JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perkembangan indeks harga konsumen (IHK) pada Februari 2020 mengalami inflasi sebesar 0,28 persen. Lebih baik dibandingkan dengan perkembangan harga pada bulan sebelumnya dengan catatan inflasi sebesar 0,39 persen.
“Pada Februari 2020 terjadi inflasi sebesar 0,28. Inflasi tahun kalender sebesar 0,66 persen sedangkan inflasi dari tahun ke tahun (YoY) 2,98 persen,†terang Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Yunita Rusanti dalam Konferensi Pers di kantornya, Senin (2/3).
Yunita menuturkan, IHK Februari tercatat sebesar 104,62. Dari 90 kota IHK, 73 kota mengalami inflasi dan 17 kota mengalami deflasi.
“Inflasi tertinggi di Sintang sebesar 1,21 persen, inflasi terendah di Parepare sebesar 0,02 persen,†kata Yunita.
Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan dengan angka -1,2 persen. Lalu, deflasi terendah terjadi di Padang Sidempuan dengan nilai sebesar 0,01 persen.
Jika dilihat berdasarkan komponennya, maka komponen inti mengalami inflasi sebesar 0,14 persen dengan andil 0,09 persen. Tingkat inflasi komponen inti secara tahun kalender mengalami inflasi sebesar 0,33 persen dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun sebesar 2,76 persen.
“Untuk harga diatur pemerintah memberikan deflasi -0,11 persen dan andilnya -0,02 persen. Untuk komponen bergejolak ini memberikan inflasi sebesar 1,27 persen dan andilnya 0,21 persen,†ujarnya.
Sementara itu, komponen energi memberikan deflasi -0,24 persen dan andilnya -0,02 persen, akibat penurunan harga bensin. Akan tetapi, komponen bahan makanan mengalami inflasi 1,17 persen dengan andil 0,21 persen.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman