JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Beredar surat pemberitahuan dari General Authority of Civil Aviation (GACA) Arab Saudi bahwa mereka kembali membuka akses penerbangan internasional mulai 17 Mei mendatang. Tetapi belum ada kepastian apakah Indonesia dan 19 negara lain yang kena suspend juga diberi izin.
Kepastian penerbangan internasional dari dan ke Saudi sampai saat ini ditunggu-tunggu masyarakat Indonesia. Sebab sejak beberapa bulan lalu, perjalanan umrah tidak bisa diselenggarakan. Karena Indonesia masuk dalam 20 negara yang kena suspend atau larangan oleh Saudi.
Konsul Haji KJRI Jeddah Endang Jumali menuturkan informasi terbaru dari Saudi adalah soal akses penerbangan Internasional. Sebelumnya informasi yang keluar penerbangan internasional dibuka kembali pada 31 Maret.
"Tetapi kemudian diralat menjadi 17 Mei," katanya.
Itu berarti penerbangan internasional Arab Saudi dibuka kembali saat Idulfitri nanti. Menurut kalender di Indonesia, Idulfitri diperkirakan jatuh pada 13 Mei. Endang menjelaskan sampai saat ini belum ada kabar soal nasib penerbangan untuk negara-negara yang terkena suspensi. Seperti diketahui pada 3 Februari 2021 lalu Arab Saudi mengeluarkan surat pemberitahuan larangan penerbangan atau suspensi untum 20 negara. Salah satunya adalah Indonesia.
"Saat diumumkan suspensi untuk 20 negara, disampaikan hingga waktu yang tidak ditentukan," katanya.
Endang mengatakan meskipun larangan penerbangan internasional masih berlaku, aktivitas umrah di Makkah tetap berjalan seperti biasa dengan protokol kesehatan yang ketat.
Setiap hari ada enam gelombang jamaah umrah. Dengan total jamaah sekitar 500 sampai seribu jamaah setiap hari.
Dia mendapat informasi bahwa sejak kembali dibuka, ada lima juta jamaah umrah di tengah pandemi. Endang menjelaskan untuk warga negara Saudi maupun ekspatriat di sana, diperbolehkan menjalankan ibadah umrah. Termasuk dirinya yang sudah terjadwal akan mengikuti kegiatan ibadah umrah.
Dalam kesempatan terpisah Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa’adi menyampaikan total jamaah umrah di tengah pandemi Covid-19 dari Indonesia berjumlah 2.603 orang.
"Mereka diberangkatkan dengan 22 penerbangan," katanya. Dari jumlah itu dilaporkan ada 107 jamaah umrah positif Covid-19.
Tetapi setelah berjalan beberapa bulan, Arab Saudi kembali menutup penerbangan internasional. Sehingga travel di Indonesia tidak bisa mengirim jamaah umrah. Zainut mengatakan Kemenag terus memantau perkembangan terkini soal akses penerbangan internasional Saudi.
Zainut juga menyampaikan Kemenag masih menunggu keputusan Saudi soal penyelenggaraan haji 2021.
Politisi PPP itu menjelaskan Kemenag tetap menyiapkan sejumlah skenario. Yaitu skenario haji dengan kuota normal maupun kuota dipangkas.
"Termasuk skenario terburuk tidak ada haji seperti tahun lalu," jelasnya.(wan/jpg)