TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO)- Turnamen Himpunan Mahasiswa Pelajar Pemuda Lubuk Ambacang, Koto Kombu dan Sampurago (Himapalko) 2021 berakhir, Ahad (16/5/2021). Pemenangnya ditentukan lewat drama adu penalti setelah skor akhir 0-0.
Bertanding dilapangan Bukit Gambir Desa Lubuk Ambacang, Kecamatan Hulu Kuantan yang merupakan kandang PSLA Lubuk Ambacang, tidak menyurutkan mental dari tim Sampurago FC.
Mulai peluit ditiup Serly yang merupakan wasit nasional ini, jual beli serangan terjadi. Namun, karena tidak adanya peluang emas yang tercipta, kedua kesebelasan hanya mampu bermain imbang.
Dari hasil imbang 0-0 ini, wasit meminta dilakukan adu penalti. Hal itu juga disebabkan oleh cuaca yang sudah gelap karena sudah malam. Lewat adu finalti tersebut, Sampurago FC keluar sebagai juara Himapalko Cup 2021 dengan skor alhir 3-1.
Dengan juaranya Sampurago FC di turnamen Himapalko Cup 2021, artinya Sampurago FC sudah dua kali mencicipi juara sejak Himapalko Cup bergulir. Sedangkan PSLA Lubuk Ambacang sebagai tuan rumah belum sekalipun mencicipi juara.
Padahal, jika dilihat dari jam terbang, PSLA jauh lebih matang sebagai tim yang sudah melang-lang buana bertanding ke provinsi tetangga.
Menurut Manajer tim Sampurago FC, Marhadi didampingi kapten Hamza Vila kepada riaupos.co, Ahad (16/5/2021) menyebutkan bahwa saat menghadapi PSLA Lubuk Ambacang pemain lebih tenang.
"Dari awal kami sudah prediksi bahwa yang akan masuk final itu PSLA. Nah, ini akan menjadi beban berat. Selain tuan rumah, kami juga dihadapkan spoter tuan rumah yang fanatik. Tapi, pemain Sampurago FC saya liat jauh lebih enjoy. Sehingga bisa mengatur pertandingan," kata Marhadi.
Ketua Himapalko Pekanbaru, Teguh Hisbullah usai pertandingan menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut membantu terselenggaranya acara tersebut.
"Kepada pengurus Himapalko, pemuda tiga desa serta para sponsor seperti Tanjol Floris kami ucapkan terima kasih. Acara ini berjalan dengan lancar. Kegiatan ini terselenggara atas desakan masyarakat Lubuk Ambacang, Koto Kombu dan Desa Sampurago," tutup Teguh.
Laporan: Mardias Can (Pekanbaru)
Editor: Eka G Putra