Sesuai jadwal Kementerian Agama (Kemenag) hari ini (14/7) jamaah calon haji (JCH) mulai bergerak dari Madinah menuju Makkah. Sesampainya di Makkah mereka melakukan ibadah umrah wajib (qudum) dan masuk dalam rangkaian ibadah haji. Di antara kegiatan umrah qudum itu adalah tawaf atau mengitari kakbah sebanyak tujuh kali. Kemudian sai atau berjalan dari bukit Sofa menuju bukit Marwah sebanyak tujuh kali perjalanan.
Laporan M HILMI SETIAWAN dari Makkah
SAAT ini kondisi JCH yang tiba di Makkah ada yang kurang sehat. Selain karena penyakit yang dibawa dari Tanah Air, atau karena sudah beraktivitas di Madinah selama delapan sampai sembilan hari terakhir.
Bagi JCH yang sakit, kurang sehat, atau tidak fit, ada sejumlah fasilitas kemudahan yang disiapkan. Di antaranya adalah scooter elektrik. Perangkat bertenaga listrik ini bisa digunakan untuk tawaf ataupun sai. Stasiun atau loket penyewaan kendaraan berkelir hijau tua ini berada di lantai mezannine. Lokasinya ada di atas lantai pertama (first floor) Masjidilharam.
Akses termudah untuk menuju stasiun scooter melalui pintu 17 jalur sai (masa’a). Kemudian jamaah tinggal naik eskalator untuk menuju mezannine. Biasa sewanya 50 riyal (sekitar Rp200 ribu) untuk scooter elektrik single seat. Sedangkan scooter elektrik double seat disewakan 100 riyal (sekitar Rp400 ribu). Tersedia sekitar 700 unit scooter elektrik yang bisa disewa jamaah.
Tarif tersebut hanya berlaku untuk tawaf atau sai saja. Jika jamaah ingin menyewa sepaket, tawaf dan sai, maka tinggal dikalikan dua saja. Jalur tawarnya dibuat khusus. Tidak ada jamaah yang tawaf dengan berjalan kaki di lantai ini. Kemudian jalur sai-nya juga khusus. Tidak selebar jalur sai di lantai dasar (ground floor) Masjidilharam.
Jawa Pos (JPG) sempat mencoba menggunakan scooter elektrik itu. Penggunaannya cukup mudah. Kontrol untuk maju dan mundur cukup dikendalikan dengan tangan saja. Sama seperti menggunakan motor matik. Hanya saja tuasnya mirip seperti rem sepeda. Bukan tuas yang diputar seperti pada sepeda motor. Laju kendaraan ini tidak terlalu kencang.(jpg)
>>>Selengkapnya baca Harian Riau Pos
Editor: Eko Faizin
Sesuai jadwal Kementerian Agama (Kemenag) hari ini (14/7) jamaah calon haji (JCH) mulai bergerak dari Madinah menuju Makkah. Sesampainya di Makkah mereka melakukan ibadah umrah wajib (qudum) dan masuk dalam rangkaian ibadah haji. Di antara kegiatan umrah qudum itu adalah tawaf atau mengitari kakbah sebanyak tujuh kali. Kemudian sai atau berjalan dari bukit Sofa menuju bukit Marwah sebanyak tujuh kali perjalanan.
Laporan M HILMI SETIAWAN dari Makkah
- Advertisement -
SAAT ini kondisi JCH yang tiba di Makkah ada yang kurang sehat. Selain karena penyakit yang dibawa dari Tanah Air, atau karena sudah beraktivitas di Madinah selama delapan sampai sembilan hari terakhir.
Bagi JCH yang sakit, kurang sehat, atau tidak fit, ada sejumlah fasilitas kemudahan yang disiapkan. Di antaranya adalah scooter elektrik. Perangkat bertenaga listrik ini bisa digunakan untuk tawaf ataupun sai. Stasiun atau loket penyewaan kendaraan berkelir hijau tua ini berada di lantai mezannine. Lokasinya ada di atas lantai pertama (first floor) Masjidilharam.
- Advertisement -
Akses termudah untuk menuju stasiun scooter melalui pintu 17 jalur sai (masa’a). Kemudian jamaah tinggal naik eskalator untuk menuju mezannine. Biasa sewanya 50 riyal (sekitar Rp200 ribu) untuk scooter elektrik single seat. Sedangkan scooter elektrik double seat disewakan 100 riyal (sekitar Rp400 ribu). Tersedia sekitar 700 unit scooter elektrik yang bisa disewa jamaah.
Tarif tersebut hanya berlaku untuk tawaf atau sai saja. Jika jamaah ingin menyewa sepaket, tawaf dan sai, maka tinggal dikalikan dua saja. Jalur tawarnya dibuat khusus. Tidak ada jamaah yang tawaf dengan berjalan kaki di lantai ini. Kemudian jalur sai-nya juga khusus. Tidak selebar jalur sai di lantai dasar (ground floor) Masjidilharam.
Jawa Pos (JPG) sempat mencoba menggunakan scooter elektrik itu. Penggunaannya cukup mudah. Kontrol untuk maju dan mundur cukup dikendalikan dengan tangan saja. Sama seperti menggunakan motor matik. Hanya saja tuasnya mirip seperti rem sepeda. Bukan tuas yang diputar seperti pada sepeda motor. Laju kendaraan ini tidak terlalu kencang.(jpg)
>>>Selengkapnya baca Harian Riau Pos
Editor: Eko Faizin