RENGAT (RIAUPOS.CO) – Pandemi corona yang menyerang Provinsi Riau menjadi keprihatinan seluruh dunia usaha, termasuk Industri Hulu Migas. Kondisi ini membuat Pertamina EP Asset 1 Lirik Field ikut bersinergi dengan SKK Migas menyalurkan bantuan berupa hand sanitizer kepada masyarakat.
Bantuan tersebut disalurkan melalui program sejuta hand sanitizer sebagai bentuk kepedulian dan penanggulangan bencana non alam yakni Covid-19.
"Ada sebanyak 105 liter hand sanitizer tengah didistribusikan oleh Pertamina EP Asset 1 Lirik Field sejak Kamis (9/4) siang," ujar Pjs Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut Haryanto Syafri, Jumat (10/4/2020).
Penyaluran hand sanitizer, sebut Haryanto Syafri, yakni kepada stakeholder di sekitar wilayah operasi mulai dari Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Kabupaten Pelalawan, dan Kabupaten Siak. Hand sanitizer ini diberikan melalui masing-masing koordinator penanganan Covid-19 di tingkat kecamatan.
Melalui kegiatan tersebut khususnya di Provinsi Riau, SKK Migas dan KKKS ikut bersama-sama untuk menekan penyebaran Covid-19, terutama di sekitar daerah operasi.
"Di sekitar wilayah operasi juga telah dilakukan penyemprotan disinfektan dan memberikan bantuan-bantuan lain kepada masyarakat," ungkapnya.
Sebelumnya Pertamina EP Asset 1 Lirik Field bersama stakeholder setempat juga telah melakukan kegiatan penyemprotan disinfektan di beberapa fasilitas umum seperti SPBU, pasar, tempat ibadah yang ada di sekitar wilayah operasi.
"Semoga pandemi Covid-19 tidak mengganggu operasional Hulu Migas sebagai sumber keuangan di APBN dan APBD Riau khususnya," harap Haryanto Syafri.
Sementara itu, Lirik Field Manager Kurniawan Triyo berharap bantuan yang disalurkan dapat memerangi virus Corona. Sehingga masyarakat kembali dapat beraktivitas seperti biasa.
"Semoga bantuan ini dapat mengantisipasi penyebaran virus Corona," ujarnya singkat.
Camat Lirik, Sani SSos menyampaikan terima kasih atas bantuan dari Pertamina EP Asset 1 Lirik Field.
"Semoga bantuan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat di Kecamatan Lirik," ucapnya.
Laporan: Raja Kasmedi (Rengat)
Editor: Hary B Koriun
