PENGEMBANGAN kualitas pendidikan menjadi hal substansi untuk mendukung daerah. Sebagai komitmen mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 4 di bidang pendidikan, PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) dan PT Asia Pacific Rayon (APR) kembali menyalurkan beasiswa kepada 310 siswa SMA/ SMK yang berada di sekitar daerah operasional di lima Kabupaten, yaitu Pelalawan, Siak, Kampar, Kepulauan Meranti, dan Kuantan Singingi.
Seperti apresiasi yang dirasakan salah satu penerima beasiswa dari SMAN Bernas Pangkalankerinci, Alfarizki Ramadhansyah (17) bersyukur mendapatkan beasiswa. Beasiswa ini meringankan beban orang tuanya yang sehari-hari bekerja sebagai sopir. Beasiswa ini menjadi motivasi bagi dirinya untuk lebih rajin belajar. "Alhamdulillah, akhirnya saya mendapat beasiswa dari perusahaan jadi bisa meringankan beban ayah dalam membayar biaya pendidikan," kata Alfa.
Kepala SMKN 1 Pangkalankerinci, Nurasiah MPd mengatakan program beasiswa ini memberikan manfaat yang sangat besar bagi siswa dan orang tua mereka. Menurutnya hal ini dapat meringankan beban secara ekonomi sehingga mereka dapat terus melanjutkan pendidikan.
"Beasiswa ini bisa menjadi motivasi siswa untuk meningkatkan prestasi belajar mereka. Kami mengucapkan terima kasih kepada RAPP atas beasiswa yang diberikan," ucap Nurasiah, beberapa waktu lalu.
Sementara itu Community Development (CD) Manager, BR Binahidra Logiardi mengatakan mengatakan program beasiswa tersebut setiap tahun diberikan kepada siswa SMA dan SMK sebesar Rp3 juta per tahun. Beasiswa ini di luar beasiswa jenjang pendidikan lain dan ikatan dinas. "Jadi mereka harus mempertahankan nilainya dengan baik agar beasiswa dapat dilanjutkan hingga lulus. Bagi yang belum menerima, masih ada peluang beasiswa di jenjang berikutnya," ujar Bina.
Dalam mendukung program peningkatan kualitas pendidikan, seetiap tahun RAPP dan APR menggelontorkan berbagai program beasiswa bagi putra-putri daerah yang ada di sekitar daerah operasional. Beasiswa ini merupakan komitmen perusahaan berbasis di Pangkalankerinci, Kabupaten Pelalawan, Riau ini untuk meningkatkan kesejahteraan melalui pendidikan.
"Pendidikan yang baik adalah salah satu cara untuk meningkatkan kehidupan masyarakat. Hal ini sesuai dengan prinsip 5C yang dianut perusahaan bahwa perusahaan baik untuk masyarakat (community), negara (country), iklim (climate), pelanggan (customer) dan barulah untuk perusahaan (company)," terangnya.
Tidak hanya itu, Pengembangan infrastruktur juga dilakukan untuk pengembangan dunia pendidikan. Kali ini di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), memberikan bantuan material renovasi pembangunan sekolah MDA Ulumuddin, Desa Sei Paku, dan MDA Hasanah di Desa Kebun Lado, Singingi Hilir, Kabupaten Kuansing.
Wakil Kepala MDA Ulumuddin, Tarmizi mengatakan pihaknya sangat membutuhkan bantuan tersebut guna kelancaran proses belajar mengajar di sekolah. Ia pun mengapresiasi bantuan yang diberikan oleh RAPP. "Kami akan memaksimalkan pembangunan di madrasah kami. Selain itu, kami juga membangun tempat parkir di sekolah kami," tuturnya, Ahad (8/11).
Kepala Desa Kebun Lado, Samsuarman juga mengapresiasi kepedulian perusahaan yang terus membantu pembangunan di masyarakat meski di masa pandemi Covid-19. "Semoga dengan bantuan ini para santri dapat menikmati kegiatan belajar mengajar dengan nyaman," ujarnya.
Di tempat yang sama, Manager RAPP Estate Logas, Budi Waskito yang didampingi Community Development Officer, Yandi Masnur menjelaskan program tersebut merupakan komitmen perusahaan melalui CD terhadap pendidikan dan masyarakat.
"Komitmen perusahaan harus berkembang bersama masyarakat terus kami jalankan. Semoga bantuan ini dapat meningkatkan atau memicu semangat belajar dalam meraih prestasi dan cita-cita," ujarnya.
Fasilitas pendidikan merupakan bagian dari inisiatif perusahaan dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) 2030 pada indikator nomor 4, yakni memastikan pendidikan yang inklusif dan berkualitas setara, juga mendukung kesempatan belajar seumur hidup bagi semua.
Sebelumnya RAPP juga telah memberikan beasiswa kepada 100 mahasiswa dari lima kabupaten di Riau.
Binahidra mengatakan beasiswa tersebut disalurkan kepada mahasiswa berprestasi namun kurang mampu secara ekonomi yang berada di desa-desa sekitar daerah operasional perusahaan.
"Program ini sudah memasuki tahun kelima dan dengan jumlah penerima sebanyak 120 orang dari berbagai perguruan tinggi di Riau," ujar Binahidra beberapa waktu lalu.
Menurutnya, sektor pendidikan menjadi salah satu fokus utama perusahaan sehingga dapat mendukung program pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Kemudian secara jangka panjang membawa dampak pada pengentasan kemiskinan.
"Program ini juga berkontribusi pada tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) 2030, terutama pada nomor 1, 4, dan 8," imbuhnya.
Koordinator Program Pendidikan dan Beasiswa CD RAPP, Vonne Kandou mengatakan program beasiswa tetap berlanjut meski di situasi pandemi dengan mengikuti protokol kesehatan. Perusahaan berbasis di Pelalawan, Riau ini menggelontorkan sebanyak Rp700 juta bagi 100 mahasiswa di tahun 2020.
"Seleksinya kita lakukan akhir tahun lalu, sebelum masa Covid-19, tim survei kita langsung turun ke lapangan untuk berkoordinasi dengan pihak desa," ujarnya.
Akibat pandemi Covid-19, bimbingan dan pemantauan tidak dilakukan secara tatap muka, melainkan dengan konferensi video daring (online). Di sana para mahasiswa mendapatkan arahan dan motivasi agar dapat mempertahankan prestasinya.
"Acara penyerahan beasiswa juga kita lakukan secara video daring dan ini merupakan wujud komitmen kami terhadap dunia pendidikan," tambahnya.
Salah satu penerima beasiswa, Mizen Nozisca (22), mengaku bangga bisa meraih beasiswa dari RAPP. Meskipun awalnya, ia harus bekerja keras untuk mendaftar di kampus impiannya.
"Saya sempat galau awalnya, mak kurang setuju (kuliah) karena keadaan ekonomi," kenang putra kelahiran Inuman, Kabupaten Kuantan Singingi, Riau.
Namun Mizen tak putus asa. Ia terus meyakinkan sang ibu agar memberi restu dan tidak perlu pusing memikirkan biaya.
Berbagai pekerjaan akhirnya ditekuni Mizen selama setahun demi mengumpulkan modal. Mulai dari tukang angkat galon air minum, kerja di kedai nasi ampera, hingga menjadi buruh harian. Setelah modal cukup, Mizen memberanikan diri mendaftar dan ikut ujian masuk perguruan tinggi negeri di Pekanbaru. Ia pun berhasil lulus dan memperoleh beasiswa hingga saat ini.
"Saya bersyukur sekarang sudah bisa melihat mak tersenyum, saya kuliah tanpa memberatkan mak dan bisa kirim uang ke mak di kampung," ungkapnya.
Program beasiswa ini memberi bantuan kepada mahasiswa sebesar Rp7 juta per tahun. Syaratnya mereka harus mempertahankan nilai Indeks Prestasi (IP) dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimum 3.00 selama semester 1 hingga semester 8.(tim)