Senin, 10 November 2025
spot_img

Indonesia dan Italia Bahas Ekspor Sawit

ROMA (RIAUPOS.CO) — Indonesia dan Italia sepakat melakukan penguatan kerja sama dan promosi pertanian. Hal ini menjadi bagian MoU antara Kementerian Pertanian RI dengan Kementerian Pertanian, Pangan, dan Kehutanan Republik Italia.

Dalam keterangan resmi seperti dikutip InfoSAWIT, belum lama ini, pertemuan antara Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL) dan Menteri Teresa Bellanova membahas sejumlah isu bilateral, terutama terkait peningkatan nilai perdagangan dan investasi di bidang pertanian antara kedua negara.

Mentan SYL menjelaskan keunggulan komoditas pertanian Indonesia seperti sawit, karet, buah tropis, teh dan rempah-rempah. Dirinya juga mengundang investasi Italia di sektor pertanian dan peternakan di Indonesia. SYL bahkan memastikan, bahwa sektor pertanian Indonesia telah menerapkan Good Agricultural Practices (GAP) dan dikelola secara sustainable.

Baca Juga:  Cegah Rem Tidak Berfungsi saat Hujan

Secara khusus, kedua menteri membahas ekspor sawit Indonesia. Produk sawit diketahui digunakan dalam industri makanan dan sebagai bahan biodiesel di Italia. Menurut data ekspor sawit Indonesia ke Italia adalah sebesar 570,2 juta dolar AS atau 29,7% dari total ekspor Indonesia ke Italia yang sebesar 1,92 miliar dolar AS. Atau 79,7% dari total ekspor pertanian Indonesia ke Italia yang sebesar 715,6 juta dolar AS.

Sementara dituturkan Menteri Bellanova, dirinya dapat menerima penjelasan bahwa perkebunan kelapa sawit berperan dalam membuka lapangan kerja dan pengentasan kemiskinan di Indonesia.

Duta Besar RI untuk Italia, Esti Andayani, menilai penandatangan MoU tersebut akan semakin memperkuat hubungan kedua negara dan dapat mendorong pembangunan sektor pertanian di Indonesia.

Baca Juga:  Beli BBM Pertamina Sekarang Bisa Pakai E-Voucher Lho

Menurutnya, MoU ter­sebut akan mempermudah pelaksanaan pertu­karan informasi pertanian, pelatihan untuk pe­ningkatan kapasitas serta penyelenggaraan joint research oleh lembaga penelitian pertanian di kedua negara.(int)

ROMA (RIAUPOS.CO) — Indonesia dan Italia sepakat melakukan penguatan kerja sama dan promosi pertanian. Hal ini menjadi bagian MoU antara Kementerian Pertanian RI dengan Kementerian Pertanian, Pangan, dan Kehutanan Republik Italia.

Dalam keterangan resmi seperti dikutip InfoSAWIT, belum lama ini, pertemuan antara Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL) dan Menteri Teresa Bellanova membahas sejumlah isu bilateral, terutama terkait peningkatan nilai perdagangan dan investasi di bidang pertanian antara kedua negara.

Mentan SYL menjelaskan keunggulan komoditas pertanian Indonesia seperti sawit, karet, buah tropis, teh dan rempah-rempah. Dirinya juga mengundang investasi Italia di sektor pertanian dan peternakan di Indonesia. SYL bahkan memastikan, bahwa sektor pertanian Indonesia telah menerapkan Good Agricultural Practices (GAP) dan dikelola secara sustainable.

Baca Juga:  Rasakan Sensasi All New Honda Vario 160

Secara khusus, kedua menteri membahas ekspor sawit Indonesia. Produk sawit diketahui digunakan dalam industri makanan dan sebagai bahan biodiesel di Italia. Menurut data ekspor sawit Indonesia ke Italia adalah sebesar 570,2 juta dolar AS atau 29,7% dari total ekspor Indonesia ke Italia yang sebesar 1,92 miliar dolar AS. Atau 79,7% dari total ekspor pertanian Indonesia ke Italia yang sebesar 715,6 juta dolar AS.

Sementara dituturkan Menteri Bellanova, dirinya dapat menerima penjelasan bahwa perkebunan kelapa sawit berperan dalam membuka lapangan kerja dan pengentasan kemiskinan di Indonesia.

- Advertisement -

Duta Besar RI untuk Italia, Esti Andayani, menilai penandatangan MoU tersebut akan semakin memperkuat hubungan kedua negara dan dapat mendorong pembangunan sektor pertanian di Indonesia.

Baca Juga:  Unilever Tarik Iklan, Saham Dua Medsos Ini Rontok

Menurutnya, MoU ter­sebut akan mempermudah pelaksanaan pertu­karan informasi pertanian, pelatihan untuk pe­ningkatan kapasitas serta penyelenggaraan joint research oleh lembaga penelitian pertanian di kedua negara.(int)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

ROMA (RIAUPOS.CO) — Indonesia dan Italia sepakat melakukan penguatan kerja sama dan promosi pertanian. Hal ini menjadi bagian MoU antara Kementerian Pertanian RI dengan Kementerian Pertanian, Pangan, dan Kehutanan Republik Italia.

Dalam keterangan resmi seperti dikutip InfoSAWIT, belum lama ini, pertemuan antara Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL) dan Menteri Teresa Bellanova membahas sejumlah isu bilateral, terutama terkait peningkatan nilai perdagangan dan investasi di bidang pertanian antara kedua negara.

Mentan SYL menjelaskan keunggulan komoditas pertanian Indonesia seperti sawit, karet, buah tropis, teh dan rempah-rempah. Dirinya juga mengundang investasi Italia di sektor pertanian dan peternakan di Indonesia. SYL bahkan memastikan, bahwa sektor pertanian Indonesia telah menerapkan Good Agricultural Practices (GAP) dan dikelola secara sustainable.

Baca Juga:  Kinerja Emiten Pupuk Disokong Kebun Sawit

Secara khusus, kedua menteri membahas ekspor sawit Indonesia. Produk sawit diketahui digunakan dalam industri makanan dan sebagai bahan biodiesel di Italia. Menurut data ekspor sawit Indonesia ke Italia adalah sebesar 570,2 juta dolar AS atau 29,7% dari total ekspor Indonesia ke Italia yang sebesar 1,92 miliar dolar AS. Atau 79,7% dari total ekspor pertanian Indonesia ke Italia yang sebesar 715,6 juta dolar AS.

Sementara dituturkan Menteri Bellanova, dirinya dapat menerima penjelasan bahwa perkebunan kelapa sawit berperan dalam membuka lapangan kerja dan pengentasan kemiskinan di Indonesia.

Duta Besar RI untuk Italia, Esti Andayani, menilai penandatangan MoU tersebut akan semakin memperkuat hubungan kedua negara dan dapat mendorong pembangunan sektor pertanian di Indonesia.

Baca Juga:  BRK Gelar Tepung Tawar Keberangkatan 9 Pegawai ke Tanah Suci

Menurutnya, MoU ter­sebut akan mempermudah pelaksanaan pertu­karan informasi pertanian, pelatihan untuk pe­ningkatan kapasitas serta penyelenggaraan joint research oleh lembaga penelitian pertanian di kedua negara.(int)

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari