MONTE CARLO (RIAUPOS.CO) – Asa untuk menyasikan pertemuan antara petenis muda bersinar Carlos Alcaraz dan ranking satu dunia Novak Djokovic di Monte Carlo Masters gagal terwujud.
Padahal keduanya diprediksi bakal bertemu di perempat final. Hal itu terjadi setelah Djokovic langsung tersingkir di babak kedua. Petenis Serbia Djokovic mengaku kehabisan tenaga menjelang akhir pertandingan hingga berujung kekalahan dari Alejandro Davidovich Fokina.
Dia mengakui bahwa kelelahan itu hampir tak terelakkan begitu memasuki set terakhir.Bermain di pertandingan keempatnya musim ini Djokovic mendapati servisnya dipatahkan sembilan kali dan membuat 51 kesalahan sendiri dalam pertandingan yang berakhir 6-3, 6-7(5), 6-1.
“Saya kecewa. Tidak ada yang menyukai kekalahan. Kami atlet profesional. Inilah yang kami lakukan. Kami pergi ke lapangan untuk berkompetisi dan mencoba mengalahkan satu sama lain,” kata Djokovic, yang telah dua kali menjadi juara di Monaco, dikutip dari Reuters.
- Advertisement -
“Saya tidak nyaman dengan apa yang saya rasakan secara fisik di set ketiga. Saya benar-benar kehabisan energi. Tidak bisa benar-benar bertahan dalam reli. Jika tidak bisa bertahan di reli, maka kaki kita tidak dapat merasakan kenyamanan di atas (lapangan) tanah liat,” ujarnya.
Djokovic berharap dapat membangun kembali performanya untuk berlaga di grand slam Prancis Terbuka yang dimulai bulan depan, di mana dia akan mempertahankan gelarnya.
- Advertisement -
“Itu (Prancis Terbuka) adalah tujuan besar saya di musim (turnamen) tanah liat,” kata Djokovic.
“Beberapa hari lalu saya mengatakan bahwa perlu waktu untuk benar-benar mendapatkan kondisi terbaik di lapangan tanah liat. Secara historis selalu demikian. Tidak pernah bermain sangat baik di turnamen pembuka musim tanah liat. Tapi tidak apa-apa, saya harus menerima kekalahan dan terus bekerja keras,” ungkapnya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman
MONTE CARLO (RIAUPOS.CO) – Asa untuk menyasikan pertemuan antara petenis muda bersinar Carlos Alcaraz dan ranking satu dunia Novak Djokovic di Monte Carlo Masters gagal terwujud.
Padahal keduanya diprediksi bakal bertemu di perempat final. Hal itu terjadi setelah Djokovic langsung tersingkir di babak kedua. Petenis Serbia Djokovic mengaku kehabisan tenaga menjelang akhir pertandingan hingga berujung kekalahan dari Alejandro Davidovich Fokina.
Dia mengakui bahwa kelelahan itu hampir tak terelakkan begitu memasuki set terakhir.Bermain di pertandingan keempatnya musim ini Djokovic mendapati servisnya dipatahkan sembilan kali dan membuat 51 kesalahan sendiri dalam pertandingan yang berakhir 6-3, 6-7(5), 6-1.
“Saya kecewa. Tidak ada yang menyukai kekalahan. Kami atlet profesional. Inilah yang kami lakukan. Kami pergi ke lapangan untuk berkompetisi dan mencoba mengalahkan satu sama lain,” kata Djokovic, yang telah dua kali menjadi juara di Monaco, dikutip dari Reuters.
“Saya tidak nyaman dengan apa yang saya rasakan secara fisik di set ketiga. Saya benar-benar kehabisan energi. Tidak bisa benar-benar bertahan dalam reli. Jika tidak bisa bertahan di reli, maka kaki kita tidak dapat merasakan kenyamanan di atas (lapangan) tanah liat,” ujarnya.
Djokovic berharap dapat membangun kembali performanya untuk berlaga di grand slam Prancis Terbuka yang dimulai bulan depan, di mana dia akan mempertahankan gelarnya.
“Itu (Prancis Terbuka) adalah tujuan besar saya di musim (turnamen) tanah liat,” kata Djokovic.
“Beberapa hari lalu saya mengatakan bahwa perlu waktu untuk benar-benar mendapatkan kondisi terbaik di lapangan tanah liat. Secara historis selalu demikian. Tidak pernah bermain sangat baik di turnamen pembuka musim tanah liat. Tapi tidak apa-apa, saya harus menerima kekalahan dan terus bekerja keras,” ungkapnya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman
