Kelurahan Delima, Kelurahan Tuah Karya, Kelurahan Tuah Madani, Kelurahan Bina Widya, Kelurahan Air Putih, serta Kelurahan Simpang Baru.
"Artinya bukan kita mengejudge disitu kebakaran sering terjadi, disana tu bukan gambut tapi dari rumput ilalang indikator yang gampang terbakar, mari kita komitmen dan bersinergi dan berkerja sama program yang dicita cita Pemerintah benar-benar terealisasi dan berhasil untuk dapat menjaga supaya program kita 2020 Riau Bebas Asap," ucapnya.
Sementara itu, saat dikonfirmasi terkait wilayahnya yang masih berpotensi terhadap karhutla.
Camat Tampan Liswarti mengatakan, penyebab terjadinya karhutla juga tidak terlepas dari pembakaran sampah rumah tangga yang dapat merembet kehutan ataupun lahan.
Apalagi, Karhutla yang diakibatkan api yang merembet dari membakar sampah rumah tangga dapat diatasi dengan membuat Bank sampah.
"Ini merupakan program dari Pemerintah, yang pertama dan utama tujuan kita mengadakan kegiatan ini adalah untuk mengatasi masalah-masalah yang ada di Kecamatan Tampan terkhusus untuk kali ini Karhutla. Apalagi,dengan adanya Bank sampah lebih jelas, tidak dibakar sembarang tempat dan jelas diangkut sampahnya, mohon kerja samanya RT/RW untuk ini, kita tanpa bantuan dari Lurah beserta RT/RW tidak bisa apa-apa," ucapnya.(ayi)