- Advertisement -
JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Para peneliti masih menyelidiki wabah hepatitis akut misterius apakah ada kaitannya dengan Covid-19 atau tidak. Menurut para ahli, hubungan hepatitis dengan Covid-19 adalah sesuatu yang tidak mungkin tetapi perlu penyelidikan lebih lanjut.
Pasalnya, dari 169 anak yang dinilai oleh WHO pada 21 April, hanya 20 yang dinyatakan positif SARS-CoV-2. Setidaknya 74 anak telah dites positif adenovirus, dan 18 didiagnosis dengan tipe 41 seperti laporan Time.
- Advertisement -
Namun 3 kematian anak di Indonesia dipastikan tidak tertular Covid-19. Pasalnya Kementerian Kesehatan menegaskan bahwa 3 anak yang meninggal karena hepatitis misterius negatif Covid-19.
Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan hal yang sama bahwa hepatitis akut tak bisa dikaitkan dengan Covid-19. Akan tetapi sejumlah hipotesa dari beberapa studi menyebutkan bahwa sebagian anak dengan hepatitis misterius pernah terinfeksi Covid-19.
“Hipotesanya ada. Sehingga ada dugaan ini dampak dari Long Covid. Namun semua ini masih menunggu data yang valid,” kata Dicky kepada wartawan, Jumat (7/5).
- Advertisement -
Maka kunci utamanya, kata dia, adalah prinsip public health atau pencegahan yang diutamakan. Menjaga kebersihan adalah yang utama.
“Data yang terjadi di level global harus jadi respons. Dampak Covid-19 tak langsung secara direct ternyata, tapi sifatnya sudah indirect. Namun banyak orang masih abai, ternyata dampak Covid-19 tak berhenti. Ini harus diwaspadai dan dampaknya luar biasa,” katanya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman
JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Para peneliti masih menyelidiki wabah hepatitis akut misterius apakah ada kaitannya dengan Covid-19 atau tidak. Menurut para ahli, hubungan hepatitis dengan Covid-19 adalah sesuatu yang tidak mungkin tetapi perlu penyelidikan lebih lanjut.
Pasalnya, dari 169 anak yang dinilai oleh WHO pada 21 April, hanya 20 yang dinyatakan positif SARS-CoV-2. Setidaknya 74 anak telah dites positif adenovirus, dan 18 didiagnosis dengan tipe 41 seperti laporan Time.
Namun 3 kematian anak di Indonesia dipastikan tidak tertular Covid-19. Pasalnya Kementerian Kesehatan menegaskan bahwa 3 anak yang meninggal karena hepatitis misterius negatif Covid-19.
- Advertisement -
Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan hal yang sama bahwa hepatitis akut tak bisa dikaitkan dengan Covid-19. Akan tetapi sejumlah hipotesa dari beberapa studi menyebutkan bahwa sebagian anak dengan hepatitis misterius pernah terinfeksi Covid-19.
“Hipotesanya ada. Sehingga ada dugaan ini dampak dari Long Covid. Namun semua ini masih menunggu data yang valid,” kata Dicky kepada wartawan, Jumat (7/5).
Maka kunci utamanya, kata dia, adalah prinsip public health atau pencegahan yang diutamakan. Menjaga kebersihan adalah yang utama.
“Data yang terjadi di level global harus jadi respons. Dampak Covid-19 tak langsung secara direct ternyata, tapi sifatnya sudah indirect. Namun banyak orang masih abai, ternyata dampak Covid-19 tak berhenti. Ini harus diwaspadai dan dampaknya luar biasa,” katanya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman