PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan PT PLN (Persero) mendorong terciptanya masyarakat berdaya melalui pelatihan keterampilan merajut. Program ini selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) poin ke empat yaitu Quality Education.
Pemilik Rumah Rajut Dinda Lidya mengungkapkan pelatihan dilaksanakan selama lima hari dengan peserta yang terdiri dari masyarakat sekitar khususnya ibu rumah tangga. "Melalui kegiatan ini, ibu-ibu yang menjadi peserta diharapkan bisa berkarya dari rumah dan mengembangkan potensinya dari rumah," tutur Lidya, Selasa (24/5).
Rumah Rajut yang berlokasi di Panam, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau ini telah menghasilkan berbagai karya rajut mulai dari tas, dompet, taplak meja, topi, peci, gantungan kunci, dan lain-lain.
"Setelah berjalan selama beberapa bulan, hasil rajutan kami mendapat respon positif dari masyarakat," lanjut Lidya yang juga menjadi instruktur dalam pelatihan ini.
Hal inilah yang mendorong Lidya untuk membentuk komunitas rajut melalui program pelatihan keterampilan merajut tersebut. "Besar harapan kami agar produk rajutan ini tak hanya dikenal di lingkungan sekitar perumahan saja, namun bisa menembus pasar mancanegara," tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, General Manager PLN UIP3BS Dispriansyah menyampaikan bahwa meski kegiatan di sektor ekonomi sudah berangsur normal, tetapi dampak ekonomi belum bisa langsung dirasakan masyarakat. "Diharapkan dengan adanya pelatihan ini masyarakat bisa memiliki keterampilan untuk mendapatkan sumber pendapatan lain," ucap Dispriansyah.
Dispriansyah juga berharap kegiatan ini menjadi awal dari tumbuhnya perekonomian masyarakat. Sementara PLN, dijelaskannya mendukung secara penuh kegiatan-kegiatan yang mendorong pertumbuhan ekonomi seperti ini.
"Pelatihan ini semoga tidak hanya menjadi tonggak perjalanan baru bagi ibu-ibu di sekitar perumahan ini. Namun juga menjadi kesempatan bagi ibu-ibu semua untuk bisa mengeksploitasi kreativitasnya dan menambah penghasilan," kata Dispriansyah.(anf)