JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Hasil survei LP3ES menempatkan elektabilitas Partai Demokrat pada urutan kedua setelah PDI-P. Sedangkan elektabilitas Ketum PD AHY masuk empat besar kandidat capres. Ini mengkonfirmasi tren kenaikan elektabilitas yang sebelumnya diumumkan oleh lembaga survei Indikator dan Balitbang Kompas.
Ini disampaikan Tomi Satryatomo, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Kabalitbang) DPP Partai Demokrat saat dimintai tanggapannya atas rilis survei LP3ES (5/5/2021).
Hasil survei Indikator diumumkan pada Selasa (4/5/2021), hasil survei Balitbang Kompas dipublikasikan selama dua hari berturut-turut pada Selasa dan Rabu (5/5/2021) sementara LP3ES mengumumkan hasil surveinya pada Rabu (5/5/2021).
"Ini kebetulan yang menyenangkan, tiga lembaga survei yang sama-sama kita kenal kredibilitasnya mengumumkan tren kenaikan elektabilitas yang konsisten bagi Partai Demokrat maupun Ketum AHY," kata Tomi.
"Ini tidak lepas dari rajinnya Ketum AHY untuk berkeliling ke daerah-daerah, termasuk safari Ramadan ke lima provinsi pada akhir April lalu," sambungnya.
Tomi menyoroti salah satu hasil survei LP3ES yang menunjukkan pentingnya sering berdialog dengan masyarakat 26 persen dan sering berkumpul dengan masyarakat 21 persen sebagai faktor-faktor yang dianggap sebagai ciri politisi yang dekat dengan rakyat.
"Sebagai tokoh politik yang bukan pejabat publik, Ketum AHY punya keleluasaan yang unik untuk berkeliling ke berbagai daerah. Para kandidat capres yang sekarang memegang jabatan publik, tidak bisa seleluasa ini," ujar Tomi.
Tomi menegaskan, di sisi lain, sebagai Ketum parpol yang paling muda di antara ketua umum parpol-parpol yang ada di Senayan, AHY punya stamina untuk terus bergerak di lapangan. Ia mendatangi rakyat, bukan menunggu didatangi rakyat.
"Tapi angka-angka elektabilitas ini tidak boleh membuat pengurus dan kader Demokrat jadi terlena. Jangan berpuas diri. Kerja keras kita belum usai. Tugas pengabdian masih panjang. Tugas kita untuk selalu memperjuangkan harapan rakyat," pungkasnya.
Laporan: Yusnir (Jakarta)
Editor: Rinaldi