(RIAUPOS.CO) — Gareth Bale tak ke mana-mana. Bale tetap di Real Madrid, tidak ke klub Liga Super Cina (CSL) Jiangsu Suning. Bukan cuma tentang faktor keluarga yang tak merestui pemain termahal dunia 2013 itu hijrah ke Cina. Bukan pula lantaran Jiangsu yang cuma mau merekrut Bale dengan free transfer meski menawari gaji GBP 1 juta (Rp17,2 miliar) per pekan.
Lagipula, Senin (29/7), Jiangsu sudah memenuhi slot pemain asing begitu sukses merekrut mantan bomber Anderlecht Ivan Santini. ‘’Dia (Bale) sangat bahagia dengan hidupnya di Madrid, sehingga dia tetap senang dengan perannya di bench Real musim ini,’’ tulis AS, yang menulis tentang kegundahan Bale.
Nah, Bale bisa menunjukkan kepada entrenador Real Zinedine Zidane sekali lagi bahwa dirinya tak layak didepak dari Valdebebas, kamp latihan Real, malam nanti WIB. Apalagi andai Si Penyihir Wales, julukan Bale, diturunkan dalam semifinal Piala Audi 2019 kontra Tottenham Hotspur di Allianz Arena, Muenchen.
Seperti ketika kali pertama Zidane memainkannya saat turnamen pramusim International Champions Cup (ICC) 2019 kontra Arsenal (24/7). Kala itu, Bale menciptakan gol pertama Los Merengues, julukan Real, saat ditahan Arsenal 2-2 dan memenangi laga lewat adu penalti. Piala Audi juga jadi ajang berbobot terakhir yang dijalani Real dalam pramusim kali ini.
Tak hanya Real perlu winger kanan menyusul cedera Anterior Cruciate Ligament (ACL) kaki kiri yang dialami Marco Asensio. Bale juga terlalu manis untuk dibuang. Faktanya, Bale di Real sudah banyak mencatat statistik-statistikk manis. Bale top scorer kedua di Real pada enam musim terakhir di belakang Cristiano Ronaldo. Bale 102, Ronaldo 104.
Status sebagai pemain Britania Raya tersukses di La Liga pun makin lengkap setelah dia tercatat sebagai salah satu mesin gol produktif di kompetisi level pertama Spanyol itu sejak dari musim 2013-2014. Fleksibilitas Bale dibandingkan pemain-pemain menyerang Real yang lain pun juga bisa jadi pertimbangan. Bale bisa bermain di tujuh posisi berbeda.
Tapi, di mata Jonathan Barnett yang notebene agen Zidane, statistik itu tak ada artinya di depan Zizou, sapaan akrab Zidane. ‘’Sederhana, Zidane tak menyukai Gareth, tak ada hubungan apapun di antara keduanya. Selalu tak akan mudah baginya (Bale selama Real dibesut Zidane),’’ ungkap Barnett, dalam sesi wawancara dengan Le Journal du Dimanche.
Kolumnis sepak bola Jonathan Wilson menyebut formasi 4-4-2 yang difavoritkan Zidane pada periode keduanya di Real musim lalu tak mengakomodir peran Bale. ‘’Dengan skema 4-3-3, Bale bisa menciptakan ruang gerak baginya dengan kecepatan yang dia miliki,’’ sebut Wilson seperti yang dilansir The Guardian.
Musim ini, potensi Bale membentuk trio baru di lini depan Real juga bisa terjadi. Bale di antara pemain-pemain lawas Real, termasuk yang paling akrab dengan Eden Hazard. Bermodal itu, maka Zidane akan lebih mudah apabila memilih front three-nya pada trio BBH, Bale-Karim Benzema-Hazard.
Mantan entrenador Real, Santiago Solari, menyebut Bale masih memiliki waktu mencari kejayaan kembali di Santiago Bernabeu, kandang Real. ‘’Apabila dia bertahan, maka klub bakal mengandalkan salah satu pemain terbaik,’’ klaim Solari, seperti yang dikutip dari AS. Sepanjang eranya pada musim 2018 – 2019 yang cuma berjalan lima bulan, Bale dapat mencetak sembilan gol. Terbanyak jika dibandingkan saat Real dipegang Julen Lopetegui, atau setelah diambil alih Zidane musim lalu.(ren/eca)
Laporan JPG, Munchen