PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Di pandemi Covid-19 saat ini, upaya penyelamatan kawasan lingkungan tidak berhenti dilakukan oleh sekelompok masyarakat yang bermukim di Kampung Rawa Mekar Jaya, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak. Mereka tetap melakukan aktivitas penanaman tanaman bakai sepanjang bentaran sungai yang terdapat di kawasan tersebut.
"Pandemi Covid-19 bukan aral atau halangan bagi kami untuk tetap menjaga lingkungan. Alhamdulillah, saat ini pekerjaan penyelamatan kami lakukan pada bentaran sungai di kampung. Bentuknya, kami menanam tanaman bakau di sepanjang aliran sungai tersebut," tutur Ketua Kelompok Rumah Alam Mangrove Setiono, Jumat (30/10).
Ia menyebutkan, upaya penyelamatan bentaran sungai itu harus mereka lakukan mengingat bulan November nanti diperkirakan puncak musim hujan. Agar tebing sungai terhindar dari abrasi, makanya penanaman bakau dilakukan.
"Tidak berhenti. Kami terus melakukan penanaman tanaman untuk penyelamatan lingkungan, walau sekarang pandemi Covid-19 melanda seluruh dunia. Kalau kami berhenti dikhawatirkan akan berdampak pada lingkungan kami juga," tuturnya.
Ia menambahkan, tujuan lain dari penanaman ini guna menghindari runtuhnya tebing sungai akibat derasnya air pasang dari laut yang masuk ke sungai. Selain itu juga, dengan menanam bakau, ikan-ikan endemik di daerah ini tetap lestari dan dengan sendirinya akan memberi dapak positif ke masyarakat, karena masyarakat tidak jauh-jauh lagi untuk memenuhi protein hewaninya.
Sekarang, pihaknya sudah menyiapkan sekitar 5.500 bibit bakau yang siap ditanam dan yang sudah tertatanm sekitar 9.000 batang. "Insya Allah, usaha ini akan diberkahi Allah dan kampung kami terhindar dari segala marabahaya dan bencana termasuk Covid-19," tuturnya.(gem)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Di pandemi Covid-19 saat ini, upaya penyelamatan kawasan lingkungan tidak berhenti dilakukan oleh sekelompok masyarakat yang bermukim di Kampung Rawa Mekar Jaya, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak. Mereka tetap melakukan aktivitas penanaman tanaman bakai sepanjang bentaran sungai yang terdapat di kawasan tersebut.
"Pandemi Covid-19 bukan aral atau halangan bagi kami untuk tetap menjaga lingkungan. Alhamdulillah, saat ini pekerjaan penyelamatan kami lakukan pada bentaran sungai di kampung. Bentuknya, kami menanam tanaman bakau di sepanjang aliran sungai tersebut," tutur Ketua Kelompok Rumah Alam Mangrove Setiono, Jumat (30/10).
- Advertisement -
Ia menyebutkan, upaya penyelamatan bentaran sungai itu harus mereka lakukan mengingat bulan November nanti diperkirakan puncak musim hujan. Agar tebing sungai terhindar dari abrasi, makanya penanaman bakau dilakukan.
"Tidak berhenti. Kami terus melakukan penanaman tanaman untuk penyelamatan lingkungan, walau sekarang pandemi Covid-19 melanda seluruh dunia. Kalau kami berhenti dikhawatirkan akan berdampak pada lingkungan kami juga," tuturnya.
- Advertisement -
Ia menambahkan, tujuan lain dari penanaman ini guna menghindari runtuhnya tebing sungai akibat derasnya air pasang dari laut yang masuk ke sungai. Selain itu juga, dengan menanam bakau, ikan-ikan endemik di daerah ini tetap lestari dan dengan sendirinya akan memberi dapak positif ke masyarakat, karena masyarakat tidak jauh-jauh lagi untuk memenuhi protein hewaninya.
Sekarang, pihaknya sudah menyiapkan sekitar 5.500 bibit bakau yang siap ditanam dan yang sudah tertatanm sekitar 9.000 batang. "Insya Allah, usaha ini akan diberkahi Allah dan kampung kami terhindar dari segala marabahaya dan bencana termasuk Covid-19," tuturnya.(gem)