Jumat, 27 Desember 2024

Gubri-Istri Dirawat Satu Ruangan 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Pascadinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19, Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar bersama istri Misnarni yang sudah dinyatakan positif lebih dulu, menjalani perawatan di rumah sakit. Keduanya ditempatkan dalam satu ruang perawatan yang sama.

Juru Bicara Tim Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Riau dr Indra Yovi mengatakan, saat ini kondisi Gubri bersama istri dalam keadaan stabil dikarenakan tidak memiliki keluhan yang berat. Namun demikian, untuk memastikan kondisinya tetap stabil dan juga mempertimbangkan faktor usia dan juga memiliki komorbid, Gubri bersama istri saat ini menjalani perawatan di rumah sakit.

"Sekitar pukul 13.00 WIB tadi (kemarin, red), Pak Gubernur dan istri dibawa ke rumah sakit. Mereka ditempatkan di satu ruangan yang sama. Kebijakan kami memang kalau ada pasien positif yang masih keluarga, ditempatkan di ruang yang sama agar bisa saling memotivasi satu sama lain," kata Indra Yovi.

Diceritakan Yovi, Gubri mulai mengeluhkan sakit sebagai gejala awal terkonfirmasi positif Covid-19 usai mengikuti rapat paripurna di DPRD Riau, Senin (30/11). Sebelumnya, saat istrinya dinyatakan positif, hasil swab Gubri negatif dan tidak mengeluh sakit sama sekali.

"Jadi Pak Gubernur mulai mengeluhkan tidak enak badan usia mengikuti rapat paripurna di DPRD Riau Senin, siang. Kemudian sorenya langsung dilakukan swab, dan pagi tadi (kemarin, red) diketahui hasilnya positif Covid-19," sebutnya.

Terhadap Gubri dan istri, Yovi mengaku pihaknya akan tetap melakukan perawatan sesuai dengan standar penanganan pasien positif Covid-19. Setibanya di rumah sakit, juga sudah langsung dilakukan foto rontgen, darah dan lainnya. 

"Ada beberapa dokter yang ikut dalam penangangan Gubri, seperti dokter spesialis penyakit dalam, dokter jantung dan dokter paru. Jadi semua dokter itu akan berkolaborasi bersama supaya Gubri cepat sembuh dan bisa beraktivitas seperti semula," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Yovi juga meminta kepada masyarakat dan semua pihak yang pernah kontak erat segera melapor ke dinas kesehatan setempat, atau pelayanan kesehatan terdekat. Terutama yang memiliki gejala seperti batuk dan demam. "Kalau ada yang merasa pernah berkontak dengan Gubri, dan saat ini memiliki gejala seperti demam, batuk, kehilangan indra penciuman, diharapkan untuk dapat segera melapor ke fasilitas kesehatan terdekat," pintanya.

Pihaknya mengimbau masyarakat supaya tetap tenang dan tidak usah khawatir. Masyarakat tetap bisa beraktivitas seperti biasa, namun harus menerapkan protokol kesehatan.

"Kuncinya yakni tetap pada protokol kesehatan, seperti rajin cuci tangan, menjaga jarak, memakai masker dan juga menghindari kerumunan," ajaknya.

Dengan adanya beberapa pejabat di lingkungan Pemprov Riau yang terkonfirmasi positif, pihaknya sudah menyarankan agar kegiatan rapat serta pertemuan yang sudah diagendakan dua pekan ke depan untuk dapat ditinjau ulang. Hal tersebut untuk menghindari penyebaran virus jika masih ada yang terkonfirmasi namun belum diketahui.

"Kami sudah sampaikan, agar acara rapat yang sudah diagendakan, bisa dievaluasi ulang," sebutnya.

Baca Juga:  Disepakati, Penentuan Peringkat 2 dan 3 Rayon 1 Diundi

Sementara itu Kadiskes Riau Mimi Yuliani Nazir mengatakan bahwa klaster Dharma Wanita kembali mengalami penambahan pasien positif. Di antaranya juga ada pejabat eselon II beserta istri.

"Total lebih kurang ada 20 orang pasien positif dari klaster Dharma Wanita. Memang kasus klaster Dharma Wanita ada teman-teman kepala OPD yang terkonfirmasi positif. Seperti Karo Adpim, Kadis Kebudayaan dan istri, Kadis Karo Pembangunan dan istri Kadis Perindagkop UKM. Terbaru Kadis Perikanan dan istri, termasuk ibu Sekda Riau. Itu yang terbaru hasil pemeriksaan yang terkonfirmasi positif," jelasnya.

Lebih lanjut dikatakan Mimi, beberapa kepala OPD dan istri yang positif tersebut, ada yang melaksanakan isolasi mandiri di rumah, ada juga di tempat isolasi yang disiapkan pemerintah, dan ada yang dirawat di rumah sakit.

"Jadi disesuaikan dengan gejala yang bersangkutan masing-masing. Mudah-mudahan ke depan hasil pemeriksaan tidak ada lagi penambahan yang positif dari klaster yang disebut klaster Dharma Wanita," ujarnya.

Untuk informasi perkembangan Covid-19 di Riau, per hari Selasa (1/12), terdapat penambahan 163 pasien positif. Dengan demikian, total pasien positif di Riau sebanyak 20.197 orang. Untuk pasien sembuh bertambah 297 orang, sehingga total pasien yang sudah sembuh sebanyak 17.897 orang. Sedangkan yang meninggal dunia total 459 orang. 

DPRD Riau Lakukan Tracing Internal

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Riau telah mengambil langkah antisipasi, pasca Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar terkonfirmasi positif Covid-19. Sebab, sehari sebelumnya, Gubri sempat datang ke DPRD guna mengikuti rapat paripurna pengesahan APBD 2021. Wakil Ketua DPRD Riau Hardianto mengatakan pihaknya telah melakukan tracing internal. Bahkan dalam waktu pihaknya akan melakukan swab test bagi anggota dan pegawai di DPRD Riau.

"Kalau saya secara pribadi alhamdulillah sampai saat ini belum ada merasakan gejala apapun. Kan masih sehari ya. Kita lihat beberapa hari ke depan. Namun yang jelas, pada saat rapat kemarin Pak Gubernur memang sangat menjaga protokol kesehatan. Bahkan tak sekalipun terlihat Pak Gubernur ada melepaskan masker," ucap Hardianto kepada Riau Pos, Selasa (1/12).

Meski begitu, DPRD dikatakan dia tetap mengambil tindakan. Selain melakukan tracing internal, pihak sekretariat juga telah melakukan penyemprotan disinfektan di beberapa ruangan di DPRD. Termasuk juga mengetatkan protokol kesehatan di setiap ruangan yang ada. Langkah tersebut diakui Hardianto juga sudah diterapkan jauh sebelum Gubri dilaporkan terpapar virus asal Wuhan, Cina tersebut.

"Sebetulnya tidak ada kejadian pun, kami tetap rutin melakuka langkah-langkah diatas. Semisal penyemprotan disinfektan itu kalau ga salah saya hampir tiap pekan. Itu rutin. Makanya, saya imbau masyarakat dengan peristiwa positifnya Pak Gubernur ini jangan terlalu dibesar-besarkan. Karena kan Pak Gub sendiri sudah menerapkan protokol kesehatan. Artinya usaha antisipasi ada," sambungnya.

Baca Juga:  4.200 Guru di Kota Pekanbaru Belum Gajian

Disinggung apakah ada anggota DPRD Riau yang sudah melaporkan memiliki gejala Covid-19, Hardianto memastikan belum ada laporan tersebut.

"Tadi saya langsung hubungi kawan-kawan satu per satu. Alhamdulillah tidak ada yang melaporkan bergejala," sambungnya.

Hal senada juga disampaikan Sekretaris DPRD Riau Muflihun. Pria yang karib disapa Uun itu memastikan pihaknya telah mengajukan swab test kepada Dinas Kesehatan Provinsi Riau. Untuk jadwal, Uun menyebut Sekretariat DPRD Riau masih menunggu. Sementara ini pihaknya tetap meminta seluruh anggota DPRD Riau dan pegawai untuk tetap menerapkan protokol kesehatan seperti biasa.

"Kalau saya sendiri kemarin kan hadir juga paripurna. Tapi kan kami di DPRD ini telah membuat aturan, bahwa setiap rapat harus social distancing. Alhamdulillah itu diterapkan termasuk pada saat paripurna kemarin itu. Mudah-mudahan lah kita semua selalu dalam lindungan Allah SWT termasuk kawan-kawan wartawan yang aktif meliput di sini juga," tambahnya.

Dua Meninggal di Bengkalis

Dua pasien terkonfirmasi Covid-19 meninggal dunia saat dilakukan isolasi di RSUD Mandau. Hingga saat ini di Kabupaten Bengkalis meninggal sebanyak 38 orang. Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Bengkalis Ns Popy Yulia Santisa SKep menyebutkan dua pasien terkonfirmasi Covid-19 yang meninggal dunia yaitu, pasien 1.371 S (45/laki-laki) warga Kelurahan Gajah Sakti Kecamatan Mandau yang meninggal dunia di RSUD Mandau. Kemudian pasien 1.390, K (79/perempuan) warga Kelurahan Balai Makam Kecamatan Bathin Solapan yang meninggal dunia di RSUD Mandau.

Popy menjelaskan, ada penambahan 1 kasus terkonfirmasi Covid-19. Data per 30 November 2020 total terkonfirmasi sebanyak 1.416 kasus. 

"Isolasi dirawat di rumah sakit 19 orang, isolasi di diklat 44 orang, di Bapelkes Pekanbaru 1 orang dan isolasi mandiri di rumah sebanyak 256 orang, sedangkan yang sembuh sebanyak 1058 orang," terang Popy dalam keterangan tertulisnya.

Popy menambahkan kabar baiknya pada 30 November terdapat 18 pasien yang sembuh. Popy pun kembali mengimbau kepada masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan. Upaya ini bertujuan mempercepat penanganan Covid-19 dalam aspek kesehatan dan sosial ekonomi di Kabupaten Bengkalis.

"Pakai masker bila keluar rumah dan di tempat umum, selalu menjaga jarak (physical distancing) dan sering mencuci tangan memakai sabun," imbuhnya.

Popy juga mengimbau masyarakat tetap menjaga kewaspadaan. Pilihan yang terbaik, kata Popy adalah tetap di rumah dan hindari keramaian. "Jaga pola hidup sehat, makan buah dan sayuran. Berolahraga rutin dan istirahat yang cukup, serta konsumsi vitamin yang cukup," pungkasnya.(sol/nda/esi/ted)

Laporan: TIM RIAU POS (Pekanbaru)

Pesan Redaksi:

Mari bersama-sama melawan Covid-19. Riaupos.co mengajak seluruh pembaca ikut mengampanyekan gerakan 3M Lawan Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari. Ingat pesan Ibu, selalu Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak serta hindari kerumunan.

#satgascovid19
#ingatpesanibu
#ingatpesanibupakaimasker
#ingatpesanibujagajarak
#ingatpesanibucucitangan
#pakaimasker
#jagajarak
#jagajarakhindarikerumunan
#cucitanga

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Pascadinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19, Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar bersama istri Misnarni yang sudah dinyatakan positif lebih dulu, menjalani perawatan di rumah sakit. Keduanya ditempatkan dalam satu ruang perawatan yang sama.

Juru Bicara Tim Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Riau dr Indra Yovi mengatakan, saat ini kondisi Gubri bersama istri dalam keadaan stabil dikarenakan tidak memiliki keluhan yang berat. Namun demikian, untuk memastikan kondisinya tetap stabil dan juga mempertimbangkan faktor usia dan juga memiliki komorbid, Gubri bersama istri saat ini menjalani perawatan di rumah sakit.

- Advertisement -

"Sekitar pukul 13.00 WIB tadi (kemarin, red), Pak Gubernur dan istri dibawa ke rumah sakit. Mereka ditempatkan di satu ruangan yang sama. Kebijakan kami memang kalau ada pasien positif yang masih keluarga, ditempatkan di ruang yang sama agar bisa saling memotivasi satu sama lain," kata Indra Yovi.

Diceritakan Yovi, Gubri mulai mengeluhkan sakit sebagai gejala awal terkonfirmasi positif Covid-19 usai mengikuti rapat paripurna di DPRD Riau, Senin (30/11). Sebelumnya, saat istrinya dinyatakan positif, hasil swab Gubri negatif dan tidak mengeluh sakit sama sekali.

- Advertisement -

"Jadi Pak Gubernur mulai mengeluhkan tidak enak badan usia mengikuti rapat paripurna di DPRD Riau Senin, siang. Kemudian sorenya langsung dilakukan swab, dan pagi tadi (kemarin, red) diketahui hasilnya positif Covid-19," sebutnya.

Terhadap Gubri dan istri, Yovi mengaku pihaknya akan tetap melakukan perawatan sesuai dengan standar penanganan pasien positif Covid-19. Setibanya di rumah sakit, juga sudah langsung dilakukan foto rontgen, darah dan lainnya. 

"Ada beberapa dokter yang ikut dalam penangangan Gubri, seperti dokter spesialis penyakit dalam, dokter jantung dan dokter paru. Jadi semua dokter itu akan berkolaborasi bersama supaya Gubri cepat sembuh dan bisa beraktivitas seperti semula," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Yovi juga meminta kepada masyarakat dan semua pihak yang pernah kontak erat segera melapor ke dinas kesehatan setempat, atau pelayanan kesehatan terdekat. Terutama yang memiliki gejala seperti batuk dan demam. "Kalau ada yang merasa pernah berkontak dengan Gubri, dan saat ini memiliki gejala seperti demam, batuk, kehilangan indra penciuman, diharapkan untuk dapat segera melapor ke fasilitas kesehatan terdekat," pintanya.

Pihaknya mengimbau masyarakat supaya tetap tenang dan tidak usah khawatir. Masyarakat tetap bisa beraktivitas seperti biasa, namun harus menerapkan protokol kesehatan.

"Kuncinya yakni tetap pada protokol kesehatan, seperti rajin cuci tangan, menjaga jarak, memakai masker dan juga menghindari kerumunan," ajaknya.

Dengan adanya beberapa pejabat di lingkungan Pemprov Riau yang terkonfirmasi positif, pihaknya sudah menyarankan agar kegiatan rapat serta pertemuan yang sudah diagendakan dua pekan ke depan untuk dapat ditinjau ulang. Hal tersebut untuk menghindari penyebaran virus jika masih ada yang terkonfirmasi namun belum diketahui.

"Kami sudah sampaikan, agar acara rapat yang sudah diagendakan, bisa dievaluasi ulang," sebutnya.

Baca Juga:  Lagi, 20 Ha Lahan di Siak Terbakar

Sementara itu Kadiskes Riau Mimi Yuliani Nazir mengatakan bahwa klaster Dharma Wanita kembali mengalami penambahan pasien positif. Di antaranya juga ada pejabat eselon II beserta istri.

"Total lebih kurang ada 20 orang pasien positif dari klaster Dharma Wanita. Memang kasus klaster Dharma Wanita ada teman-teman kepala OPD yang terkonfirmasi positif. Seperti Karo Adpim, Kadis Kebudayaan dan istri, Kadis Karo Pembangunan dan istri Kadis Perindagkop UKM. Terbaru Kadis Perikanan dan istri, termasuk ibu Sekda Riau. Itu yang terbaru hasil pemeriksaan yang terkonfirmasi positif," jelasnya.

Lebih lanjut dikatakan Mimi, beberapa kepala OPD dan istri yang positif tersebut, ada yang melaksanakan isolasi mandiri di rumah, ada juga di tempat isolasi yang disiapkan pemerintah, dan ada yang dirawat di rumah sakit.

"Jadi disesuaikan dengan gejala yang bersangkutan masing-masing. Mudah-mudahan ke depan hasil pemeriksaan tidak ada lagi penambahan yang positif dari klaster yang disebut klaster Dharma Wanita," ujarnya.

Untuk informasi perkembangan Covid-19 di Riau, per hari Selasa (1/12), terdapat penambahan 163 pasien positif. Dengan demikian, total pasien positif di Riau sebanyak 20.197 orang. Untuk pasien sembuh bertambah 297 orang, sehingga total pasien yang sudah sembuh sebanyak 17.897 orang. Sedangkan yang meninggal dunia total 459 orang. 

DPRD Riau Lakukan Tracing Internal

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Riau telah mengambil langkah antisipasi, pasca Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar terkonfirmasi positif Covid-19. Sebab, sehari sebelumnya, Gubri sempat datang ke DPRD guna mengikuti rapat paripurna pengesahan APBD 2021. Wakil Ketua DPRD Riau Hardianto mengatakan pihaknya telah melakukan tracing internal. Bahkan dalam waktu pihaknya akan melakukan swab test bagi anggota dan pegawai di DPRD Riau.

"Kalau saya secara pribadi alhamdulillah sampai saat ini belum ada merasakan gejala apapun. Kan masih sehari ya. Kita lihat beberapa hari ke depan. Namun yang jelas, pada saat rapat kemarin Pak Gubernur memang sangat menjaga protokol kesehatan. Bahkan tak sekalipun terlihat Pak Gubernur ada melepaskan masker," ucap Hardianto kepada Riau Pos, Selasa (1/12).

Meski begitu, DPRD dikatakan dia tetap mengambil tindakan. Selain melakukan tracing internal, pihak sekretariat juga telah melakukan penyemprotan disinfektan di beberapa ruangan di DPRD. Termasuk juga mengetatkan protokol kesehatan di setiap ruangan yang ada. Langkah tersebut diakui Hardianto juga sudah diterapkan jauh sebelum Gubri dilaporkan terpapar virus asal Wuhan, Cina tersebut.

"Sebetulnya tidak ada kejadian pun, kami tetap rutin melakuka langkah-langkah diatas. Semisal penyemprotan disinfektan itu kalau ga salah saya hampir tiap pekan. Itu rutin. Makanya, saya imbau masyarakat dengan peristiwa positifnya Pak Gubernur ini jangan terlalu dibesar-besarkan. Karena kan Pak Gub sendiri sudah menerapkan protokol kesehatan. Artinya usaha antisipasi ada," sambungnya.

Baca Juga:  4.200 Guru di Kota Pekanbaru Belum Gajian

Disinggung apakah ada anggota DPRD Riau yang sudah melaporkan memiliki gejala Covid-19, Hardianto memastikan belum ada laporan tersebut.

"Tadi saya langsung hubungi kawan-kawan satu per satu. Alhamdulillah tidak ada yang melaporkan bergejala," sambungnya.

Hal senada juga disampaikan Sekretaris DPRD Riau Muflihun. Pria yang karib disapa Uun itu memastikan pihaknya telah mengajukan swab test kepada Dinas Kesehatan Provinsi Riau. Untuk jadwal, Uun menyebut Sekretariat DPRD Riau masih menunggu. Sementara ini pihaknya tetap meminta seluruh anggota DPRD Riau dan pegawai untuk tetap menerapkan protokol kesehatan seperti biasa.

"Kalau saya sendiri kemarin kan hadir juga paripurna. Tapi kan kami di DPRD ini telah membuat aturan, bahwa setiap rapat harus social distancing. Alhamdulillah itu diterapkan termasuk pada saat paripurna kemarin itu. Mudah-mudahan lah kita semua selalu dalam lindungan Allah SWT termasuk kawan-kawan wartawan yang aktif meliput di sini juga," tambahnya.

Dua Meninggal di Bengkalis

Dua pasien terkonfirmasi Covid-19 meninggal dunia saat dilakukan isolasi di RSUD Mandau. Hingga saat ini di Kabupaten Bengkalis meninggal sebanyak 38 orang. Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Bengkalis Ns Popy Yulia Santisa SKep menyebutkan dua pasien terkonfirmasi Covid-19 yang meninggal dunia yaitu, pasien 1.371 S (45/laki-laki) warga Kelurahan Gajah Sakti Kecamatan Mandau yang meninggal dunia di RSUD Mandau. Kemudian pasien 1.390, K (79/perempuan) warga Kelurahan Balai Makam Kecamatan Bathin Solapan yang meninggal dunia di RSUD Mandau.

Popy menjelaskan, ada penambahan 1 kasus terkonfirmasi Covid-19. Data per 30 November 2020 total terkonfirmasi sebanyak 1.416 kasus. 

"Isolasi dirawat di rumah sakit 19 orang, isolasi di diklat 44 orang, di Bapelkes Pekanbaru 1 orang dan isolasi mandiri di rumah sebanyak 256 orang, sedangkan yang sembuh sebanyak 1058 orang," terang Popy dalam keterangan tertulisnya.

Popy menambahkan kabar baiknya pada 30 November terdapat 18 pasien yang sembuh. Popy pun kembali mengimbau kepada masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan. Upaya ini bertujuan mempercepat penanganan Covid-19 dalam aspek kesehatan dan sosial ekonomi di Kabupaten Bengkalis.

"Pakai masker bila keluar rumah dan di tempat umum, selalu menjaga jarak (physical distancing) dan sering mencuci tangan memakai sabun," imbuhnya.

Popy juga mengimbau masyarakat tetap menjaga kewaspadaan. Pilihan yang terbaik, kata Popy adalah tetap di rumah dan hindari keramaian. "Jaga pola hidup sehat, makan buah dan sayuran. Berolahraga rutin dan istirahat yang cukup, serta konsumsi vitamin yang cukup," pungkasnya.(sol/nda/esi/ted)

Laporan: TIM RIAU POS (Pekanbaru)

Pesan Redaksi:

Mari bersama-sama melawan Covid-19. Riaupos.co mengajak seluruh pembaca ikut mengampanyekan gerakan 3M Lawan Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari. Ingat pesan Ibu, selalu Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak serta hindari kerumunan.

#satgascovid19
#ingatpesanibu
#ingatpesanibupakaimasker
#ingatpesanibujagajarak
#ingatpesanibucucitangan
#pakaimasker
#jagajarak
#jagajarakhindarikerumunan
#cucitanga

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari