Senin, 7 April 2025
spot_img

BI Turunkan Proyeksi Pertumbuhan Global Jadi 3 Persen

JAKARTA (RIAUPOS.CO) โ€” Bank Indonesia (BI) menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini dari 3,1 persen menjadi 3 persen. Meski begitu, pertumbuhan ekonomi tahun depan diproyeksikan meningkat menjadi 3,4 persen dari perkiraan semula 3,2 persen.

Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, ketidakpastian global sempat menurun karena kesepakatan tahap pertama dalam perundingan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Cina. Akan tetapi, hal tersebut tertahan setelah munculnya wabah virus corona Cina yang menyebar hingga ke beberapa negara.

Menurutnya, terdapat sejumlah indikator dini ekonomi global seperti keyakinan pelaku ekonomi, Purchasing Manager Index (PMI) dan pesanan ekspor yang menunjukkan perbaikan pada Desember 2019 hingga Januari 2020.

Baca Juga:  Warga Mekarsari Antusias Sambut Pasar Murah Pertagas

"Optimisme berubah setelah terjadinya Covid-19 yang diprakirakan akan menekan perekonomian Cina dan menghambat keberlanjutan pemulihan ekonomi global, setidaknya pada triwulan I-2020," ucapnya.

Perry menuturkan, hal tersebut berdampak pada pasar keuangan global sehingga mendorong penyesuaian aliran dana global dari negara berkembang kepada aset keuangan dan komoditas yang dianggap aman. Di sisi lain, kondisi tersebut memberikan tekanan kepada mata uang negara berkembang.

Ke depan, Perry menambahkan, upaya penanggulangan virus corona perlu terus dicermati. Pasalnya wabah ini berpengaruh terhadap prospek pertumbuhan ekonomi, volume perdagangan, dan harga komoditas dunia, serta pergerakan aliran modal ke negara berkembang, termasuk Indonesia.

"Pertumbuhan ekonomi Indonesia perlu terus didorong sehingga tetap berdaya tahan di tengah risiko tertundanya prospek pemulihan perekonomian dunia," pungkasnya.

Baca Juga:  Swasta Tidak Tertarik Proyek Tol, Ini Kata Kadin

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

JAKARTA (RIAUPOS.CO) โ€” Bank Indonesia (BI) menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini dari 3,1 persen menjadi 3 persen. Meski begitu, pertumbuhan ekonomi tahun depan diproyeksikan meningkat menjadi 3,4 persen dari perkiraan semula 3,2 persen.

Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, ketidakpastian global sempat menurun karena kesepakatan tahap pertama dalam perundingan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Cina. Akan tetapi, hal tersebut tertahan setelah munculnya wabah virus corona Cina yang menyebar hingga ke beberapa negara.

Menurutnya, terdapat sejumlah indikator dini ekonomi global seperti keyakinan pelaku ekonomi, Purchasing Manager Index (PMI) dan pesanan ekspor yang menunjukkan perbaikan pada Desember 2019 hingga Januari 2020.

Baca Juga:  Telkomsel Ajak Berdonasi untuk Korban Banjir Medan

"Optimisme berubah setelah terjadinya Covid-19 yang diprakirakan akan menekan perekonomian Cina dan menghambat keberlanjutan pemulihan ekonomi global, setidaknya pada triwulan I-2020," ucapnya.

Perry menuturkan, hal tersebut berdampak pada pasar keuangan global sehingga mendorong penyesuaian aliran dana global dari negara berkembang kepada aset keuangan dan komoditas yang dianggap aman. Di sisi lain, kondisi tersebut memberikan tekanan kepada mata uang negara berkembang.

Ke depan, Perry menambahkan, upaya penanggulangan virus corona perlu terus dicermati. Pasalnya wabah ini berpengaruh terhadap prospek pertumbuhan ekonomi, volume perdagangan, dan harga komoditas dunia, serta pergerakan aliran modal ke negara berkembang, termasuk Indonesia.

"Pertumbuhan ekonomi Indonesia perlu terus didorong sehingga tetap berdaya tahan di tengah risiko tertundanya prospek pemulihan perekonomian dunia," pungkasnya.

Baca Juga:  Mengenal Lebih Jauh Honda BR-V Prestige Sebelum Memboyong ke Rumah

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

BI Turunkan Proyeksi Pertumbuhan Global Jadi 3 Persen

JAKARTA (RIAUPOS.CO) โ€” Bank Indonesia (BI) menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini dari 3,1 persen menjadi 3 persen. Meski begitu, pertumbuhan ekonomi tahun depan diproyeksikan meningkat menjadi 3,4 persen dari perkiraan semula 3,2 persen.

Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, ketidakpastian global sempat menurun karena kesepakatan tahap pertama dalam perundingan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Cina. Akan tetapi, hal tersebut tertahan setelah munculnya wabah virus corona Cina yang menyebar hingga ke beberapa negara.

Menurutnya, terdapat sejumlah indikator dini ekonomi global seperti keyakinan pelaku ekonomi, Purchasing Manager Index (PMI) dan pesanan ekspor yang menunjukkan perbaikan pada Desember 2019 hingga Januari 2020.

Baca Juga:  Permudah Kerjaร‚  dan Belajar dari Rumah, XL Sediakan Gratis Akses ke Banyak Aplikasi

"Optimisme berubah setelah terjadinya Covid-19 yang diprakirakan akan menekan perekonomian Cina dan menghambat keberlanjutan pemulihan ekonomi global, setidaknya pada triwulan I-2020," ucapnya.

Perry menuturkan, hal tersebut berdampak pada pasar keuangan global sehingga mendorong penyesuaian aliran dana global dari negara berkembang kepada aset keuangan dan komoditas yang dianggap aman. Di sisi lain, kondisi tersebut memberikan tekanan kepada mata uang negara berkembang.

Ke depan, Perry menambahkan, upaya penanggulangan virus corona perlu terus dicermati. Pasalnya wabah ini berpengaruh terhadap prospek pertumbuhan ekonomi, volume perdagangan, dan harga komoditas dunia, serta pergerakan aliran modal ke negara berkembang, termasuk Indonesia.

"Pertumbuhan ekonomi Indonesia perlu terus didorong sehingga tetap berdaya tahan di tengah risiko tertundanya prospek pemulihan perekonomian dunia," pungkasnya.

Baca Juga:  Telkomsel Ajak Berdonasi untuk Korban Banjir Medan

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

JAKARTA (RIAUPOS.CO) โ€” Bank Indonesia (BI) menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini dari 3,1 persen menjadi 3 persen. Meski begitu, pertumbuhan ekonomi tahun depan diproyeksikan meningkat menjadi 3,4 persen dari perkiraan semula 3,2 persen.

Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, ketidakpastian global sempat menurun karena kesepakatan tahap pertama dalam perundingan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Cina. Akan tetapi, hal tersebut tertahan setelah munculnya wabah virus corona Cina yang menyebar hingga ke beberapa negara.

Menurutnya, terdapat sejumlah indikator dini ekonomi global seperti keyakinan pelaku ekonomi, Purchasing Manager Index (PMI) dan pesanan ekspor yang menunjukkan perbaikan pada Desember 2019 hingga Januari 2020.

Baca Juga:  Perdagangan RI Tekor 3,2 Miliar Dolar AS Sepanjang 2019

"Optimisme berubah setelah terjadinya Covid-19 yang diprakirakan akan menekan perekonomian Cina dan menghambat keberlanjutan pemulihan ekonomi global, setidaknya pada triwulan I-2020," ucapnya.

Perry menuturkan, hal tersebut berdampak pada pasar keuangan global sehingga mendorong penyesuaian aliran dana global dari negara berkembang kepada aset keuangan dan komoditas yang dianggap aman. Di sisi lain, kondisi tersebut memberikan tekanan kepada mata uang negara berkembang.

Ke depan, Perry menambahkan, upaya penanggulangan virus corona perlu terus dicermati. Pasalnya wabah ini berpengaruh terhadap prospek pertumbuhan ekonomi, volume perdagangan, dan harga komoditas dunia, serta pergerakan aliran modal ke negara berkembang, termasuk Indonesia.

"Pertumbuhan ekonomi Indonesia perlu terus didorong sehingga tetap berdaya tahan di tengah risiko tertundanya prospek pemulihan perekonomian dunia," pungkasnya.

Baca Juga:  Suzuki Gixxer SF 250 Pesaing Ninja ZX 25 R dan Honda CBR 250

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari