BARCELONA (RIAUPOS.CO) – Meski kecewa dengan manajemen klub, Lionel Messi memastikan tetap bertahan, setidaknya semusim, di Barcelona. Alasan Messi, dia tak mau melawan klub yang telah membesarkannya itu di meja hijau.
Namun, dengan bertahannya La Pulga, tim yang bermarkas di Camp Nou tersebut harus menghadapi beberapa masalah musim ini. Dilansir dari Marca, setidaknya ada empat masalah besar yang harus dihadapi Barcelona musim ini setelah Messi memilih bertahan.
Pertama, masalah finansial keuangan. Di tengah pandemi Covid-19, klub di seluruh dunia harus berhemat. Dan Barcelona dipastikan harus kembali mengeluarkan banyak uang untuk membayar gaji Messi. Barcelona setidaknya harus mengeluarkan EUR 100 juta setara Rp1,75 triliun untuk membayar gaji Messi.
Rencana Barcelona untuk mendatangkan Lautaro Martinez, Georginio Wijnaldum, dan Memphis Depay terancam batal. Rencananya dari uang penjualan Messi akan dibelanjakan untuk membeli beberapa pemain yang dihubungkan dengan Barcelona.
Kedua, akan terjadi konflik internal. Messi secara terang-terangan menilai manajemen Barcelona, terutama Presiden Josep Maria Bartomeu, yang dianggapnya tidak menepati janji. Dengan hubungan yang kurang harmonis tersebut bisa menggangu persiapan Barcelona.
Ketiga, pendukung bisa terbelah. Drama Messi dengan Barcelona membuat suporter Azulgrana terbelah. Sebagian mendukung Messi dan sebagian membela pihak klub. Situasi itu juga bisa menjadi masalah bagi klub.
Selanjutnya masalah suasana di ruang ganti. Konflik di ruang ganti pemain Barcelona juga bisa terjadi musim ini. Terlebih setelah pelatih baru Ronald Koeman sebelumnya mengatakan kekuasaan Messi di skuad Barcelona sudah berakhir.
Hubungan antara pelatih dan sang kapten akan menjadi kunci untuk memutuskan bagaimana musim 2020/21 berjalan lancar untuk Barcelona.
Namun di sisi lain, kondisi semusim ini bisa jadi akan menjadi transisi bagi Barcelona dan Koeman. Dengan mencabut kekuasaan Messi –termasuk dalam hal diperlukan masukkannya saat akan membeli pemain baru– Koeman dan pasukannya akan bisa move on dari Messi saat sang pemain benar-benar pergi.
Sumber: Marca/Jawapos/Soccerway
Editor: Hary B Koriun