Sabtu, 27 Juli 2024

HIPMI: Pemerintah Lamban Atasi Dampak Ekonomi Covid-19

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Wakil Ketua Umum BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Eka Sastra mengatakan, Indonesia membutuhkan satu gugus untuk pemulihan ekonomi dari dampak wabah Covid-19. Hal tersebut berkaca dari negara-negara tetangga yang telah membuka pembatasan gerak perekonomiannya.

“Indonesia perlu satu gugus tugas pemulihan ekonomi. Kalau Malaysia sudah mulai membuka blokade ekonominya, negara-negara lain, seperti Thailand pun sekarang sudah membuka itu,” ujarnya dalam video conference, Sabtu (2/5).

- Advertisement -

Eka meman­dang, kebijakan pemerintah da­lam menangani dampak virus Covid-19 sendiri perlu diapresiasi. Meskipun menurutnya, masih belum fokus. “Jujur, kebijakan-kebijakan ini berceceran ke mana-mana, di otoritas fiskal dan moneter,” ungkapnya.

Menurutnya, pemerintah dan seluruh pelaku ekonomi harus sudah mulai memikirkan langkah pemulihan dan menyusun ketahanan ekonomi dan bisnis setelah virus Covid-19 usai.

Baca Juga:  Tersedia Paket Akad Nikah Labersa Mulai Rp5 Jutaan

“Karena ke depan ketika virus corona menghilang mungkin ada permasalahan lain, sehingga dibutuhkan kebijakan ekonomi solid untuk ketangguhan ekonomi Indonesia,” jelasnya. Namun dia menambahkan, strategi pemulihan tersebut harus dimulai dari pemerintah melalui kebijakan strategis. Misalnya, dalam penyedia­an kebutuhan domestik di bidang kesehatan.(jpg)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Wakil Ketua Umum BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Eka Sastra mengatakan, Indonesia membutuhkan satu gugus untuk pemulihan ekonomi dari dampak wabah Covid-19. Hal tersebut berkaca dari negara-negara tetangga yang telah membuka pembatasan gerak perekonomiannya.

“Indonesia perlu satu gugus tugas pemulihan ekonomi. Kalau Malaysia sudah mulai membuka blokade ekonominya, negara-negara lain, seperti Thailand pun sekarang sudah membuka itu,” ujarnya dalam video conference, Sabtu (2/5).

Eka meman­dang, kebijakan pemerintah da­lam menangani dampak virus Covid-19 sendiri perlu diapresiasi. Meskipun menurutnya, masih belum fokus. “Jujur, kebijakan-kebijakan ini berceceran ke mana-mana, di otoritas fiskal dan moneter,” ungkapnya.

Menurutnya, pemerintah dan seluruh pelaku ekonomi harus sudah mulai memikirkan langkah pemulihan dan menyusun ketahanan ekonomi dan bisnis setelah virus Covid-19 usai.

Baca Juga:  Pekan Ini Harga TBS Kembali Naik Rp2.130 per Kg

“Karena ke depan ketika virus corona menghilang mungkin ada permasalahan lain, sehingga dibutuhkan kebijakan ekonomi solid untuk ketangguhan ekonomi Indonesia,” jelasnya. Namun dia menambahkan, strategi pemulihan tersebut harus dimulai dari pemerintah melalui kebijakan strategis. Misalnya, dalam penyedia­an kebutuhan domestik di bidang kesehatan.(jpg)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari