SOLO (RIAUPOS.CO) – Pitbull atau memiliki nama asli American Pit Bull Terrier menjadi anjing populer dan banyak dipelihara. Dahulu, ras tertua ini dulunya merupakan anjing petarung (fighting dog) yang diadu dengan banteng, beruang, maupun anjing garang lainnya.
Tubuh pitbull yang berotot dan rahang kuat menarik perhatian Dimas Suryo Kusumo, 25. Itu pula yang melatarbelakangi pemilik Diamond Kennel tersebut mengembangbiakkan pitbul.
“Saya mulai pelihara 8 tahun lalu. Awalnya takut dengan pitbull karena bentuknya sangar. Ternyata setelah coba pegang milik teman, kok akrab juga karakternya. Akhirnya saya putuskan beli satu ekor anakan berkelamin jantan untuk dipelihara,” ujarnya ditemui di Taman Sekartaji, Jebres, Sabtu (4/12).
Keistimewaan pitbull, imbuh Dimas, anjing jenis ini loyal sama pemiliknya. “Jadi tergantung si ownermau melatihnya seperti apa. Jadi anjing sport bisa, anjing penjaga bisa, anjing peliharaan yang ramah juga sangat bisa,” bebernya.
Seiring dilarangnya pertarungan anjing di berbagai negara, pitbull berubah menjadi anjing kompetisi olahraga. Mulai dari ketangkasan berlari, kompetisi adu kuat dengan menarik kereta beban, dan sejenisnya.
Untuk menjaga fisik pitbull tetap fit, setiap hari dapat diajak berlari, tarik beban menggunakan kereta yang diberi pemberat, latihan melompat untuk mencapai ketinggian tertentu (spring pull), maupun memanjat (vertical climb).
Dari sisi perawatan, pitbull tak butuh hal neko-neko karena memiliki kemampuan beradaptasi yang baik di segala lingkungan dan tidak gampang sakit. Tapi jangan lupa memberikan asupan makanan yang baik.
“Kalau masih anakan, biasanya dari susu indukannya dan dipadu susu formula. Ketika mulai dewasa, ditambah suplemen untuk mempertahankan bentuk tubuhnya agar lebih berotot,” jelasnya.
Bagaimana dengan pakannya? Dimas menyebut bisa diberikan dry food khusus anjing dan dipadu daging rebus tanpa bumbu. Untuk ukuran kandang, minimal 1,5×1 meter. Usahakan bukan kandang berjeruji karena bisa memengaruhi perkembangan tulang kakinya.
Lebih lanjut diterangkan Dimas, genetik warna pitbull cukup beragam dan memengaruhi harganya. Yang paling umum warna red, brown, black, dan kakao dijual sekitar Rp 5 juta – Rp 8 juta, sedangkan warna blue bisa tembus Rp 11 juta.
Beda lagi ketika terdapat campuran tiga warna. Harganya bisa mencapai Rp 15 juta-Rp 30 juta tergantung kombinasi warna.
“Yang paling mahal sementara ini warna merle. Kebetulan di Indonesia belum ada yang bisa mengembangbiakkan jenis ini. Saya rencana mau impor dari Thailand. Ya kira-kira harus menyiapkan dana sampai Rp 50 juta,” terang warga Mojosongo itu.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman