MANCHESTER (RIAUPOS.CO) – Musim ini adalah musim perdana Jack Grealish bergabung dengan Manchester City sekaligus merasakan atmosfer Liga Champions. Pemilik nomor punggung 10 di City itu pun bercerita tentang apa yang dirasakannya saat ini dalam bentuk tanya jawab seperti dilansir dari laman resmi UEFA.
Apa yang membuat Liga Champions spesial bagimu?
Aku sudah merasakan pertandingan-pertandingan besar di Inggris (Premier League, red). Bermain kandang dan tandang melawan Chelsea, Liverpool, Manchester United. Tetapi, merasakan atmosfer pertandingan di Liga Champions adalah sebuah impian bagi setiap pesepak bola di Eropa.
Apa yang spesial dari Liga Champions?
Aku selalu ingat celetukan JT (John Terry, red) ketika kami bertemu: ”Tunggu sampai kamu berdiri di lapangan untuk mendengarkan anthem Liga Champions.” Ketika kemudian aku merasakannya musim ini, rasanya seperti: ”Oh tidak, ini memang sulit untuk dipercaya.” Rasanya masih seperti mimpi ketika mengingat laga debut (dengan langsung mencetak gol ke gawang RB Leipzig dalam fase grup di Etihad Stadium, 16/9/2021).
Ada alasan khusus memilih (bergabung dengan) Manchester City (klub yang notabene ”galau” setelah kalah di final Liga Champions musim lalu, red)?
Aku melihat ambisi besar City memenangi Liga Champions bersama Pep (Guardiola) dan mereka tidak akan menyerah hingga kesampaian. Aku juga orang yang suka belajar. Di City, hanya ada 4–5 pemain yang berbahasa Inggris. Jadi, aku juga bisa belajar banyak bahasa.
Kamu memiliki ciri khas memakai kaus kaki di bawah betis, kenapa?
Aku sudah melakukannya ketika berusia 14–15 tahun di (akademi) Aston Villa. Kaus kaki yang aku pakai menyusut ketika dicuci sehingga tidak sampai menutupi betisku. Ketika aku menjalani musim yang bagus kala itu, aku pun percaya karena kaus kaki itu. Oh ya, aku berada di keluarga yang memiliki betis besar. Aku pernah tahu kakek bermain bola dengan kaus kaki di bawah betis karena betisnya yang besar.
Kamu dikenal jago main PlayStation, seberapa hebat sih?
Di Villa, aku memang yang terbaik. Di lingkungan pertemanan, aku terbaik. Jadi, aku mungkin bisa mengatakan bahwa aku juga yang terbaik di skuad (City). Tapi, baru-baru ini, Zinner (bek kiri City Oleksandr Zinchenko, red) menantangku bermain karena dia juga merasa hebat.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman