JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Momen libur natal dan tahun baru, dikabarkan puncak arus perjalanan kendaraan sudah mulai terjadi, Jumat (24/12/2021). Hal ini terpantau di ruas-ruas jalan tol yang dikelola PT Hutama Karya (HK), yang memprediksi lonjakan trafik menyentuh angka 26,28 persen. Sementara arus balik libur Nataru, diprediksi pada 2 Januari 2022, dengan angka lonjakan diperkirakan sampai 34,73 persen.
Kewaspadaan saat berkendara, khususnya di ruas-ruas jalan tol yang bakal dilintasi pengendara, sangat ditekankan agar selamat sampai tujuan. Untuk ruas jalan tol menyambut libur Nataru 2021, HK mengajak masyarakat meningkatkan keselamatan berkendara di sepanjang Jakarta Outer Ring Road Seksi S (JORR-S), Akses Tanjung Priok (ATP), dan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
Demikian disampaikan Ketua Tim Satgas Nataru dan EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo dan Executive Vice President (EVP) Divisi Operasi dan Pemeliharaan Jalan Tol (OPT) Hutama Karya, Dwi Aryono Bayuaji.
Menurutnya, dalam keterangan resmi yang diterima Riaupos.co, Jumat (24/12/2021), peningkatan kesadaran berkendara saat Natal dan tahun Baru 2021 perlu ditingkatkan karena di saat-saat itulah volume kendaraan mulai meningkat di sepanjang jalan tol.
“Kami memprediksi lonjakan trafik tersebut akan terjadi hingga 26,28 persen pada tanggal 24 Desember 2021 dan untuk arus balik diprediksi akan mengalami lonjakan hingga 34,73 persen pada tanggal 2 Januari 2022,” ungkap Dwi Aryono Bayuaji, EVP Divisi OPT Hutama Karya.
Selain itu, beber Dwi Aryono Bayuaji, pemeliharaan dan perbaikan Jalan Tol juga dilakukan di 69 titik ruas tol. Diantaranya dari KM 50 s/d KM 59 pada Ruas Bakauheni-Terbanggi Besar, KM 147 s/d KM 329 pada Ruas Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung, dan KM 23 s/d 32 pada Ruas Jakarta Outer Ring Road Seksi S (JORR_S).
Sementara untuk ruas JTTS yang dibangun di wilayah yang cukup unik, ada yang di atas rawa bahkan lahan gambut, sehingga perlu penanganan ekstra dalam pemeliharaan jalannya, agar lebih maksimal dan sesuai dengan perkerasan awal.
“Saat ini pemeliharaan dan perbaikan jalan di JTTS masih ditangani oleh kontraktor yang membangun. Kami berharap masyarakat juga dapat ikut memelihara jalan tol ini dengan disiplin dalam kecepatan berkendara dan memastikan bahwa tidak melintas dengan kendaraan yang Over Dimensi dan Over Load, karena dua hal tersebut merupakan faktor utama yang dapat merusak perkerasan jalan,” beber Dwi.
Sementara itu ditambahkan EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo, dengan adanya lonjakan pengguna ruas jalan tol. Diharapkan kesadaran berkendara dimulai dengan hal-hal kecil. Mulai dari memperhatikan kondisi fisik saat menyetir.
“Bila Lelah dan mengantuk, hendaknya langsung istirahat di Rest Area terdekat dan dilarang meneruskan perjalanan. Karena, bila sampai terjadi microsleep maka risiko kecelakaan akan tinggi,” kata Tjahyo.
Dijelaskannya, microsleep merupakan kondisi dimana orang tanpa tersadar tertidur dengan durasi singkat sekitar 5-10 detik saja. Walau tidur singkat, namun microsleep menjadi salah satu faktor utama terjadinya kecelakaan di sepanjang jalan tol.
Editor: Eka G Putra