Sabtu, 5 Juli 2025
spot_img

Kudeta Militer Terjadi di Myanmar, Syuu Ki Digulingkan

MYANMAR (RIAUPOS.CO) โ€”  Militer Myanmar telah mengambil alih kekuasaan dengan menangkapi para pemimpin sipil dan memberlakukan kondisi darurat, Senin dini hari (1/2/2021),

Warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Myanmar diminta untuk tenang.

"KBRI telah memberikan imbauan kepada masyarakat dan menghubungi simpul-simpul komunitas masyarakat Indonesia agar tetap tenang dan menghubungi hotline (nomor telepon-red) KBRI jika menghadapi masalah," ujar Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha melalui pesan singkat, dikutip dari Antara.

Berdasarkan data Kemlu, jumlah WNI di Myanmar sekitar 500 orang. Mayoritas WNI bekerja di sektor migas, pabrik, industri garmen, dan sebagai anak buah kapal (ABK).

"Kondisi mereka saat ini dalam keadaan baik dan aman," kata Judha.

Baca Juga:  Sekda Rohul Definitif Segera Dilantik

Militer Myanmar menangkap pemimpin Aung San Suu Kyi, Presiden Win Myint, dan sejumlah pemimpin politik lain dari partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) dalam penyerbuan pada Senin fajar.

Otoritas militer, dikutip dari Reuters, mengumumkan bahwa kekuasaan pemerintah telah dialihkan kepada pimpinan pasukan bersenjata, Jenderal Senior Min Aung Hlaing, seiring dengan penahanan para tokoh politik yang masih dilakukan. Suu Kyi dan pemimpin lainnya ditahan sebagai respons atas dugaan kecurangan pemilu tahun lalu.

Dalam menanggapi insiden politik di Myanmar, Indonesia menyatakan keprihatinan mendalam dan "menggarisbawahi bahwa perselisihan-perselisihan terkait hasil pemilihan umum kiranya dapat diselesaikan dengan mekanisme hukum yang tersedia".

Indonesia meminta pihak-pihak yang terlibat untuk menahan diri serta menyerukan pendekatan dialog untuk mencari jalan keluar dari berbagai tantangan dan permasalahan yang ada sehingga situasi tidak semakin buruk.

Baca Juga:  Aplikasi Waze Tampilkan RS Rujukan hingga Jalan yang Ditutup Akibat Covid-19

Sumber: Jawapos.com

MYANMAR (RIAUPOS.CO) โ€”  Militer Myanmar telah mengambil alih kekuasaan dengan menangkapi para pemimpin sipil dan memberlakukan kondisi darurat, Senin dini hari (1/2/2021),

Warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Myanmar diminta untuk tenang.

"KBRI telah memberikan imbauan kepada masyarakat dan menghubungi simpul-simpul komunitas masyarakat Indonesia agar tetap tenang dan menghubungi hotline (nomor telepon-red) KBRI jika menghadapi masalah," ujar Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha melalui pesan singkat, dikutip dari Antara.

Berdasarkan data Kemlu, jumlah WNI di Myanmar sekitar 500 orang. Mayoritas WNI bekerja di sektor migas, pabrik, industri garmen, dan sebagai anak buah kapal (ABK).

"Kondisi mereka saat ini dalam keadaan baik dan aman," kata Judha.

- Advertisement -
Baca Juga:  Aplikasi Waze Tampilkan RS Rujukan hingga Jalan yang Ditutup Akibat Covid-19

Militer Myanmar menangkap pemimpin Aung San Suu Kyi, Presiden Win Myint, dan sejumlah pemimpin politik lain dari partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) dalam penyerbuan pada Senin fajar.

Otoritas militer, dikutip dari Reuters, mengumumkan bahwa kekuasaan pemerintah telah dialihkan kepada pimpinan pasukan bersenjata, Jenderal Senior Min Aung Hlaing, seiring dengan penahanan para tokoh politik yang masih dilakukan. Suu Kyi dan pemimpin lainnya ditahan sebagai respons atas dugaan kecurangan pemilu tahun lalu.

- Advertisement -

Dalam menanggapi insiden politik di Myanmar, Indonesia menyatakan keprihatinan mendalam dan "menggarisbawahi bahwa perselisihan-perselisihan terkait hasil pemilihan umum kiranya dapat diselesaikan dengan mekanisme hukum yang tersedia".

Indonesia meminta pihak-pihak yang terlibat untuk menahan diri serta menyerukan pendekatan dialog untuk mencari jalan keluar dari berbagai tantangan dan permasalahan yang ada sehingga situasi tidak semakin buruk.

Baca Juga:  Lagi, Wartawan Ditembak Mati di Meksiko

Sumber: Jawapos.com

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

MYANMAR (RIAUPOS.CO) โ€”  Militer Myanmar telah mengambil alih kekuasaan dengan menangkapi para pemimpin sipil dan memberlakukan kondisi darurat, Senin dini hari (1/2/2021),

Warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Myanmar diminta untuk tenang.

"KBRI telah memberikan imbauan kepada masyarakat dan menghubungi simpul-simpul komunitas masyarakat Indonesia agar tetap tenang dan menghubungi hotline (nomor telepon-red) KBRI jika menghadapi masalah," ujar Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha melalui pesan singkat, dikutip dari Antara.

Berdasarkan data Kemlu, jumlah WNI di Myanmar sekitar 500 orang. Mayoritas WNI bekerja di sektor migas, pabrik, industri garmen, dan sebagai anak buah kapal (ABK).

"Kondisi mereka saat ini dalam keadaan baik dan aman," kata Judha.

Baca Juga:  Sekda Rohul Definitif Segera Dilantik

Militer Myanmar menangkap pemimpin Aung San Suu Kyi, Presiden Win Myint, dan sejumlah pemimpin politik lain dari partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) dalam penyerbuan pada Senin fajar.

Otoritas militer, dikutip dari Reuters, mengumumkan bahwa kekuasaan pemerintah telah dialihkan kepada pimpinan pasukan bersenjata, Jenderal Senior Min Aung Hlaing, seiring dengan penahanan para tokoh politik yang masih dilakukan. Suu Kyi dan pemimpin lainnya ditahan sebagai respons atas dugaan kecurangan pemilu tahun lalu.

Dalam menanggapi insiden politik di Myanmar, Indonesia menyatakan keprihatinan mendalam dan "menggarisbawahi bahwa perselisihan-perselisihan terkait hasil pemilihan umum kiranya dapat diselesaikan dengan mekanisme hukum yang tersedia".

Indonesia meminta pihak-pihak yang terlibat untuk menahan diri serta menyerukan pendekatan dialog untuk mencari jalan keluar dari berbagai tantangan dan permasalahan yang ada sehingga situasi tidak semakin buruk.

Baca Juga:  Aplikasi Waze Tampilkan RS Rujukan hingga Jalan yang Ditutup Akibat Covid-19

Sumber: Jawapos.com

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari