JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Happy Salma selaku produser mengangkat kisah dari istri kedua Presiden Soekarno, Inggit Garnasih, ke dalam pertunjukan monolog yang dikemas dalam bentuk teater musikal. Pertunjukan ini digelar di Ciputra Artpreneur Theatre, Kuningan, Jakarta. Pertunjukan dilaksanakan selama 2 hari berturut-turut yaitu pada Jumat dan Sabtu, 20-21 Mei 2022.
Selain sebagai produser, Happy Salma juga menjadi pemeran Inggit Garnasih dalam pertunjukan ini. Dia tertarik mengangkat tentang kisah Inggit ke dalam pertunjukan, karena ia merupakan sosok penting dalam masa perjuangan Kemerdekaan RI yang diperlihatkan dengan dukungan totalitasnya kepada Soekarno. Inggit selalu setia menemani Soekarno pada masa masa susah, termasuk dalam aktivitas politiknya dalam memperjuangkan kemerdekaan.
“Inggit adalah sebuah spirit tentang kejujuran dan cerminan kedalaman perasaan seorang perempuan. Ini adalah sebuah fase yang tidak pernah dibicarakan dalam narasi sejarah besar, kisah yang ada di wilayah domestik pendiri bangsa ini,” kata Happy Salma dalam keterangannya, Jumat (20/5/2022).
Selama 20 tahun pernikahan, Inggit setia mengantar Soekarno dari mulai lulus sekolah di Technische Hoogeschool te Bandoeng (sekarang ITB), mendukung ekonomi keluarga ketika Soekarno memulai pergerakan awal dalam organisasi, menghidupi Soekarno dengan berjualan jamu, alat-alat rumah tangga, dan pertanian. Inggit merawat semangatnya ketika Soekarno mendekam di dalam penjara Sukamiskin. Inggit juga mendampingi Soekarno di pengasingannya di Ende dan Bengkulu.
Namun ketika Bung Karno akan sampai di gerbang Istana menjelang kemerdekaan, Inggit membuat keputusan besar mengemas barang-barangnya ke dalam koper tua dan kembali ke Bandung. Inggit memilih mempertahankan martabatnya sebagai seorang perempuan menolak dimadu, ketika Soekarno menyatakan ingin menikah lagi. Meski Inggit dijanjikan akan menjadi istri utama, Inggit lebih memilih berkata ‘tidak’ kepada Soekarno.
Happy Salma menyatakan dirinya senang sekali akhirnya bisa membuat pertunjukan lagi setelah sekitar 2 tahun belakangan tidak bisa berbuat banyak akibat pandemi Covid-19. Mendapatkan peran ganda sebagai produser dan pemeran sekaligus, Happy Salma memerlukan stamina dan konsentrasi berlebih.
“Untungnya proses produksi dan dialog-dialog dengan segenap tim kerja terjadi dengan sangat baik. Mereka adalah para seniman mumpuni dengan reputasi terpuji di bidangnya masing-masing, mencurahkan energi terbaiknya untuk mewujudkan pertunjukan ini,” katanya.
Persiapan pertunjukan ini sejatinya sudah disiapkan cukup lama. Pada 2017 silam, naskah monolog Inggit mulai ditulis oleh Ratna Ayu Budhiarti. Naskah pertunjukan ini dibuat terinspirasi dari kisah cinta Inggit-Soekarno di dalam sebuah buku berjudul Kuantar ke Gerbang karya Ramadhan KH.
“Saya ingin menghadirkan kembali kisah Inggit yang layak dikenang serta diteladani. Saya berupaya menghadirkan petikan-petikan peristiwa dalam kehidupan Inggit selama mendampingi Soekarno. Dimulai dari sejengkal jarak yang mendekatkan dan diakhiri dengan sejengkal jarak yang menjauhkan. Namun Inggit tetap tegak setelah dihantam ombak,” kata Ratna Ayu Budhiarti, penulis naskah.
Menariknya, tiket pertunjukan ini untuk dua hari sudah terjual habis dengan kuota penonton sekitar 75 persen dari total kapasitas gedung. Pertunjukan ini diharapkan mampu memberikan sumbangsih terhadap pertumbuhan ekosistem teater di Indonesia yang lebih maju dan berkelanjutan.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman