JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Kabar duka datang ranah musik tanah air, setelah penyanyi nyentrik Mohammad Alaydrus atau yang akrab disapa dengan Rama Aiphama meninggal dunia, Rabu (11/3/2020).
Informasi wafatnya penyanyi dengan ciri khas baju lebar bercorak terang dan topi unik ini beredar luas di grup WhatsApps.Pria yang juga piawai menciptakan lagu pada era 90-an disebutkan meninggal Rabu subuh sekira pukul 04.30 WIB.
Kabar ini dibenarkan keluarga Rama, Sam Alatas. “Iya, benar kabar tersebut,” ujarnya.
Rama meninggal dunia pada usia 63 tahun karena penyakit lambung yang dideritanya sejak lama. Almarhum rencananya akan disemayamkan di rumah duka, di Jalan Budaya, Condet, Jakarta Timur
Rama Aiphama dikenal sendiri dikenal sebagai penyanyi berdarah Arab-Gorontalo yang lahir 17 September 1956. Dia di kenal sebagai penyanyi berkebangsaan Indonesia yang beraliran Melayu, dangdut, dan keroncong.
Rama meninggalkan tiga orang anak, setelah pernikahannnya dengan Euis Kartika Sari kandas tahun 2009.
Sumber: Pojoksatu.id
Editor: E Sulaiman
JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Kabar duka datang ranah musik tanah air, setelah penyanyi nyentrik Mohammad Alaydrus atau yang akrab disapa dengan Rama Aiphama meninggal dunia, Rabu (11/3/2020).
Informasi wafatnya penyanyi dengan ciri khas baju lebar bercorak terang dan topi unik ini beredar luas di grup WhatsApps.Pria yang juga piawai menciptakan lagu pada era 90-an disebutkan meninggal Rabu subuh sekira pukul 04.30 WIB.
- Advertisement -
Kabar ini dibenarkan keluarga Rama, Sam Alatas. “Iya, benar kabar tersebut,” ujarnya.
Rama meninggal dunia pada usia 63 tahun karena penyakit lambung yang dideritanya sejak lama. Almarhum rencananya akan disemayamkan di rumah duka, di Jalan Budaya, Condet, Jakarta Timur
- Advertisement -
Rama Aiphama dikenal sendiri dikenal sebagai penyanyi berdarah Arab-Gorontalo yang lahir 17 September 1956. Dia di kenal sebagai penyanyi berkebangsaan Indonesia yang beraliran Melayu, dangdut, dan keroncong.
Rama meninggalkan tiga orang anak, setelah pernikahannnya dengan Euis Kartika Sari kandas tahun 2009.
Sumber: Pojoksatu.id
Editor: E Sulaiman