Rabu, 2 April 2025
spot_img

Perputaran Uang Selama Idulfitri Diprediksi Rp157,3 T

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – KAMAR Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) menilai perputaran uang selama bulan Ramadan dan Idulfitri 2024 secara signifikan akan mengerek pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal 1-2024. Adapun perputaran uang selama libur Idulfitri diprediksi mencapai Rp157,3 triliun.

Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia bidang Pengembangan Otonomi Daerah Sarman Simanjorang mengatakan, nantinya akan berpeluang untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi RI sebesar 5 persen. ‘’Dengan perputaran yang cukup besar tersebut dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga,’’ kata Sarman, dalam keterangannya, Ahad (31/3).

Sarman menjelaskan, usulan itu nantinya akan menyebar di seluruh pelosok tanah air, terutama daerah yang menjadi tujuan utama mudik seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Yogyakarta, Banten dan Jabodetabek yang diperkirakan mencapai 62 persen dari jumlah penduduk, sisanya akan menyebar di Sumatera, Kalimantan, Bali/NTB, Sulawesi, NTT, Maluku dan Papua.

Baca Juga:  BI Imbau Masyarakat Belanja Bijak Jelang Idulfitri

Selain itu, perputaran uang tersebut juga akan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah di masing-masing daerah tujuan mudik yang berasal dari pajak hotel, restoran, café, retribusi masuk destinasi wisata dan lain-lain selama musim libur Idulfitri ini.

Ia pun berharap pemerintah daerah dapat membantu kelancaran arus mudik dan memastikan para pengusaha di daerah tujuan tidak menaikkan harga yang jorjoran yang membuat para pemudik enggan membelanjakan uangnya.

Seperti tarif masuk ke lokasi wisata, tarif hotel/penginapan, harga makanan/minuman dan harga makanan khas daerah atau oleh-oleh. Diharapkan juga tidak mengalami kenaikan yang memberatkan konsumen. ‘’Pelaku usaha di daerah tujuan mudik harus dapat menciptakan pelayanan yang berkesan dan menyenangkan sehingga para pemudik tidak ragu membelanjakan uangnya selama liburan,” jelasnya.(esi)

Baca Juga:  Syarat Deposit yang Tinggi Jadi Kendala PT Bintang Salurkan Pekerja Migran

Laporan JPG, Jakarta

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – KAMAR Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) menilai perputaran uang selama bulan Ramadan dan Idulfitri 2024 secara signifikan akan mengerek pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal 1-2024. Adapun perputaran uang selama libur Idulfitri diprediksi mencapai Rp157,3 triliun.

Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia bidang Pengembangan Otonomi Daerah Sarman Simanjorang mengatakan, nantinya akan berpeluang untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi RI sebesar 5 persen. ‘’Dengan perputaran yang cukup besar tersebut dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga,’’ kata Sarman, dalam keterangannya, Ahad (31/3).

Sarman menjelaskan, usulan itu nantinya akan menyebar di seluruh pelosok tanah air, terutama daerah yang menjadi tujuan utama mudik seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Yogyakarta, Banten dan Jabodetabek yang diperkirakan mencapai 62 persen dari jumlah penduduk, sisanya akan menyebar di Sumatera, Kalimantan, Bali/NTB, Sulawesi, NTT, Maluku dan Papua.

Baca Juga:  Pemerintah Berikan Insentif PPN untuk Tiket Pesawat Kelas Ekonomi

Selain itu, perputaran uang tersebut juga akan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah di masing-masing daerah tujuan mudik yang berasal dari pajak hotel, restoran, café, retribusi masuk destinasi wisata dan lain-lain selama musim libur Idulfitri ini.

Ia pun berharap pemerintah daerah dapat membantu kelancaran arus mudik dan memastikan para pengusaha di daerah tujuan tidak menaikkan harga yang jorjoran yang membuat para pemudik enggan membelanjakan uangnya.

Seperti tarif masuk ke lokasi wisata, tarif hotel/penginapan, harga makanan/minuman dan harga makanan khas daerah atau oleh-oleh. Diharapkan juga tidak mengalami kenaikan yang memberatkan konsumen. ‘’Pelaku usaha di daerah tujuan mudik harus dapat menciptakan pelayanan yang berkesan dan menyenangkan sehingga para pemudik tidak ragu membelanjakan uangnya selama liburan,” jelasnya.(esi)

Baca Juga:  Smartfren Perkuat Jaringan di Momen Ramadan dan Idulfitri

Laporan JPG, Jakarta

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Perputaran Uang Selama Idulfitri Diprediksi Rp157,3 T

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – KAMAR Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) menilai perputaran uang selama bulan Ramadan dan Idulfitri 2024 secara signifikan akan mengerek pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal 1-2024. Adapun perputaran uang selama libur Idulfitri diprediksi mencapai Rp157,3 triliun.

Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia bidang Pengembangan Otonomi Daerah Sarman Simanjorang mengatakan, nantinya akan berpeluang untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi RI sebesar 5 persen. ‘’Dengan perputaran yang cukup besar tersebut dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga,’’ kata Sarman, dalam keterangannya, Ahad (31/3).

Sarman menjelaskan, usulan itu nantinya akan menyebar di seluruh pelosok tanah air, terutama daerah yang menjadi tujuan utama mudik seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Yogyakarta, Banten dan Jabodetabek yang diperkirakan mencapai 62 persen dari jumlah penduduk, sisanya akan menyebar di Sumatera, Kalimantan, Bali/NTB, Sulawesi, NTT, Maluku dan Papua.

Baca Juga:  Pemerintah Berikan Insentif PPN untuk Tiket Pesawat Kelas Ekonomi

Selain itu, perputaran uang tersebut juga akan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah di masing-masing daerah tujuan mudik yang berasal dari pajak hotel, restoran, café, retribusi masuk destinasi wisata dan lain-lain selama musim libur Idulfitri ini.

Ia pun berharap pemerintah daerah dapat membantu kelancaran arus mudik dan memastikan para pengusaha di daerah tujuan tidak menaikkan harga yang jorjoran yang membuat para pemudik enggan membelanjakan uangnya.

Seperti tarif masuk ke lokasi wisata, tarif hotel/penginapan, harga makanan/minuman dan harga makanan khas daerah atau oleh-oleh. Diharapkan juga tidak mengalami kenaikan yang memberatkan konsumen. ‘’Pelaku usaha di daerah tujuan mudik harus dapat menciptakan pelayanan yang berkesan dan menyenangkan sehingga para pemudik tidak ragu membelanjakan uangnya selama liburan,” jelasnya.(esi)

Baca Juga:  Smartfren Perkuat Jaringan di Momen Ramadan dan Idulfitri

Laporan JPG, Jakarta

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – KAMAR Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) menilai perputaran uang selama bulan Ramadan dan Idulfitri 2024 secara signifikan akan mengerek pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal 1-2024. Adapun perputaran uang selama libur Idulfitri diprediksi mencapai Rp157,3 triliun.

Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia bidang Pengembangan Otonomi Daerah Sarman Simanjorang mengatakan, nantinya akan berpeluang untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi RI sebesar 5 persen. ‘’Dengan perputaran yang cukup besar tersebut dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga,’’ kata Sarman, dalam keterangannya, Ahad (31/3).

Sarman menjelaskan, usulan itu nantinya akan menyebar di seluruh pelosok tanah air, terutama daerah yang menjadi tujuan utama mudik seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Yogyakarta, Banten dan Jabodetabek yang diperkirakan mencapai 62 persen dari jumlah penduduk, sisanya akan menyebar di Sumatera, Kalimantan, Bali/NTB, Sulawesi, NTT, Maluku dan Papua.

Baca Juga:  Bank Syariah Mandiri Salurkan Bantuan Rp150 Juta untuk Masjid Umri

Selain itu, perputaran uang tersebut juga akan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah di masing-masing daerah tujuan mudik yang berasal dari pajak hotel, restoran, café, retribusi masuk destinasi wisata dan lain-lain selama musim libur Idulfitri ini.

Ia pun berharap pemerintah daerah dapat membantu kelancaran arus mudik dan memastikan para pengusaha di daerah tujuan tidak menaikkan harga yang jorjoran yang membuat para pemudik enggan membelanjakan uangnya.

Seperti tarif masuk ke lokasi wisata, tarif hotel/penginapan, harga makanan/minuman dan harga makanan khas daerah atau oleh-oleh. Diharapkan juga tidak mengalami kenaikan yang memberatkan konsumen. ‘’Pelaku usaha di daerah tujuan mudik harus dapat menciptakan pelayanan yang berkesan dan menyenangkan sehingga para pemudik tidak ragu membelanjakan uangnya selama liburan,” jelasnya.(esi)

Baca Juga:  Menebar Pesan Islam dengan Santun dan Hikmah

Laporan JPG, Jakarta

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari