Di Rohil, Harga TBS Rp900 per Kilogram

BAGANSIAPIAPI (RIAUPOS.CO) — Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit masih belum menunjukkan kenaikan berarti, di tengah terjadinya wabah Covid-19.

Menurut Afrizal, petani sawit, sejauh ini harga TBS sawit belum ada yang mencapai Rp1.000 per kilogram.

- Advertisement -

"Harganya masih di bawah itu. Untuk saat ini sekitar Rp900 per kilogram," kata petani sawit swadaya tersebut, Kamis (7/5).

Warga Jalan Madrasah, Bagansiapiapi ini menuturkan, dengan harga yang bertahan sebesar itu membuat dirinya cukup mendapatkan pemasukan kendati tidak begitu besar.

- Advertisement -

Mengingat dirinya memperkerjakan tenaga untuk upah dodos, maka penghasilan dari panen sawit tersebut dibagi dua. "Kalau untuk pendapatan tentu masih kurang, dengan harga sebesar itu. Namun daripada tidak sama sekali," kata Afrizal.

Ia menambahkan, dalam kondisi yang terjadi sekarang maka untuk kegiatan perawatan, pembersihan ataupun pemupukan sawit menjadi kurang dilakukan. Tidak seperti biasanya, sebelum pandemi terjadi. Harga sawit yang cukup rendah, tambahnya, mengakibatkan pengurangan biaya yang digunakan untuk perawatan kebun.

Dirinya berharap agar harga TBS sawit bisa mengalami kenaikan, bahkan kalau bisa di atas Rp1.000 per kilogram.

"Kalau harapan tentunya agar naik apalagi pada saat ini bulan Ramadan. Di mana kebutuhan sehari-hari lebih meningkat dibandingkan sebelumnya," kata Afrizal.(fad)

BAGANSIAPIAPI (RIAUPOS.CO) — Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit masih belum menunjukkan kenaikan berarti, di tengah terjadinya wabah Covid-19.

Menurut Afrizal, petani sawit, sejauh ini harga TBS sawit belum ada yang mencapai Rp1.000 per kilogram.

"Harganya masih di bawah itu. Untuk saat ini sekitar Rp900 per kilogram," kata petani sawit swadaya tersebut, Kamis (7/5).

Warga Jalan Madrasah, Bagansiapiapi ini menuturkan, dengan harga yang bertahan sebesar itu membuat dirinya cukup mendapatkan pemasukan kendati tidak begitu besar.

Mengingat dirinya memperkerjakan tenaga untuk upah dodos, maka penghasilan dari panen sawit tersebut dibagi dua. "Kalau untuk pendapatan tentu masih kurang, dengan harga sebesar itu. Namun daripada tidak sama sekali," kata Afrizal.

Ia menambahkan, dalam kondisi yang terjadi sekarang maka untuk kegiatan perawatan, pembersihan ataupun pemupukan sawit menjadi kurang dilakukan. Tidak seperti biasanya, sebelum pandemi terjadi. Harga sawit yang cukup rendah, tambahnya, mengakibatkan pengurangan biaya yang digunakan untuk perawatan kebun.

Dirinya berharap agar harga TBS sawit bisa mengalami kenaikan, bahkan kalau bisa di atas Rp1.000 per kilogram.

"Kalau harapan tentunya agar naik apalagi pada saat ini bulan Ramadan. Di mana kebutuhan sehari-hari lebih meningkat dibandingkan sebelumnya," kata Afrizal.(fad)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya