Minggu, 22 Juni 2025

Jepang, Cina dan Indonesia Tinggalkan Dolar AS dalam Transaksi

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Bank Indonesia (BI) mengumumkan, saat ini Indonesia sudah tidak lagi menggunakan mata uang dolar Amerika Serikat (AS) untuk transaksi dagang sejumlah negara. Indonesia melakukan kerja sama dengan beberapa negara dalam penyelesaian transaksi perdagangan bilateral dan investasi langsung atau local currency settlement (LCS).

Artinya, untuk transaksi dagang Indonesia langsung menggunakan mata uang negara tersebut tanpa harus menggunakan dolar AS. Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyebut, misalnya saja perdagangan antara Indonesia dan Cina, yang mana Indonesia langsung menggunakan mata uang rupiah dan Yuan tanpa harus membeli dolar AS.

Sebab, kata Perry, seluruh syarat teknis operasional LCS antara Indonesia dan Cina sudah rampung. Hal itu bertujuan untuk meningkatkan ekspor dan memanfaatkan peluang ekspor ke negara lain.

Baca Juga:  Fitur Sekolah Pintar Bantu Orangtua

"Kami sudah sosialisasi LCS antara Cina dan Indonesia kepada kementerian/lembaga dan dunia usaha untuk mendukung ekspor dan memanfaatkan peluang ekspor ke Cina," ujarnya, Jumat (23/7).

Dalam hal ini, Indonesia juga bersepakat dengan beberapa negara lainnya dalam menggunakan langsung mata uang tanpa harus ditukar dolar AS terlebih dahulu.

Sebelumnya, BI sudah menggandeng kedua bank sentral dari Thailand dan Malaysia untuk kesepakatan LCS ini pada 2017 lalu. artinya dalam transkasi dagang dapat menggunakan ringgit dan bath, begitupun sebaliknya.

Selanjutnya, dengan Jepang pada September 2020 lalu. BI mengumumkan jika Indonesia dan Jepang resmi menggunakan mata uang lokal untuk transaksi perdagangan bilateral dan investasi langsung.

Baca Juga:  Catat Laba Bersih Rp1,7 Triliun, Bank BJB Konsisten Tumbuh Positif di 2020

Melalui LCS ini maka kedua negara yang bekerja sama dapat mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS. Transaksi LCS sendiri mencakup penggunaan kuotasi nilai tukar secara langsung serta perdagangan antar bank untuk mata uang negara tersebut dan rupiah.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Bank Indonesia (BI) mengumumkan, saat ini Indonesia sudah tidak lagi menggunakan mata uang dolar Amerika Serikat (AS) untuk transaksi dagang sejumlah negara. Indonesia melakukan kerja sama dengan beberapa negara dalam penyelesaian transaksi perdagangan bilateral dan investasi langsung atau local currency settlement (LCS).

Artinya, untuk transaksi dagang Indonesia langsung menggunakan mata uang negara tersebut tanpa harus menggunakan dolar AS. Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyebut, misalnya saja perdagangan antara Indonesia dan Cina, yang mana Indonesia langsung menggunakan mata uang rupiah dan Yuan tanpa harus membeli dolar AS.

Sebab, kata Perry, seluruh syarat teknis operasional LCS antara Indonesia dan Cina sudah rampung. Hal itu bertujuan untuk meningkatkan ekspor dan memanfaatkan peluang ekspor ke negara lain.

Baca Juga:  Ini Wujud Royal Enfield Himayalan 2021

"Kami sudah sosialisasi LCS antara Cina dan Indonesia kepada kementerian/lembaga dan dunia usaha untuk mendukung ekspor dan memanfaatkan peluang ekspor ke Cina," ujarnya, Jumat (23/7).

Dalam hal ini, Indonesia juga bersepakat dengan beberapa negara lainnya dalam menggunakan langsung mata uang tanpa harus ditukar dolar AS terlebih dahulu.

- Advertisement -

Sebelumnya, BI sudah menggandeng kedua bank sentral dari Thailand dan Malaysia untuk kesepakatan LCS ini pada 2017 lalu. artinya dalam transkasi dagang dapat menggunakan ringgit dan bath, begitupun sebaliknya.

Selanjutnya, dengan Jepang pada September 2020 lalu. BI mengumumkan jika Indonesia dan Jepang resmi menggunakan mata uang lokal untuk transaksi perdagangan bilateral dan investasi langsung.

- Advertisement -
Baca Juga:  Rp35 Ribu, Dapatkan Vanila Cola di Ayola Hotel

Melalui LCS ini maka kedua negara yang bekerja sama dapat mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS. Transaksi LCS sendiri mencakup penggunaan kuotasi nilai tukar secara langsung serta perdagangan antar bank untuk mata uang negara tersebut dan rupiah.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Bank Indonesia (BI) mengumumkan, saat ini Indonesia sudah tidak lagi menggunakan mata uang dolar Amerika Serikat (AS) untuk transaksi dagang sejumlah negara. Indonesia melakukan kerja sama dengan beberapa negara dalam penyelesaian transaksi perdagangan bilateral dan investasi langsung atau local currency settlement (LCS).

Artinya, untuk transaksi dagang Indonesia langsung menggunakan mata uang negara tersebut tanpa harus menggunakan dolar AS. Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyebut, misalnya saja perdagangan antara Indonesia dan Cina, yang mana Indonesia langsung menggunakan mata uang rupiah dan Yuan tanpa harus membeli dolar AS.

Sebab, kata Perry, seluruh syarat teknis operasional LCS antara Indonesia dan Cina sudah rampung. Hal itu bertujuan untuk meningkatkan ekspor dan memanfaatkan peluang ekspor ke negara lain.

Baca Juga:  Printer Epson SureColor S-series Cocok untuk Bisnis Papan Nama

"Kami sudah sosialisasi LCS antara Cina dan Indonesia kepada kementerian/lembaga dan dunia usaha untuk mendukung ekspor dan memanfaatkan peluang ekspor ke Cina," ujarnya, Jumat (23/7).

Dalam hal ini, Indonesia juga bersepakat dengan beberapa negara lainnya dalam menggunakan langsung mata uang tanpa harus ditukar dolar AS terlebih dahulu.

Sebelumnya, BI sudah menggandeng kedua bank sentral dari Thailand dan Malaysia untuk kesepakatan LCS ini pada 2017 lalu. artinya dalam transkasi dagang dapat menggunakan ringgit dan bath, begitupun sebaliknya.

Selanjutnya, dengan Jepang pada September 2020 lalu. BI mengumumkan jika Indonesia dan Jepang resmi menggunakan mata uang lokal untuk transaksi perdagangan bilateral dan investasi langsung.

Baca Juga:  All New Honda City Meluncur di Filipina, Indonesia Kapan?

Melalui LCS ini maka kedua negara yang bekerja sama dapat mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS. Transaksi LCS sendiri mencakup penggunaan kuotasi nilai tukar secara langsung serta perdagangan antar bank untuk mata uang negara tersebut dan rupiah.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari