Eropa Dibanjiri Pengungsi Suriah

DAMASKUS (RIAUPOS.CO) — Turki berhenti menahan diri. Pascakematian tentaranya karena serangan udara pasukan Suriah, negara yang dipimpin Presiden Recep Tayyip Erdogan itu melancarkan operasi militer lintas perbatasan. Kemarin (1/3) pesawat F-16 Turki berhasil menembak jatuh dua pesawat tempur Sukhoi milik Suriah.

Di saat yang bersamaan, tentara Suriah menembak jatuh drone milik Turki. ”Dua pesawat Su-24 milik rezim Syria yang menyerang pesawat kami telah dijatuhkan.” Demikian bunyi pernyataan Kementerian Pertahanan Turki seperti dikutip Agence France-Presse.

- Advertisement -

Syrian Observatory for Human Rights (SOHR) mengungkapkan bahwa serangan balasan pasukan Turki sejak Jumat (28/2) sudah menewaskan 74 tentara Suriah dan 14 tentara pendukungnya. Tewasnya tentara Turki itu juga membuat hubungan Ankara dan Moskow renggang.

Erdogan dengan tegas meminta Rusia tak lagi membantu Presiden Suriah Bashar Al Assad. Dia juga berharap Moskow segera hengkang dan pulang ke negaranya. Namun, sepertinya Rusia enggan melakukannya.

- Advertisement -

Kemarahan Erdogan tidak hanya ditujukan untuk Rusia, tapi juga Eropa yang dianggap tidak berbuat banyak. Kini negara-negara Eropa pusing karena Erdogan membuka keran pengungsi. Turki selama ini sudah menampung sekitar 3,6 juta pengungsi Suriah.

International Organization for Migration (IOM) mengungkapkan bahwa pada Sabtu malam (29/2) ada 13 ribu pengungsi yang berkumpul di perbatasan Pazarkule yang menghubungkan Turki-Yunani. Bentrokan sempat terjadi hingga penjaga Yunani menembakkan gas air mata. Kemarin diperkirakan ada tambahan 2 ribu orang.

Juru Bicara Badan Pengungsi PBB Babar Baloch menegaskan bahwa tiap negara berhak mengontrol perbatasannya. Namun, dia meminta mereka menahan diri dan tidak menggunakan kekuatan yang berlebihan serta tidak proporsional. “UNHCR menyediakan bantuan kemanusiaan di tempat yang diperlukan,” ujarnya.(sha/c10/dos/jpg)

DAMASKUS (RIAUPOS.CO) — Turki berhenti menahan diri. Pascakematian tentaranya karena serangan udara pasukan Suriah, negara yang dipimpin Presiden Recep Tayyip Erdogan itu melancarkan operasi militer lintas perbatasan. Kemarin (1/3) pesawat F-16 Turki berhasil menembak jatuh dua pesawat tempur Sukhoi milik Suriah.

Di saat yang bersamaan, tentara Suriah menembak jatuh drone milik Turki. ”Dua pesawat Su-24 milik rezim Syria yang menyerang pesawat kami telah dijatuhkan.” Demikian bunyi pernyataan Kementerian Pertahanan Turki seperti dikutip Agence France-Presse.

Syrian Observatory for Human Rights (SOHR) mengungkapkan bahwa serangan balasan pasukan Turki sejak Jumat (28/2) sudah menewaskan 74 tentara Suriah dan 14 tentara pendukungnya. Tewasnya tentara Turki itu juga membuat hubungan Ankara dan Moskow renggang.

Erdogan dengan tegas meminta Rusia tak lagi membantu Presiden Suriah Bashar Al Assad. Dia juga berharap Moskow segera hengkang dan pulang ke negaranya. Namun, sepertinya Rusia enggan melakukannya.

Kemarahan Erdogan tidak hanya ditujukan untuk Rusia, tapi juga Eropa yang dianggap tidak berbuat banyak. Kini negara-negara Eropa pusing karena Erdogan membuka keran pengungsi. Turki selama ini sudah menampung sekitar 3,6 juta pengungsi Suriah.

International Organization for Migration (IOM) mengungkapkan bahwa pada Sabtu malam (29/2) ada 13 ribu pengungsi yang berkumpul di perbatasan Pazarkule yang menghubungkan Turki-Yunani. Bentrokan sempat terjadi hingga penjaga Yunani menembakkan gas air mata. Kemarin diperkirakan ada tambahan 2 ribu orang.

Juru Bicara Badan Pengungsi PBB Babar Baloch menegaskan bahwa tiap negara berhak mengontrol perbatasannya. Namun, dia meminta mereka menahan diri dan tidak menggunakan kekuatan yang berlebihan serta tidak proporsional. “UNHCR menyediakan bantuan kemanusiaan di tempat yang diperlukan,” ujarnya.(sha/c10/dos/jpg)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya