Rabu, 16 April 2025

PT GIN Beli TBS di Atas Harga Pasar

TEMBILAHAN (RIAUPOS.CO) – Dalam rangka mendukung petani swadaya menghadapi krisis penurunan harga, PT Guntung Idamannusa (GIN) Indragiri Hilir (Inhil), Riau, membeli Tandan Buah Segar (TBS) diatas harga pasar. 24 Juni 2022, PT GIN yang bernaung di bawah bendera Musim Mas Group (MMG) telah mengumumkan membeli TBS petani dengan harga Rp 1.600/kg. Sedangkan harga pasaran kala itu di Inhil sebesar Rp 1.200/kg.

Bahkan banyak informasi di lapangan, harga pasar TBS di Inhil banyak yang mengalami penurunan hingga di bawah Rp1.000/kg. Hal ini tentu membuat para petani sawit di Bumi Sri Gemilang itu merasa kawatir.

“24 Juni 2022, Perusahaan memutuskan untuk membeli TBS dari petani swadaya dengan harga lebih tinggi dari harga pasar, yaitu Rp 1.600/kg,” kata Manager PKS 1 PT GIN Denny, Sabtu (25/6).

Baca Juga:  Tingkatkan Sinergitas, BJB Sekuritas dan Mandiri Sekuritas Teken PKS

Apa yang dilakukan tersebut, dijelaskan Denny, pihaknya di bawah Musim Mas Grup merasa terpanggil untuk mendukung petani sawit. Akibat efek ganda dari penurunan harga TBS dan kenaikan biaya pupuk.“Kondisi tersebut telah berdampak besar pada pendapatan dan mata pencaharian mereka,” tambahnya.

Sebagaimana diketahui, dalam satu tahun terakhir, inflasi yang dirasakan secara global menyebabkan harga TBS tidak menentu atau berfluktuasi. Hal itu semakin diperburuk dengan harga pupuk yang saat ini mengalami kenaikan. Bahkan kenaikanya hingga bisa menjadi dua sampai tiga kali lipat lebih mahal. Didorong pula oleh inflasi, termasuk kenaikan harga minyak mentah secara global. Hal tersebut tentu semakin memberatkan petani.

Selama ini petani sawit menjual buah ke pabrik kelapa sawit yang memprosesnya menjadi minyak sawit mentah (CPO) dan inti sawit (PK). Dengan kelebihan pasokan TBS, harga TBS turun sampai harga Rp1.200/ kg, dari sebelumnya yang sempat mencapai Rp3.000/kg–Rp3.500/kg.

Baca Juga:  KKum Studio Buka Kelas Tembikar Spesial Valentine

Menanggapi hal ini Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Inhil Drs H Sirajuddin MM menyampaikan apresiasi kepada PT GIN yang telah menunjukan kepeduliannya terhadap petani swadaya ditengah krisis harga yang dihadapi saat ini.“Perlu kita apresiasi. Karena PT GIN, sudah menunjukkan kepedulian kepada petani swadaya di tengah merosot tajamnya harga TBS,”katanya.

Demikian pula petani swadaya yang berada di sekitar perusahaan. Pada umumnya mereka merasa bersyukur karena masih ada perusahaan, seperti PT GIN yang masih peduli terhadap petani sawit.(ind/ifr)

 

TEMBILAHAN (RIAUPOS.CO) – Dalam rangka mendukung petani swadaya menghadapi krisis penurunan harga, PT Guntung Idamannusa (GIN) Indragiri Hilir (Inhil), Riau, membeli Tandan Buah Segar (TBS) diatas harga pasar. 24 Juni 2022, PT GIN yang bernaung di bawah bendera Musim Mas Group (MMG) telah mengumumkan membeli TBS petani dengan harga Rp 1.600/kg. Sedangkan harga pasaran kala itu di Inhil sebesar Rp 1.200/kg.

Bahkan banyak informasi di lapangan, harga pasar TBS di Inhil banyak yang mengalami penurunan hingga di bawah Rp1.000/kg. Hal ini tentu membuat para petani sawit di Bumi Sri Gemilang itu merasa kawatir.

“24 Juni 2022, Perusahaan memutuskan untuk membeli TBS dari petani swadaya dengan harga lebih tinggi dari harga pasar, yaitu Rp 1.600/kg,” kata Manager PKS 1 PT GIN Denny, Sabtu (25/6).

Baca Juga:  Tingkatkan Sinergitas, BJB Sekuritas dan Mandiri Sekuritas Teken PKS

Apa yang dilakukan tersebut, dijelaskan Denny, pihaknya di bawah Musim Mas Grup merasa terpanggil untuk mendukung petani sawit. Akibat efek ganda dari penurunan harga TBS dan kenaikan biaya pupuk.“Kondisi tersebut telah berdampak besar pada pendapatan dan mata pencaharian mereka,” tambahnya.

Sebagaimana diketahui, dalam satu tahun terakhir, inflasi yang dirasakan secara global menyebabkan harga TBS tidak menentu atau berfluktuasi. Hal itu semakin diperburuk dengan harga pupuk yang saat ini mengalami kenaikan. Bahkan kenaikanya hingga bisa menjadi dua sampai tiga kali lipat lebih mahal. Didorong pula oleh inflasi, termasuk kenaikan harga minyak mentah secara global. Hal tersebut tentu semakin memberatkan petani.

Selama ini petani sawit menjual buah ke pabrik kelapa sawit yang memprosesnya menjadi minyak sawit mentah (CPO) dan inti sawit (PK). Dengan kelebihan pasokan TBS, harga TBS turun sampai harga Rp1.200/ kg, dari sebelumnya yang sempat mencapai Rp3.000/kg–Rp3.500/kg.

Baca Juga:  Harga Rp550 Juta, Ini Spesifikasi All New Toyota Voxy

Menanggapi hal ini Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Inhil Drs H Sirajuddin MM menyampaikan apresiasi kepada PT GIN yang telah menunjukan kepeduliannya terhadap petani swadaya ditengah krisis harga yang dihadapi saat ini.“Perlu kita apresiasi. Karena PT GIN, sudah menunjukkan kepedulian kepada petani swadaya di tengah merosot tajamnya harga TBS,”katanya.

Demikian pula petani swadaya yang berada di sekitar perusahaan. Pada umumnya mereka merasa bersyukur karena masih ada perusahaan, seperti PT GIN yang masih peduli terhadap petani sawit.(ind/ifr)

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

PT GIN Beli TBS di Atas Harga Pasar

TEMBILAHAN (RIAUPOS.CO) – Dalam rangka mendukung petani swadaya menghadapi krisis penurunan harga, PT Guntung Idamannusa (GIN) Indragiri Hilir (Inhil), Riau, membeli Tandan Buah Segar (TBS) diatas harga pasar. 24 Juni 2022, PT GIN yang bernaung di bawah bendera Musim Mas Group (MMG) telah mengumumkan membeli TBS petani dengan harga Rp 1.600/kg. Sedangkan harga pasaran kala itu di Inhil sebesar Rp 1.200/kg.

Bahkan banyak informasi di lapangan, harga pasar TBS di Inhil banyak yang mengalami penurunan hingga di bawah Rp1.000/kg. Hal ini tentu membuat para petani sawit di Bumi Sri Gemilang itu merasa kawatir.

“24 Juni 2022, Perusahaan memutuskan untuk membeli TBS dari petani swadaya dengan harga lebih tinggi dari harga pasar, yaitu Rp 1.600/kg,” kata Manager PKS 1 PT GIN Denny, Sabtu (25/6).

Baca Juga:  Harga Rp550 Juta, Ini Spesifikasi All New Toyota Voxy

Apa yang dilakukan tersebut, dijelaskan Denny, pihaknya di bawah Musim Mas Grup merasa terpanggil untuk mendukung petani sawit. Akibat efek ganda dari penurunan harga TBS dan kenaikan biaya pupuk.“Kondisi tersebut telah berdampak besar pada pendapatan dan mata pencaharian mereka,” tambahnya.

Sebagaimana diketahui, dalam satu tahun terakhir, inflasi yang dirasakan secara global menyebabkan harga TBS tidak menentu atau berfluktuasi. Hal itu semakin diperburuk dengan harga pupuk yang saat ini mengalami kenaikan. Bahkan kenaikanya hingga bisa menjadi dua sampai tiga kali lipat lebih mahal. Didorong pula oleh inflasi, termasuk kenaikan harga minyak mentah secara global. Hal tersebut tentu semakin memberatkan petani.

Selama ini petani sawit menjual buah ke pabrik kelapa sawit yang memprosesnya menjadi minyak sawit mentah (CPO) dan inti sawit (PK). Dengan kelebihan pasokan TBS, harga TBS turun sampai harga Rp1.200/ kg, dari sebelumnya yang sempat mencapai Rp3.000/kg–Rp3.500/kg.

Baca Juga:  Di Masa Pandemi, Trafik Penumpang Angkasa Pura I Tumbuh 29,1 Persen

Menanggapi hal ini Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Inhil Drs H Sirajuddin MM menyampaikan apresiasi kepada PT GIN yang telah menunjukan kepeduliannya terhadap petani swadaya ditengah krisis harga yang dihadapi saat ini.“Perlu kita apresiasi. Karena PT GIN, sudah menunjukkan kepedulian kepada petani swadaya di tengah merosot tajamnya harga TBS,”katanya.

Demikian pula petani swadaya yang berada di sekitar perusahaan. Pada umumnya mereka merasa bersyukur karena masih ada perusahaan, seperti PT GIN yang masih peduli terhadap petani sawit.(ind/ifr)

 

TEMBILAHAN (RIAUPOS.CO) – Dalam rangka mendukung petani swadaya menghadapi krisis penurunan harga, PT Guntung Idamannusa (GIN) Indragiri Hilir (Inhil), Riau, membeli Tandan Buah Segar (TBS) diatas harga pasar. 24 Juni 2022, PT GIN yang bernaung di bawah bendera Musim Mas Group (MMG) telah mengumumkan membeli TBS petani dengan harga Rp 1.600/kg. Sedangkan harga pasaran kala itu di Inhil sebesar Rp 1.200/kg.

Bahkan banyak informasi di lapangan, harga pasar TBS di Inhil banyak yang mengalami penurunan hingga di bawah Rp1.000/kg. Hal ini tentu membuat para petani sawit di Bumi Sri Gemilang itu merasa kawatir.

“24 Juni 2022, Perusahaan memutuskan untuk membeli TBS dari petani swadaya dengan harga lebih tinggi dari harga pasar, yaitu Rp 1.600/kg,” kata Manager PKS 1 PT GIN Denny, Sabtu (25/6).

Baca Juga:  Komitmen di Rumah Terus Jalankan Kebaikan

Apa yang dilakukan tersebut, dijelaskan Denny, pihaknya di bawah Musim Mas Grup merasa terpanggil untuk mendukung petani sawit. Akibat efek ganda dari penurunan harga TBS dan kenaikan biaya pupuk.“Kondisi tersebut telah berdampak besar pada pendapatan dan mata pencaharian mereka,” tambahnya.

Sebagaimana diketahui, dalam satu tahun terakhir, inflasi yang dirasakan secara global menyebabkan harga TBS tidak menentu atau berfluktuasi. Hal itu semakin diperburuk dengan harga pupuk yang saat ini mengalami kenaikan. Bahkan kenaikanya hingga bisa menjadi dua sampai tiga kali lipat lebih mahal. Didorong pula oleh inflasi, termasuk kenaikan harga minyak mentah secara global. Hal tersebut tentu semakin memberatkan petani.

Selama ini petani sawit menjual buah ke pabrik kelapa sawit yang memprosesnya menjadi minyak sawit mentah (CPO) dan inti sawit (PK). Dengan kelebihan pasokan TBS, harga TBS turun sampai harga Rp1.200/ kg, dari sebelumnya yang sempat mencapai Rp3.000/kg–Rp3.500/kg.

Baca Juga:  Tingkatkan Sinergitas, BJB Sekuritas dan Mandiri Sekuritas Teken PKS

Menanggapi hal ini Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Inhil Drs H Sirajuddin MM menyampaikan apresiasi kepada PT GIN yang telah menunjukan kepeduliannya terhadap petani swadaya ditengah krisis harga yang dihadapi saat ini.“Perlu kita apresiasi. Karena PT GIN, sudah menunjukkan kepedulian kepada petani swadaya di tengah merosot tajamnya harga TBS,”katanya.

Demikian pula petani swadaya yang berada di sekitar perusahaan. Pada umumnya mereka merasa bersyukur karena masih ada perusahaan, seperti PT GIN yang masih peduli terhadap petani sawit.(ind/ifr)

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari