Senin, 7 April 2025
spot_img

Harga Emas Antam Naik Rp5.000 Lagi

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Harga emas batangan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam kembali naik. Setelah melonjak Rp5.000 per gram pada awal pekan, harga emas naik Rp5.000 lagi, Kamis (27/2). Harga lempengan emas Antam di Surabaya mencapai Rp822 ribu per gram.

Kepala Kantor Butik Antam Surabaya Zet Logen menyebut wabah corona sebagai penyebab naiknya harga emas. Menurut dia, pasar sangat khawatir jika dampak virus terhadap perekonomian berlarut-larut. Apalagi, perekonomian global masih bergolak.

“Investor global lebih banyak menyimpan asetnya ke emas. Akibatnya, demand emas naik dan harganya terdongrak,” ujar Zet. Sebaliknya, minat terhadap aset lain seperti pasar saham berkurang. Pasalnya, mayoritas investor tidak mau ambil risiko di tengah situasi global yang tak menentu.

Baca Juga:  Ahok Jadi Komut Pertamina, PKB: Kalau Gagal Sanksi Lebih Keras

Zet mengatakan, harga emas Antam terus naik sejak awal 2019. Penyebab utamanya adalah perang dagang Amerika Serikat (AS) dan Cina yang mengacaukan perekonomian dunia. “Kemudian, tahun ini, ditambah isu korona,” ucapnya.

Kendati harganya terus naik, minat terhadap emas tetap tinggi. Menurut Zet, masyarakat meyakini bahwa emas adalah alternatif investasi terbaik karena nilainya terus bertambah. “Setiap hari harganya fluktuatif,” terangnya. Dia menambahkan, harga emas di tiap lokasi juga berbeda-beda.

Di sisi lain, Sekjen Asosiasi Pengusaha Emas dan Permata Indonesia (APEPI) Iskandar Husein menjelaskan bahwa meroketnya harga emas Antam juga dipicu anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dalam sepekan terakhir.

Mengutip data Bloomberg, rupiah ditutup pada level Rp14.025 per dolar AS kemarin. Angka tersebut melemah 85 poin jika dibandingkan dengan penutupan hari sebelumnya, yaitu sekitar Rp13.940 per dolar AS. “Bursa saham di AS dalam beberapa hari ini juga jatuh. Makanya, banyak investor yang beralih ke emas,” papar Iskandar.

Baca Juga:  Mitsubishi Optimis Capai Target Penjualan 100 Ribu Unit

Selain itu, perusahaan-perusahaan yang terpaksa menyetop produksi karena bahan bakunya berasal dari Cina melirik emas sebagai investasi. Mereka menjual saham untuk berinvestasi ke emas.(car/c18/hep/das)

Laporan JPG, Jakarta

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Harga emas batangan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam kembali naik. Setelah melonjak Rp5.000 per gram pada awal pekan, harga emas naik Rp5.000 lagi, Kamis (27/2). Harga lempengan emas Antam di Surabaya mencapai Rp822 ribu per gram.

Kepala Kantor Butik Antam Surabaya Zet Logen menyebut wabah corona sebagai penyebab naiknya harga emas. Menurut dia, pasar sangat khawatir jika dampak virus terhadap perekonomian berlarut-larut. Apalagi, perekonomian global masih bergolak.

“Investor global lebih banyak menyimpan asetnya ke emas. Akibatnya, demand emas naik dan harganya terdongrak,” ujar Zet. Sebaliknya, minat terhadap aset lain seperti pasar saham berkurang. Pasalnya, mayoritas investor tidak mau ambil risiko di tengah situasi global yang tak menentu.

Baca Juga:  Hari Ini, THR PNS Dibayarkan

Zet mengatakan, harga emas Antam terus naik sejak awal 2019. Penyebab utamanya adalah perang dagang Amerika Serikat (AS) dan Cina yang mengacaukan perekonomian dunia. “Kemudian, tahun ini, ditambah isu korona,” ucapnya.

Kendati harganya terus naik, minat terhadap emas tetap tinggi. Menurut Zet, masyarakat meyakini bahwa emas adalah alternatif investasi terbaik karena nilainya terus bertambah. “Setiap hari harganya fluktuatif,” terangnya. Dia menambahkan, harga emas di tiap lokasi juga berbeda-beda.

Di sisi lain, Sekjen Asosiasi Pengusaha Emas dan Permata Indonesia (APEPI) Iskandar Husein menjelaskan bahwa meroketnya harga emas Antam juga dipicu anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dalam sepekan terakhir.

Mengutip data Bloomberg, rupiah ditutup pada level Rp14.025 per dolar AS kemarin. Angka tersebut melemah 85 poin jika dibandingkan dengan penutupan hari sebelumnya, yaitu sekitar Rp13.940 per dolar AS. “Bursa saham di AS dalam beberapa hari ini juga jatuh. Makanya, banyak investor yang beralih ke emas,” papar Iskandar.

Baca Juga:  PT Capella Dinamik Nusantara Siap Tingkatkan Pelayanan

Selain itu, perusahaan-perusahaan yang terpaksa menyetop produksi karena bahan bakunya berasal dari Cina melirik emas sebagai investasi. Mereka menjual saham untuk berinvestasi ke emas.(car/c18/hep/das)

Laporan JPG, Jakarta

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Harga Emas Antam Naik Rp5.000 Lagi

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Harga emas batangan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam kembali naik. Setelah melonjak Rp5.000 per gram pada awal pekan, harga emas naik Rp5.000 lagi, Kamis (27/2). Harga lempengan emas Antam di Surabaya mencapai Rp822 ribu per gram.

Kepala Kantor Butik Antam Surabaya Zet Logen menyebut wabah corona sebagai penyebab naiknya harga emas. Menurut dia, pasar sangat khawatir jika dampak virus terhadap perekonomian berlarut-larut. Apalagi, perekonomian global masih bergolak.

“Investor global lebih banyak menyimpan asetnya ke emas. Akibatnya, demand emas naik dan harganya terdongrak,” ujar Zet. Sebaliknya, minat terhadap aset lain seperti pasar saham berkurang. Pasalnya, mayoritas investor tidak mau ambil risiko di tengah situasi global yang tak menentu.

Baca Juga:  Dafam Hotel Tawarkan Paket Merdeka Spesial Agustus

Zet mengatakan, harga emas Antam terus naik sejak awal 2019. Penyebab utamanya adalah perang dagang Amerika Serikat (AS) dan Cina yang mengacaukan perekonomian dunia. “Kemudian, tahun ini, ditambah isu korona,” ucapnya.

Kendati harganya terus naik, minat terhadap emas tetap tinggi. Menurut Zet, masyarakat meyakini bahwa emas adalah alternatif investasi terbaik karena nilainya terus bertambah. “Setiap hari harganya fluktuatif,” terangnya. Dia menambahkan, harga emas di tiap lokasi juga berbeda-beda.

Di sisi lain, Sekjen Asosiasi Pengusaha Emas dan Permata Indonesia (APEPI) Iskandar Husein menjelaskan bahwa meroketnya harga emas Antam juga dipicu anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dalam sepekan terakhir.

Mengutip data Bloomberg, rupiah ditutup pada level Rp14.025 per dolar AS kemarin. Angka tersebut melemah 85 poin jika dibandingkan dengan penutupan hari sebelumnya, yaitu sekitar Rp13.940 per dolar AS. “Bursa saham di AS dalam beberapa hari ini juga jatuh. Makanya, banyak investor yang beralih ke emas,” papar Iskandar.

Baca Juga:  Hari Ini, THR PNS Dibayarkan

Selain itu, perusahaan-perusahaan yang terpaksa menyetop produksi karena bahan bakunya berasal dari Cina melirik emas sebagai investasi. Mereka menjual saham untuk berinvestasi ke emas.(car/c18/hep/das)

Laporan JPG, Jakarta

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Harga emas batangan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam kembali naik. Setelah melonjak Rp5.000 per gram pada awal pekan, harga emas naik Rp5.000 lagi, Kamis (27/2). Harga lempengan emas Antam di Surabaya mencapai Rp822 ribu per gram.

Kepala Kantor Butik Antam Surabaya Zet Logen menyebut wabah corona sebagai penyebab naiknya harga emas. Menurut dia, pasar sangat khawatir jika dampak virus terhadap perekonomian berlarut-larut. Apalagi, perekonomian global masih bergolak.

“Investor global lebih banyak menyimpan asetnya ke emas. Akibatnya, demand emas naik dan harganya terdongrak,” ujar Zet. Sebaliknya, minat terhadap aset lain seperti pasar saham berkurang. Pasalnya, mayoritas investor tidak mau ambil risiko di tengah situasi global yang tak menentu.

Baca Juga:  Hari Ini, THR PNS Dibayarkan

Zet mengatakan, harga emas Antam terus naik sejak awal 2019. Penyebab utamanya adalah perang dagang Amerika Serikat (AS) dan Cina yang mengacaukan perekonomian dunia. “Kemudian, tahun ini, ditambah isu korona,” ucapnya.

Kendati harganya terus naik, minat terhadap emas tetap tinggi. Menurut Zet, masyarakat meyakini bahwa emas adalah alternatif investasi terbaik karena nilainya terus bertambah. “Setiap hari harganya fluktuatif,” terangnya. Dia menambahkan, harga emas di tiap lokasi juga berbeda-beda.

Di sisi lain, Sekjen Asosiasi Pengusaha Emas dan Permata Indonesia (APEPI) Iskandar Husein menjelaskan bahwa meroketnya harga emas Antam juga dipicu anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dalam sepekan terakhir.

Mengutip data Bloomberg, rupiah ditutup pada level Rp14.025 per dolar AS kemarin. Angka tersebut melemah 85 poin jika dibandingkan dengan penutupan hari sebelumnya, yaitu sekitar Rp13.940 per dolar AS. “Bursa saham di AS dalam beberapa hari ini juga jatuh. Makanya, banyak investor yang beralih ke emas,” papar Iskandar.

Baca Juga:  Harga BBM dan Elpiji Nonsubsidi Naik

Selain itu, perusahaan-perusahaan yang terpaksa menyetop produksi karena bahan bakunya berasal dari Cina melirik emas sebagai investasi. Mereka menjual saham untuk berinvestasi ke emas.(car/c18/hep/das)

Laporan JPG, Jakarta

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari