Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Empat Kloter Tak Dapat Slot Pendaratan di Jeddah

MAKKAH (RIAUPOS.CO) — Tidak semua kloter jamaah calon haji (JCH) gelombang kedua mendarat di Bandara King Abdul Aziz Jeddah. Ada empat kloter yang tidak mendapatkan slot sehingga harus mendarat di Bandara Prince Mohammed bin Abdul Aziz Madinah. Sampai saat ini, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi terus melobi otoritas Arab Saudi.

Keempat kloter itu adalah UPG 35 dan UPG 40 dari Embarkasi Makassar. Kedua kloter itu dijadwalkan terbang pada 2 dan 5 Agustus. Kemudian, kloter BDJ 17 dan BDJ 19 dari Embarkasi Banjarmasin. Dua kloter ini dijadwalkan terbang pada 3 dan 5 Agustus.

Kepala Seksi Kedatangan dan Keberangkatan Daker Bandara Madinah-Jeddah Cecep Nursyamsi menuturkan, empat kloter itu tidak bisa mendarat di Jeddah karena imbas dari adanya tambahan 10 ribu kuota haji. Dengan penambahan itu, maka kloter jamaah Indonesia juga bertambah. Namun, dia mengatakan bahwa PPIH Arab Saudi terus melobi supaya empat kloter itu bisa mendarat di Jeddah seperti kloter gelombang dua lainnya.

Baca Juga:  Tetapkan 30 Tersangka Perusuh di Jayapura

“Pertimbangannya adalah kenyamanan dan kemudahan jamaah haji,” jelaskan.

Sebab, perjalanan dari Madinah ke Makkah sekitar enam jam. Jamaah yang baru menempuh perjalanan udara selama sekitar sembilan jam bisa kepayahan. Cecep menjelaskan, saat ini usulan PPIH Arab Saudi masih dalam kajian otoritas setempat.

“Pejabat tinggi di sini mengatakan, mengusahakan mencari solusi terbaik. Bila dimungkinkan bisa mendapatkan slot pendaratan di Jeddah,” tuturnya.
Kalaupun nanti ternyata empat kloter itu tetap mendarat di Madinah, PPIH Arab Saudi menyiapkan fasilitas transportasi menuju ke Makkah. (*/oni/jpg/ilo)

>>>Selengkapnya baca Harian Riau Pos
Editor: Rindra Yasin

 

 

MAKKAH (RIAUPOS.CO) — Tidak semua kloter jamaah calon haji (JCH) gelombang kedua mendarat di Bandara King Abdul Aziz Jeddah. Ada empat kloter yang tidak mendapatkan slot sehingga harus mendarat di Bandara Prince Mohammed bin Abdul Aziz Madinah. Sampai saat ini, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi terus melobi otoritas Arab Saudi.

Keempat kloter itu adalah UPG 35 dan UPG 40 dari Embarkasi Makassar. Kedua kloter itu dijadwalkan terbang pada 2 dan 5 Agustus. Kemudian, kloter BDJ 17 dan BDJ 19 dari Embarkasi Banjarmasin. Dua kloter ini dijadwalkan terbang pada 3 dan 5 Agustus.

- Advertisement -

Kepala Seksi Kedatangan dan Keberangkatan Daker Bandara Madinah-Jeddah Cecep Nursyamsi menuturkan, empat kloter itu tidak bisa mendarat di Jeddah karena imbas dari adanya tambahan 10 ribu kuota haji. Dengan penambahan itu, maka kloter jamaah Indonesia juga bertambah. Namun, dia mengatakan bahwa PPIH Arab Saudi terus melobi supaya empat kloter itu bisa mendarat di Jeddah seperti kloter gelombang dua lainnya.

Baca Juga:  Tetapkan 30 Tersangka Perusuh di Jayapura

“Pertimbangannya adalah kenyamanan dan kemudahan jamaah haji,” jelaskan.

- Advertisement -

Sebab, perjalanan dari Madinah ke Makkah sekitar enam jam. Jamaah yang baru menempuh perjalanan udara selama sekitar sembilan jam bisa kepayahan. Cecep menjelaskan, saat ini usulan PPIH Arab Saudi masih dalam kajian otoritas setempat.

“Pejabat tinggi di sini mengatakan, mengusahakan mencari solusi terbaik. Bila dimungkinkan bisa mendapatkan slot pendaratan di Jeddah,” tuturnya.
Kalaupun nanti ternyata empat kloter itu tetap mendarat di Madinah, PPIH Arab Saudi menyiapkan fasilitas transportasi menuju ke Makkah. (*/oni/jpg/ilo)

>>>Selengkapnya baca Harian Riau Pos
Editor: Rindra Yasin

 

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari