KERMAN (RIAUPOS.CO) – Sedikitnya 95 orang tewas dalam dua ledakan yang terjadi pada hari Rabu (3/1) dalam acara peringatan kematian seorang jenderal berpengaruh Iran yang tewas dalam serangan pesawat nirawak AS pada tahun 2020.
Ledakan pertama dan kedua hanya berselang beberapa menit, dan mengguncang Kota Kerman, yang berjarak sekitar 820 kilometer di sebelah tenggara ibu kota Teheran. Ledakan kedua juga melontarkan pecahan peluru ke kerumunan banyak orang yang sedang berupaya melarikan diri dari ledakan pertama. Ledakan terjadi di dekat lokasi makam Qassem Soleimani ketika orang-orang sedang mengantre untuk mengikuti acara peringatan itu.
Dilansir dari The Guardian, serangan tersebut terjadi di sebuah upacara peringatan pembunuhan seorang jenderal yang di mana hal ini semakin meningkatkan ketegangan di Timur Tengah. Ledakan tersebut terjadi saat masyarakat memperingati empat tahun pembunuhan Qassem Suleimani, panglima pasukan al-Quds Iran.
Menteri dalam negeri Iran yang baru, Ahmad Vahidi, yang merupakan tokoh garis keras, tidak segera menyalahkan serangan tersebut dan tidak ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas insiden teroris paling mematikan sejak Revolusi Iran pada tahun 1979.
Departemen Luar Negeri AS mengatakan tidak ada alasan untuk percaya bahwa Israel adalah pelakunya dan terlibat.
Jumlah korban tewas awal sebanyak 103 orang, namun Menteri Kesehatan Iran Bahram Einollahi mengatakan, banyak dari mereka yang terluka berada dalam kondisi kritis dan jumlah korban jiwa mungkin bertambah.
Serangan itu terjadi pada saat yang lebih genting di Timur Tengah, pertempuran antara Hamas dan Israel terus berkecamuk di Gaza.
Kini Hamas menuduh Israel melancarkan serangan pesawat tak berawak pada hari Selasa yang menewaskan wakil ketuanya di Beirut. Serangan itu hanya menyebabkan sedikit korban jiwa di lingkungan padat penduduk di ibu kota Lebanon.
“Musuh-musuh bangsa harus tahu bahwa tindakan seperti itu tidak akan pernah mengganggu tekad kuat bangsa Iran untuk mempertahankan cita-cita Islam,’’ kata Presiden Iran Ebrahim Raisi.(esi)
Laporan JPG, Kerman
KERMAN (RIAUPOS.CO) – Sedikitnya 95 orang tewas dalam dua ledakan yang terjadi pada hari Rabu (3/1) dalam acara peringatan kematian seorang jenderal berpengaruh Iran yang tewas dalam serangan pesawat nirawak AS pada tahun 2020.
Ledakan pertama dan kedua hanya berselang beberapa menit, dan mengguncang Kota Kerman, yang berjarak sekitar 820 kilometer di sebelah tenggara ibu kota Teheran. Ledakan kedua juga melontarkan pecahan peluru ke kerumunan banyak orang yang sedang berupaya melarikan diri dari ledakan pertama. Ledakan terjadi di dekat lokasi makam Qassem Soleimani ketika orang-orang sedang mengantre untuk mengikuti acara peringatan itu.
- Advertisement -
Dilansir dari The Guardian, serangan tersebut terjadi di sebuah upacara peringatan pembunuhan seorang jenderal yang di mana hal ini semakin meningkatkan ketegangan di Timur Tengah. Ledakan tersebut terjadi saat masyarakat memperingati empat tahun pembunuhan Qassem Suleimani, panglima pasukan al-Quds Iran.
Menteri dalam negeri Iran yang baru, Ahmad Vahidi, yang merupakan tokoh garis keras, tidak segera menyalahkan serangan tersebut dan tidak ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas insiden teroris paling mematikan sejak Revolusi Iran pada tahun 1979.
- Advertisement -
Departemen Luar Negeri AS mengatakan tidak ada alasan untuk percaya bahwa Israel adalah pelakunya dan terlibat.
Jumlah korban tewas awal sebanyak 103 orang, namun Menteri Kesehatan Iran Bahram Einollahi mengatakan, banyak dari mereka yang terluka berada dalam kondisi kritis dan jumlah korban jiwa mungkin bertambah.
Serangan itu terjadi pada saat yang lebih genting di Timur Tengah, pertempuran antara Hamas dan Israel terus berkecamuk di Gaza.
Kini Hamas menuduh Israel melancarkan serangan pesawat tak berawak pada hari Selasa yang menewaskan wakil ketuanya di Beirut. Serangan itu hanya menyebabkan sedikit korban jiwa di lingkungan padat penduduk di ibu kota Lebanon.
“Musuh-musuh bangsa harus tahu bahwa tindakan seperti itu tidak akan pernah mengganggu tekad kuat bangsa Iran untuk mempertahankan cita-cita Islam,’’ kata Presiden Iran Ebrahim Raisi.(esi)
Laporan JPG, Kerman