PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Jumlah warga yang menanti vaksinasi dosis kedua mencapai ratusan ribu orang. Ini menjadi prioritas bagi Satgas Covid-19 Pekanbaru untuk digesa diselesaikan.
Data Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru hingga, Rabu (6/4) jumlah warga yang telah mendapat vaksinasi dosis pertama sebanyak 869.684 orang. Sementara bagi mereka yang telah menjali dosis vaksin dua sebanyak 720.311 orang.
Dari jumlah itu, artinya masih ada 149.373 orang yang masih menanti vaksinasi dosis dua. Mereka pun menjadi prioritas pemberian vaksin oleh Satgas Covid-19 Kota Pekanbaru.
"Kami memprioritaskan pemberian vaksinasi untuk dosis dua. Karena jumlah nya yang cukup banyak,"kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, dr Zaini Rizaldi Saragih, Kamis (7/4).
Menurutnya, jumlah warga yang sudah mendapatkan vaksinasi dosis dua sebesar 84,6 persen dari total penerima vaksin. Zaini mengaku capaian vaksinasi kelompok umum sudah diatas seratus persen.
Ia menyebut, untuk kelompok warga lanjut usia (Lansia) capaian vaksinasi sudah 35.336 orang. Lalu untuk capaian vaksinasi warga 18-59 tahun sudah 656.221 orang.
Sementara untuk kelompok remaja, capaian vaksinasi sudah 107.284 orang. Lalu untuk vaksinasi anak usia 6 hingga 11 tahun sudah 70.843 orang. "Kami terus berupaya untuk mempercepat pemberian vaksin anak ini. Satgas di lapangan masih melakukan vaksinasi,"ungkapnya.
Menurutnya, capaian vaksinasi anak di Kota Pekanbaru masih di bawah 70 persen. Ia mengatakan, tim vaksinasi tetap melakukan pemberian vaksin selama bulan Ramadan. Ia menilai upaya ini untuk mendorong percepatan vaksinasi bagi anak.
Dirinya mengakui bahwa capaian vaksinasi bagi anak-anak catatan khusus oleh tim vaksinasi. Pihaknya pun berkoordinasi dengan seluruh kepala SD dan SMP.
Pihak sekolah bisa juga berkordinasi dengan puskemas di wilayahnya untuk percepatan vaksinasi. Sekolah nantinya bisa menggelar vaksinasi massal.
Zaini mengimbau agar orangtua tidak lagi menolak bila anaknya hendak vaksinasi. Apalagi sosialisasi sudah dilakukan selama dua tahun ini. Vaksinasi kini juga menjadi salah satu syarat untuk menjalani Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah.(ali)