PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Lebih kurang 30 menit warga Kota Pekanbaru disuguhkan fenomena alam yang unik seperti ada cincin yang melingkari matahari, Kamis (5/8). Masyarakat yang menyaksikan fenomena yang terjadi pukul 12.00 WIB tersebut langsung mengabadikannya dan mengung gahnya ke seluruhan platform media sosial.
Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru, feno mena alam itu bukan gerhana matahari cincin. Namun hanya pembiasan cahaya matahari dan paparan partikel cair atau uap air yang ada di udara yang dikenal dengan nama halo.
’’Itu karena cuaca Kota Pekanbaru saat ini cerah dan tidak terdapat awan sehingga pembiasan cahaya terjadi menyerupai cincin yang melingkari matahari," ujarnya memberikan penjelasan.
Selain itu, berdasarkan pantauan satelit yang dimiliki BMKG Pekanbaru, sejak pagi hingga siang hari cuaca Kota Bertuah terpantau cerah tanpa awan sehingga suhu udara terasa lebih panas dari hari sebelumnya.
"Iya, karena benih awan itu tadi pagi hingga siang hari tidak banyak sehingga panas matahari langsung terpantul ke bumi dan membuat suhu udara di Kota Pekanbaru sangat panas," ucapnya.
Saat ditanyai terkait rencana BMKG untuk melakukan pengamatan langsung terkait fenomena tersebut, dikatakan Marzuki, pihaknya tidak ada rencana untuk melakukan pengamatan karena pengamatan terhadap matahari tersebut harus melalui persiapan yang matang dan dengan alat yang khusus.
"Kalau dari kita sih nggak ada rencana untuk melakukan pengamatan. Karena fenomena ini sebenarnya bisa terjadi kalau paparan partikel cair atau uap air yang ada di udara. Dan fenomena ini namanya halo dan itu merupakan fenomena normal," jelasnya.(ayi)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Lebih kurang 30 menit warga Kota Pekanbaru disuguhkan fenomena alam yang unik seperti ada cincin yang melingkari matahari, Kamis (5/8). Masyarakat yang menyaksikan fenomena yang terjadi pukul 12.00 WIB tersebut langsung mengabadikannya dan mengung gahnya ke seluruhan platform media sosial.
Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru, feno mena alam itu bukan gerhana matahari cincin. Namun hanya pembiasan cahaya matahari dan paparan partikel cair atau uap air yang ada di udara yang dikenal dengan nama halo.
- Advertisement -
’’Itu karena cuaca Kota Pekanbaru saat ini cerah dan tidak terdapat awan sehingga pembiasan cahaya terjadi menyerupai cincin yang melingkari matahari," ujarnya memberikan penjelasan.
Selain itu, berdasarkan pantauan satelit yang dimiliki BMKG Pekanbaru, sejak pagi hingga siang hari cuaca Kota Bertuah terpantau cerah tanpa awan sehingga suhu udara terasa lebih panas dari hari sebelumnya.
- Advertisement -
"Iya, karena benih awan itu tadi pagi hingga siang hari tidak banyak sehingga panas matahari langsung terpantul ke bumi dan membuat suhu udara di Kota Pekanbaru sangat panas," ucapnya.
Saat ditanyai terkait rencana BMKG untuk melakukan pengamatan langsung terkait fenomena tersebut, dikatakan Marzuki, pihaknya tidak ada rencana untuk melakukan pengamatan karena pengamatan terhadap matahari tersebut harus melalui persiapan yang matang dan dengan alat yang khusus.
"Kalau dari kita sih nggak ada rencana untuk melakukan pengamatan. Karena fenomena ini sebenarnya bisa terjadi kalau paparan partikel cair atau uap air yang ada di udara. Dan fenomena ini namanya halo dan itu merupakan fenomena normal," jelasnya.(ayi)