Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Ini Hasil Investigasi BRILife

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — BRILife melakukan investigasi menyusul beredarnya informasi mengenai bocornya data nasabah perusahaan asuransi di bawah Group BRI. Langkah cepat dilakukan dengan melakukan investasi internal.

"Dari investigasi internal ditemukan bukti bahwa pelaku kejahatan cyber melakukan intrusi ke dalam sistem BRILife Syariah yang merupakan stand alone system dan terpisah dari core system BRILife. Pada system tersebut terdapat tidak lebih dari 25 ribu pemegang polis syariah individu, dimana data tersebut tidak berkaitan dengan data BRILife maupun BRI Group lainnya," ujar Ade Ahmad Nasution, Kepala Divisi Sekretariat Perusahaan dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (29/7).

Dia menegaskan bahwa kejadian itu tidak memberikan dampak kepada data nasabah BRI maupun BRI Group lainnya. "Ini tidak berdampak terhadap portofolio yang lain, karena system ini stand alone," imbuh Ade.

Baca Juga:  2,65 Juta Batang Rokok Tak Bercukai Diamankan tanpa Pelaku

Ditambahkan bahwa link awal di forum jual beli yang sempat viral pada media sosial sudah tidak dapat ditemukan lagi.

BRILife telah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk penegakan hukum sebagai bagian dari komitmen untuk melindungi nasabah, seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI.

"Untuk kepentingan penegakan hukum, BRILife berkoordinasi dengan Direktorat Cyber Crime Bareskrim Polri dan Badan Sandi dan Siber Negara (BSSN)," ujar Ade.

Ade memastikan data pemegang polis BRILIfe tidak berubah dengan data awal yang ada di system dan menjanjikan akan berkoordinasi dengan Pemegang Polis Syariah untuk memastikan layanan kepada Pemegang Polis tetap dapat dilakukan sesuai dengan manfaat polisnya.

Baca Juga:  Biden Akan Wajibkan Warga AS Pakai Masker Selama 100 Hari Pertama Pemerintahannya

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — BRILife melakukan investigasi menyusul beredarnya informasi mengenai bocornya data nasabah perusahaan asuransi di bawah Group BRI. Langkah cepat dilakukan dengan melakukan investasi internal.

"Dari investigasi internal ditemukan bukti bahwa pelaku kejahatan cyber melakukan intrusi ke dalam sistem BRILife Syariah yang merupakan stand alone system dan terpisah dari core system BRILife. Pada system tersebut terdapat tidak lebih dari 25 ribu pemegang polis syariah individu, dimana data tersebut tidak berkaitan dengan data BRILife maupun BRI Group lainnya," ujar Ade Ahmad Nasution, Kepala Divisi Sekretariat Perusahaan dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (29/7).

- Advertisement -

Dia menegaskan bahwa kejadian itu tidak memberikan dampak kepada data nasabah BRI maupun BRI Group lainnya. "Ini tidak berdampak terhadap portofolio yang lain, karena system ini stand alone," imbuh Ade.

Baca Juga:  Pekan Depan Kadis ESDM Riau Jalani Sidang Perdana

Ditambahkan bahwa link awal di forum jual beli yang sempat viral pada media sosial sudah tidak dapat ditemukan lagi.

- Advertisement -

BRILife telah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk penegakan hukum sebagai bagian dari komitmen untuk melindungi nasabah, seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI.

"Untuk kepentingan penegakan hukum, BRILife berkoordinasi dengan Direktorat Cyber Crime Bareskrim Polri dan Badan Sandi dan Siber Negara (BSSN)," ujar Ade.

Ade memastikan data pemegang polis BRILIfe tidak berubah dengan data awal yang ada di system dan menjanjikan akan berkoordinasi dengan Pemegang Polis Syariah untuk memastikan layanan kepada Pemegang Polis tetap dapat dilakukan sesuai dengan manfaat polisnya.

Baca Juga:  2,65 Juta Batang Rokok Tak Bercukai Diamankan tanpa Pelaku

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari