- Advertisement -
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level IV di Kota Pekanbaru, proses belajar mengajar masih dilakukan secara dalam jaringan (daring). Untuk itu, sekolah diminta untuk menggunakan kurikulum sederhana agar mudah dipahami.
PPKM sendiri diperpanjang 14 hari sejak 24 Agustus hingga 6 September 2021. Dalam masa ini, sekolah belum bisa menggelar pembelajaran tatap muka (PTM).
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru Dr Ismardi Ilyas mengimbau para guru agar memberikan metode yang mudah dalam belajar daring. "Saya mengimbau kepada guru-guru untuk memberikan kurikulum yang sederhana saja. Jadi tidak menggunakan kurikulum K13," kata dia, Selasa (24/8).
Menurutnya, jika digunakan kurikulum K13 dalam metode belajar daring akan sulit dipahami oleh siswa karena penyampaian materi yang terbatas melalui virtual.
Hal ini membuat sulit penyampaian materi karena siswa dan guru tidak bertemu langsung. Karena sistem daring ini para guru banyak menggunakan aplikasi google class room dan Whatsapp grup dalam penyampaian materi pembelajaran. "Tapi itu tidak komunikatif. Maka gunakan metode yang mudah untuk murid, harus ada inovasi dalam memberikan materi agar mudah dipahami murid," terangnya.
- Advertisement - - Advertisement -
Selain itu, penggunaan gadget pada siswa dalam belajar daring juga berisiko. Mereka bisa saja mengakses situs yang tidak layak. "Kami minta bantu kepada orang tua meningkatkan pengawasan. Jangan nanti gadget itu disalahgunakan oleh anak. Jadi pengawasan lebih diketatkan lagi," ulasnya.
Ia tak menampik belajar daring ini kurang efektif dalam proses belajar mengajar. Namun di tengah kondisi pandemi Covid-19 hanya ini salah satu cara agar siswa terus dapat belajar. "Karena dari keterangan PBB, efektivitas belajar daring itu hanya 33 persen," singkatnya.(yls)
Laporan M ALI NURMAN, Kota
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level IV di Kota Pekanbaru, proses belajar mengajar masih dilakukan secara dalam jaringan (daring). Untuk itu, sekolah diminta untuk menggunakan kurikulum sederhana agar mudah dipahami.
PPKM sendiri diperpanjang 14 hari sejak 24 Agustus hingga 6 September 2021. Dalam masa ini, sekolah belum bisa menggelar pembelajaran tatap muka (PTM).
- Advertisement -
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru Dr Ismardi Ilyas mengimbau para guru agar memberikan metode yang mudah dalam belajar daring. "Saya mengimbau kepada guru-guru untuk memberikan kurikulum yang sederhana saja. Jadi tidak menggunakan kurikulum K13," kata dia, Selasa (24/8).
Menurutnya, jika digunakan kurikulum K13 dalam metode belajar daring akan sulit dipahami oleh siswa karena penyampaian materi yang terbatas melalui virtual.
- Advertisement -
Hal ini membuat sulit penyampaian materi karena siswa dan guru tidak bertemu langsung. Karena sistem daring ini para guru banyak menggunakan aplikasi google class room dan Whatsapp grup dalam penyampaian materi pembelajaran. "Tapi itu tidak komunikatif. Maka gunakan metode yang mudah untuk murid, harus ada inovasi dalam memberikan materi agar mudah dipahami murid," terangnya.
Selain itu, penggunaan gadget pada siswa dalam belajar daring juga berisiko. Mereka bisa saja mengakses situs yang tidak layak. "Kami minta bantu kepada orang tua meningkatkan pengawasan. Jangan nanti gadget itu disalahgunakan oleh anak. Jadi pengawasan lebih diketatkan lagi," ulasnya.
Ia tak menampik belajar daring ini kurang efektif dalam proses belajar mengajar. Namun di tengah kondisi pandemi Covid-19 hanya ini salah satu cara agar siswa terus dapat belajar. "Karena dari keterangan PBB, efektivitas belajar daring itu hanya 33 persen," singkatnya.(yls)
Laporan M ALI NURMAN, Kota