Minggu, 7 Juli 2024

BBG Cuma Rp 3.100 per Liter, Pemerintah Harus Tegas Mengajak

JAKARTA(RIAUPOS.CO)– Harga yang ditawarkan untuk pembelian bahan bakar gas (BBG) lebih murah jika dibandingkan bahan bakar minyak (BBM). Seluruh angkutan umum pun diharapkan bisa beralih ke penggunaan BBG.

Pengemudi TransJakarta (TJ), Fernando mengaku senang dapat memberikan pengaruh terhadap penurunan tingkat polusi yang ada di kawasan sekitaran DKI Jakarta. Dia pun menyarankan penggunaan BBG dapat diikuti oleh angkutan umum yang lain, seperti angkot dan kopaja.

- Advertisement -

“Kalo bisa sih (pakai BBG), polusi, tahu sendiri kan Jakarta polusinya di mana-mana. Kalau dulu bajaj yang orange asapnya di mana-mana, sekarang pake BBG agak bersihan lah,” terangnya kepada JawaPos.com di kawasan Larangan, Banten, Senin (2/12).

Baca Juga:  Mitsubishi Umumkan Field Fix Campaign

Bahkan, harga BBG kurang dari Rp 5.000 per liter. Maka dari itu, pemakaian gas ini diharapkan bisa dimanfaatkan seluruh angkutan umum lainnya.

“BBG itu lebih murah daripada bahan bakar bensin (solar), cuma Rp 3.100, tapi juga pasti dari pemerintahnya harus tegas untuk ngatur (mengajak menggunakan BBG),” tambahnya.

- Advertisement -

Hal senada dikatakan pengemudi TJ lainnya, Rahmat. Menurutnya, apabila BBG bisa digunakan oleh kendaraan umum yang lain, tentunya kadar polusi udara akan berkurang. Pasalnya, penggunaan BBM dirasa tidak ramah terhadap lingkungan.

“Harusnya ya (angkutan umum pakai BBG), kan enakan pake BBG juga, lebih enteng tarikannya, lebih murah juga kan, cuma Rp 3.100,” kata dia.

Baca Juga:  Dimsum Yang Hadirkan Paket Buka Puasa dan Diskon Spesial

Editor :Deslina
Sumber: Jawapos.com

JAKARTA(RIAUPOS.CO)– Harga yang ditawarkan untuk pembelian bahan bakar gas (BBG) lebih murah jika dibandingkan bahan bakar minyak (BBM). Seluruh angkutan umum pun diharapkan bisa beralih ke penggunaan BBG.

Pengemudi TransJakarta (TJ), Fernando mengaku senang dapat memberikan pengaruh terhadap penurunan tingkat polusi yang ada di kawasan sekitaran DKI Jakarta. Dia pun menyarankan penggunaan BBG dapat diikuti oleh angkutan umum yang lain, seperti angkot dan kopaja.

“Kalo bisa sih (pakai BBG), polusi, tahu sendiri kan Jakarta polusinya di mana-mana. Kalau dulu bajaj yang orange asapnya di mana-mana, sekarang pake BBG agak bersihan lah,” terangnya kepada JawaPos.com di kawasan Larangan, Banten, Senin (2/12).

Baca Juga:  Dijual Besok, Antrean Pembeli iPhone 11 Mengular di Orchard Road

Bahkan, harga BBG kurang dari Rp 5.000 per liter. Maka dari itu, pemakaian gas ini diharapkan bisa dimanfaatkan seluruh angkutan umum lainnya.

“BBG itu lebih murah daripada bahan bakar bensin (solar), cuma Rp 3.100, tapi juga pasti dari pemerintahnya harus tegas untuk ngatur (mengajak menggunakan BBG),” tambahnya.

Hal senada dikatakan pengemudi TJ lainnya, Rahmat. Menurutnya, apabila BBG bisa digunakan oleh kendaraan umum yang lain, tentunya kadar polusi udara akan berkurang. Pasalnya, penggunaan BBM dirasa tidak ramah terhadap lingkungan.

“Harusnya ya (angkutan umum pakai BBG), kan enakan pake BBG juga, lebih enteng tarikannya, lebih murah juga kan, cuma Rp 3.100,” kata dia.

Baca Juga:  Pengusaha Hotel Kecewa Kebijakan Pemko Pekanbaru

Editor :Deslina
Sumber: Jawapos.com

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari