PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Peneliti aspek kesehatan masyarakat dr Zahtamal SKM MKes menyebutkan, masih terdapat beberapa komponen pelayanan puskesmas di Pekanbaru yang dirasa belum maksimal. Padahal, komponen tersebut penting untuk pelayanan masyarakat.
Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Riau (Unri) ini mengatakan, pernyataannya tersebut didasarkan pada penelitian dari 200 responden yang ada di 10 puskesmas di Pekanbaru. Komponen tersebut di antaranya durasi pelayanan yang singkat dan tidak tepat waktu dan penyediaan obat-obatan atau alat medis.
“Ada komponen yang belum maksimal di puskesmas padahal itu penting. Pelayanan kesehatan dan ketersediaan obat-obatan,” kata Zahtamal saat menyampaikan hasil penelitiannya dalam kajian optimalisasi program layanan kesehatan di Kota Pekanbaru, beberapa waktu lalu.
Tak hanya itu, Zahtamal juga menambahkan, puskesmas rawat inap di Pekanbaru masih kekurangan tenaga medis. Selain itu, pelaksanaan pelayanan kesehatan berbasis online dinilai masih kurang.
“Pelaksanaan pelayanan kesehatan berbasis online dirasa belum mendukung,” sebutnya.
Kendati demikian, dalam agenda yang diadakan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kota Pekanbaru ini, Zahtamal mengutarakan jika sikap profesionalisme dari tenaga kesehatan seperti dokter, perawat dan bidan telah terpenuhi.
“Meskipun begitu, komponen sikap profesionalisme tenaga kesehatan yang juga dianggap penting sudah terpenuhi,” ujar Zahtamal.(*2)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Peneliti aspek kesehatan masyarakat dr Zahtamal SKM MKes menyebutkan, masih terdapat beberapa komponen pelayanan puskesmas di Pekanbaru yang dirasa belum maksimal. Padahal, komponen tersebut penting untuk pelayanan masyarakat.
Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Riau (Unri) ini mengatakan, pernyataannya tersebut didasarkan pada penelitian dari 200 responden yang ada di 10 puskesmas di Pekanbaru. Komponen tersebut di antaranya durasi pelayanan yang singkat dan tidak tepat waktu dan penyediaan obat-obatan atau alat medis.
- Advertisement -
“Ada komponen yang belum maksimal di puskesmas padahal itu penting. Pelayanan kesehatan dan ketersediaan obat-obatan,” kata Zahtamal saat menyampaikan hasil penelitiannya dalam kajian optimalisasi program layanan kesehatan di Kota Pekanbaru, beberapa waktu lalu.
Tak hanya itu, Zahtamal juga menambahkan, puskesmas rawat inap di Pekanbaru masih kekurangan tenaga medis. Selain itu, pelaksanaan pelayanan kesehatan berbasis online dinilai masih kurang.
- Advertisement -
“Pelaksanaan pelayanan kesehatan berbasis online dirasa belum mendukung,” sebutnya.
Kendati demikian, dalam agenda yang diadakan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kota Pekanbaru ini, Zahtamal mengutarakan jika sikap profesionalisme dari tenaga kesehatan seperti dokter, perawat dan bidan telah terpenuhi.
“Meskipun begitu, komponen sikap profesionalisme tenaga kesehatan yang juga dianggap penting sudah terpenuhi,” ujar Zahtamal.(*2)