- Advertisement -
(RIAUPOS.CO) – Pernikahan Masayu Anastasia dan Lembu Wiworo Jati telah resmi berakhir pada 2016. Selama hampir 8 tahun kandas, hingga saat ini keduanya masih betah sendiri.
Kepada Melaney Ricardo, Masayu mengaku dirinya sempat merasa menyesal karena kehidupan pernikahan yang telah dijalani selama 8 tahun itu harus kandas. Pasalnya, wanita 40 tahun ini merasa bersalah kepada putrinya, Samara yang harus menyaksikan perpisahan kedua orangtuanya.
Bahkan Masayu kerap menyalahkan dirinya sendiri yang memilih untuk menyerah. Dia merasa seharusnya bisa tetap kuat untuk mempertahankan rumah tangganya dan menerima kekurangan Lembu yang dinilainya cuek dan kurang perhatian kepadanya.
“Pasti (menyesal). Kenapa sih gue enggak terima aja kenapa sih gua enggak gini kenapa sih mesti begini gitu kok gue egois banget sih sama anak gue makanya gua enggak pernah suggest orang untuk bercerai,” ujar Masayu dikutip dari kanal YouTube Melaney Ricardo, Selasa (3/1).
Menurutnya, persepsi seseorang yang merasa bercerai menjadi jalan terbaik agar dirinya bisa bebas tanpa ada ikatan dengan siapapun, tak sepenuhnya benar. Menjalani kehidupan sebagai seorang janda tak semudah yang dibayangkan. Meski Lembu tak pernah membiarkannya berjuang seorang diri membesarkan Samara, menurutnya menjalani kehidupan sendiri tetap tidak lah mudah.
- Advertisement - - Advertisement -
“Bukan lo ngerasa ya tapi kan gue bisa bebas, bukan itu poinnya. Lo pikir enak dengan cap janda gitu kan enggak enak terus lo mesti jadi kepala keluarga mesti jadi ibu sekaligus, itu berat,” sambungnya.
Masayu pun menyadari betul bahwa Lembu sosok ayah yang terbaik untuk putrinya. “lya gua akui dia bapak yang sangat luar biasa buat anak gue. Kalau menyangkut Samara, temen diskusi gue ya Lembu,” pungkasnya.(int/eca)
(RIAUPOS.CO) – Pernikahan Masayu Anastasia dan Lembu Wiworo Jati telah resmi berakhir pada 2016. Selama hampir 8 tahun kandas, hingga saat ini keduanya masih betah sendiri.
Kepada Melaney Ricardo, Masayu mengaku dirinya sempat merasa menyesal karena kehidupan pernikahan yang telah dijalani selama 8 tahun itu harus kandas. Pasalnya, wanita 40 tahun ini merasa bersalah kepada putrinya, Samara yang harus menyaksikan perpisahan kedua orangtuanya.
- Advertisement -
Bahkan Masayu kerap menyalahkan dirinya sendiri yang memilih untuk menyerah. Dia merasa seharusnya bisa tetap kuat untuk mempertahankan rumah tangganya dan menerima kekurangan Lembu yang dinilainya cuek dan kurang perhatian kepadanya.
“Pasti (menyesal). Kenapa sih gue enggak terima aja kenapa sih gua enggak gini kenapa sih mesti begini gitu kok gue egois banget sih sama anak gue makanya gua enggak pernah suggest orang untuk bercerai,” ujar Masayu dikutip dari kanal YouTube Melaney Ricardo, Selasa (3/1).
- Advertisement -
Menurutnya, persepsi seseorang yang merasa bercerai menjadi jalan terbaik agar dirinya bisa bebas tanpa ada ikatan dengan siapapun, tak sepenuhnya benar. Menjalani kehidupan sebagai seorang janda tak semudah yang dibayangkan. Meski Lembu tak pernah membiarkannya berjuang seorang diri membesarkan Samara, menurutnya menjalani kehidupan sendiri tetap tidak lah mudah.
“Bukan lo ngerasa ya tapi kan gue bisa bebas, bukan itu poinnya. Lo pikir enak dengan cap janda gitu kan enggak enak terus lo mesti jadi kepala keluarga mesti jadi ibu sekaligus, itu berat,” sambungnya.
Masayu pun menyadari betul bahwa Lembu sosok ayah yang terbaik untuk putrinya. “lya gua akui dia bapak yang sangat luar biasa buat anak gue. Kalau menyangkut Samara, temen diskusi gue ya Lembu,” pungkasnya.(int/eca)