Bedah Buku dan Temu Kangen Kagama Riau Berlangsung Menarik

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Untuk mempererat silaturahmi dan juga meningkatkan wawasan para pengurus, Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) Riau, melaksakan kegiatan bedah buku dan temu kangen syawalan di aula Perpustakaan Wilayah Soeman Hs Jumat (27/5).

Buku yang dibedah pada kegiatan tersebut yakni karya Dr drh Chaidir berjudul Bukan Panggung Politik 4.0. Di mana yang bertindak sebagai pembedah buku yakni Wali Kota Pekanbaru periode 2012-2022 Dr Firdaus, Rektor Unilak Dr Junaidi dan akademisi Unri Dr Khairul Anwar. Kegiatan diskusi dipandu Ahmad Dardiri yang juga merupakan pengurus Kagama Riau dan juga Wakil Direktur Utama Riau Pos.

- Advertisement -

Ketua Kagama Riau Dr Emri Juli Harnis mengatakan, kegiatan bedah buku dan temu kangen yang dilaksanakan ini sangat strategis. Apalagi penulis buku merupakan orang yang sudah malang melintang di panggung politik Provinsi Riau. "Buku ini juga bisa menginspirasi para generasi muda dan juga bisa dilihat dari perspektif lain," katanya.

Terkait kegiatan temu kangen, menurutnya hal tersebut sudah ditunggu-tunggu oleh para pengurus. Karena sejak pandemi Covid-19 melanda Riau, kegiatan pertemuan langsung banyak dibatasi. "Harapannya dengan kegiatan ini bisa semakin mempererat tali silaturahmi antar pengurus. Sehingga tercapai moto Kagama yakni guyub, rukun dan mengayomi," ujarnya.

- Advertisement -

Ketua Pengurus Pusat Kagama Ganjar Pranowo yang hadir secara virtual pada kegiatan tersebut mengatakan, ia bangga saat ini kegiatan Kagama terus beragam dilaksanakan di daerah. Mulai dari kegiatan diskusi antarpengurus, sosial kemasyarakatan hingga bedah buku. "Harapannya dengan banyaknya kegiatan tersebut, kita akan terus bisa berkontribusi untuk masyatakat," katanya.

Saat ini, kata Ganjar, pemerintah fokus pada pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19. Karena itu, para pengurus Kagama harus ikut berkontribusi membantu pemerintah dan juga masyarakat.

"Kegiatan pemulihan ekonomi harus kita bantu, keluarkan ide gagasan dan kontribusi untuk membantu masyarakat. Pengurus Kagama saat ini banyak berada di semua kalangan, mulai dari pemerintah, swasta dan akademisi. Mari bersatu dan bermanfaat untuk masyatakat," ajaknya.

Dr drh Chaidir mengatakan, buku berjudul Bukan Panggung Politik 4.0 tersebut disusun berdasarkan hasil tulisan dirinya pada surat kabar harian Riau Pos sejak 2008 lalu. Di mana tulisan pada buku tersebut berisi isu-isu kekinian pada masanya.

"Buku ini merupakan kumpulan tulisan saya yang terbit di Riau Pos yang berisi isu-isu kekinian pada masanya. Di mana temanya adalah dinamika politik lokal," katanya.

Lebih lanjut dikatakannya, buku ini dikaitkan dengan 4.0, karena mestinya panggung poltik sudah 4.0 atau sudah lebih maju. Tapi sekarang bukan 4.0, atau belum bisa mengimbangi. "Masyarakat saat ini bisa berubah cepat, akibat digitalisasi. Tapi panggung politik belum berubah. Masih menggunakan pola lama," ujarnya.

Para pembedah buku yakni Dr Firdaus mengatakan, di era saat ini, yang akan menang adalah yang punya kecepatan dan percepatan. Atau punya lompatan ke depan. Para politisi saat ini masih enggan mengikuti perubahan itu, dan hal dibahas di buku tersebut.

Rektor Unilak Dr Junaidi, menyebut, bahwa buku tersebut menarik dan ditulis dengan gaya milenial, sehingga menarik dan mudah dipahami. Akademisi Unri Dr Khairul Anwar menyebut bahwa buku tersebut ditulis dengan berani dan ispiratif.(sol)

 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Untuk mempererat silaturahmi dan juga meningkatkan wawasan para pengurus, Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) Riau, melaksakan kegiatan bedah buku dan temu kangen syawalan di aula Perpustakaan Wilayah Soeman Hs Jumat (27/5).

Buku yang dibedah pada kegiatan tersebut yakni karya Dr drh Chaidir berjudul Bukan Panggung Politik 4.0. Di mana yang bertindak sebagai pembedah buku yakni Wali Kota Pekanbaru periode 2012-2022 Dr Firdaus, Rektor Unilak Dr Junaidi dan akademisi Unri Dr Khairul Anwar. Kegiatan diskusi dipandu Ahmad Dardiri yang juga merupakan pengurus Kagama Riau dan juga Wakil Direktur Utama Riau Pos.

Ketua Kagama Riau Dr Emri Juli Harnis mengatakan, kegiatan bedah buku dan temu kangen yang dilaksanakan ini sangat strategis. Apalagi penulis buku merupakan orang yang sudah malang melintang di panggung politik Provinsi Riau. "Buku ini juga bisa menginspirasi para generasi muda dan juga bisa dilihat dari perspektif lain," katanya.

Terkait kegiatan temu kangen, menurutnya hal tersebut sudah ditunggu-tunggu oleh para pengurus. Karena sejak pandemi Covid-19 melanda Riau, kegiatan pertemuan langsung banyak dibatasi. "Harapannya dengan kegiatan ini bisa semakin mempererat tali silaturahmi antar pengurus. Sehingga tercapai moto Kagama yakni guyub, rukun dan mengayomi," ujarnya.

Ketua Pengurus Pusat Kagama Ganjar Pranowo yang hadir secara virtual pada kegiatan tersebut mengatakan, ia bangga saat ini kegiatan Kagama terus beragam dilaksanakan di daerah. Mulai dari kegiatan diskusi antarpengurus, sosial kemasyarakatan hingga bedah buku. "Harapannya dengan banyaknya kegiatan tersebut, kita akan terus bisa berkontribusi untuk masyatakat," katanya.

Saat ini, kata Ganjar, pemerintah fokus pada pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19. Karena itu, para pengurus Kagama harus ikut berkontribusi membantu pemerintah dan juga masyarakat.

"Kegiatan pemulihan ekonomi harus kita bantu, keluarkan ide gagasan dan kontribusi untuk membantu masyarakat. Pengurus Kagama saat ini banyak berada di semua kalangan, mulai dari pemerintah, swasta dan akademisi. Mari bersatu dan bermanfaat untuk masyatakat," ajaknya.

Dr drh Chaidir mengatakan, buku berjudul Bukan Panggung Politik 4.0 tersebut disusun berdasarkan hasil tulisan dirinya pada surat kabar harian Riau Pos sejak 2008 lalu. Di mana tulisan pada buku tersebut berisi isu-isu kekinian pada masanya.

"Buku ini merupakan kumpulan tulisan saya yang terbit di Riau Pos yang berisi isu-isu kekinian pada masanya. Di mana temanya adalah dinamika politik lokal," katanya.

Lebih lanjut dikatakannya, buku ini dikaitkan dengan 4.0, karena mestinya panggung poltik sudah 4.0 atau sudah lebih maju. Tapi sekarang bukan 4.0, atau belum bisa mengimbangi. "Masyarakat saat ini bisa berubah cepat, akibat digitalisasi. Tapi panggung politik belum berubah. Masih menggunakan pola lama," ujarnya.

Para pembedah buku yakni Dr Firdaus mengatakan, di era saat ini, yang akan menang adalah yang punya kecepatan dan percepatan. Atau punya lompatan ke depan. Para politisi saat ini masih enggan mengikuti perubahan itu, dan hal dibahas di buku tersebut.

Rektor Unilak Dr Junaidi, menyebut, bahwa buku tersebut menarik dan ditulis dengan gaya milenial, sehingga menarik dan mudah dipahami. Akademisi Unri Dr Khairul Anwar menyebut bahwa buku tersebut ditulis dengan berani dan ispiratif.(sol)

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya