Minggu, 10 November 2024

Otak Bayi Belum Layak Dikenalkan Gawai

- Advertisement -

JAKARTA (RIAUPOS.CO)-Pernyataan Menteri Keuangan, Sri Mulyani kembali menyita perhatian publik. Ini lantaran menteri berpredikat terbaik dunia itu mengimbau seluruh masyarakat Indonesia untuk memperkenalkan gawai kepada anak-anak mereka, bahkan sejak masih bayi.

Menurutnya, kebutuhan teknologi dan digital di Indonesia sangat besar. Terutama jika melihat prospek di Asia Tenggara hingga 2025, ekonomi digital mampu menembus angka 250 miliar dolar AS.

- Advertisement -

Demi mencapai angka digital naik, Sri Mulyani kemudian meminta para orang tua memperkenalkan anaknya dengan gadget sejak bayi.

“Jadi kita berharap di Indonesia sejak dari kecil mereka sudah bisa menerapkan apa yang disebut ases familiarity,” kata Sri Mulyani usai menjadi keynote speaker di acara Grab #TechForGood, yang diselenggarakan di Hotel The Westin, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa (24/9) lalu.

Baca Juga:  Sikap Keberpihakan Pemerintah ke TKA Cina, Dipertanyakan PAN

Psikolog klinis, Kasandra Putranto keberatan dengan pernyataan mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu. Menurutnya, pengenalan gadget bagi bayi belum diperlukan. Apalagi, bayi belum mampu mengolah informasi dengan baik.

- Advertisement -

“Dari sisi psikologi, bayi memiliki kapasitas otak terbatas, selain belum mampu mengolah informasi,” katanya seperti dilansir Rmol, Rabu (25/9).

Selain itu, Kasandra juga menjelaskan bahwa bayi juga masih memiliki keterbatasan dalam kemampuan kognitif membedakan bentuk dan pengendalian dorongan.

“Penggunaan gadget dan teknologi informasi masih harus dibatasi,” tegas Kasandra.

Sumber: rmol.id
editor: deslina

JAKARTA (RIAUPOS.CO)-Pernyataan Menteri Keuangan, Sri Mulyani kembali menyita perhatian publik. Ini lantaran menteri berpredikat terbaik dunia itu mengimbau seluruh masyarakat Indonesia untuk memperkenalkan gawai kepada anak-anak mereka, bahkan sejak masih bayi.

Menurutnya, kebutuhan teknologi dan digital di Indonesia sangat besar. Terutama jika melihat prospek di Asia Tenggara hingga 2025, ekonomi digital mampu menembus angka 250 miliar dolar AS.

- Advertisement -

Demi mencapai angka digital naik, Sri Mulyani kemudian meminta para orang tua memperkenalkan anaknya dengan gadget sejak bayi.

“Jadi kita berharap di Indonesia sejak dari kecil mereka sudah bisa menerapkan apa yang disebut ases familiarity,” kata Sri Mulyani usai menjadi keynote speaker di acara Grab #TechForGood, yang diselenggarakan di Hotel The Westin, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa (24/9) lalu.

- Advertisement -
Baca Juga:  Imbas Perang, Taiwan Setop Pasok Chip ke Seluruh Rusia dan Belarusia

Psikolog klinis, Kasandra Putranto keberatan dengan pernyataan mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu. Menurutnya, pengenalan gadget bagi bayi belum diperlukan. Apalagi, bayi belum mampu mengolah informasi dengan baik.

“Dari sisi psikologi, bayi memiliki kapasitas otak terbatas, selain belum mampu mengolah informasi,” katanya seperti dilansir Rmol, Rabu (25/9).

Selain itu, Kasandra juga menjelaskan bahwa bayi juga masih memiliki keterbatasan dalam kemampuan kognitif membedakan bentuk dan pengendalian dorongan.

“Penggunaan gadget dan teknologi informasi masih harus dibatasi,” tegas Kasandra.

Sumber: rmol.id
editor: deslina

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari