JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan, penurunan kasus harian Covid-19 sejak akhir Juli 2021 dan peningkatan aktivitas ekonomi berimplikasi positif terhadap realisasi pendapatan negara. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, per September 2021, pendapatan negara mencapai Rp1.354,8 triliun. Perolehan tersebut mencapai 77,7 persen dari target.
"Tumbuh sebesar 16,8 persen (yoy), ditopang oleh meningkatnya penerimaan pajak 13,2 persen, kepabeanan dan cukai 29 persen dan PNBP 22,5 persen," ujarnya secara virtual, Rabu (27/10).
Sementara, kinerja belanja negara terus dioptimalkan. Belanja Kementerian atau Lembaga (K/L) tumbuh 16,1 persen secara tahunan per September 2021, terutama didorong realisasi belanja modal yang tumbuh 62,2 persen (yoy) dan belanja barang yang tumbuh 42,4 persen (yoy).
"Selain untuk menyelesaikan pembangunan infrastruktur dasar dan konektivitas serta pengadaan peralatan, belanja modal juga ditujukan untuk merealisasikan program padat karya yang mencakup 1,23 juta tenaga kerja penerima manfaat," tuturnya.
Sementara itu, realisasi belanja barang yang digunakan antara lain untuk mendukung akselerasi program PEN dalam pengadaan 107,3 juta dosis vaksin dan pelaksanaan vaksinasi, klaim perawatan 511,7 ribu pasien, bantuan kepada 12,7 juta pelaku usaha mikro, serta bantuan subsidi upah bagi 5,07 juta pekerja atau buruh.
Selanjutnya, sebagai bentuk perlindungan bagi keluarga miskin dan rentan terdampak pandemi Covid-19, Pemerintah juga telah menyalurkan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) untuk 10 juta keluarga, bantuan kartu sembako kepada 17 juta penerima manfaat, serta bantuan sosial tunai (BST) untuk 10 juta keluarga.(das)
Laporan JPG, Jakarta