Jumat, 22 November 2024
spot_img

256 Hektare Lahan Diolah Jadi Kawasan Pertanian

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Lahan seluas 265 hektare yang tersebar di kota/kabupaten Provinsi Riau sudah diolah menjadi area pertanian palawija. Hal ini, dilakukan untuk menjaga ketahanan pangan dan menggerakan perekonomian masyarakat di tengah pendemi Covid-19 yang tak kunjung berkesudahan.

Demikian diungkapkan Kapolda Riau, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi saat peresmian program Kampung Tangguh Nusantara Jaga Kampung Polda Riau di Kecamatan Balai Jaya, Rohil, Rabu (26/8).

Dalam pelaksaan kegiatan ini, turut hadir Kabarharkam Polri Komjen Pol Drs Agus Adrianto SH MH, Gubernur Riau Syamsuar, dan Danrem 031 Wira Bima Brigjen TNI M Syech Ismed.

Danlanud Roesmin Nurjadin Marsma TNI Ronny Irianto Moningka, dan unsur forkopimda Riau, Kapolres Rohil, AKBP Nurhadi Ismanto, Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto, para pejabat utama Polda Riau serta jajaran Polres Rohil.

“Seperti  hari ini (kemarin, red) kita lihat di Rokan Hilir, lahannya seluas 8 hektare dikelola satu kelompok tani bernama Sastra Parahita Bhayangkara, beranggotakan 83 orang. Didampingi oleh Bhabinkamtibmas di sini. Semuanya diarahkan untuk melakukan penguatan pangan,” ungkap Kapolda Riau.

Program Kampung Tangguh Nusantara merupakan program yang dicanangkan Kapolri Jendral Pol Idham Aziz sebagai salah satu solusi mengatasi ketahanan pangan. Saat ini, kata Agung, program Jaga Kampung sudah dilaksanakan oleh 130 Polsek yang tersebar di Bumi Melayu. Tiap Polsek mengelola masing-masing 2 hektare lahan pertanian.

“130 Polsek yang sudah melaksankan program Jaga Kampung. Setidaknya ada lahan seluas 256 hektare yanhg dikelola bersama 94 kelompok tani. Kami juga memiliki 5 kelompok UMKM yang dibina, jumlah ini akan bertambah,” kata jendral bintang dua itu.

Baca Juga:  KONI: Kemungkinan Akan Ada Dua Tuan Rumah Porprov Riau

Kapolda menambahkan, dengan dukungan pemerintah daerah, TNI, dan masyarakat, Program Jaga Kampung bisa berjalan sukses. Tanpa ada suatu kendala berarti pascasecara resmi di-launching sejak awal April 2020 lalu. “Kami bersama seluruh komponen akan terus menggulirkan kegiatan ini. Tujuannya untuk mewujudkan cukup pangannya, sehat masyarakatnya, dan kuat kampungnya,” jelas Agung.

Pada kesempatan itu, Kapolda Riau bersama Kabarharkam Polri Komjen Pol Drs Agus Adrianto, Gubernur Riau Syamsuar beserta rombongan melakukan peninjauan kebun pertanian seluas 8 hektare di Desa Balam Sempurna. Di sana, terlihat berbagai tanaman untuk kebutuhan pangan sehari-hari, bisa tumbuh subur, berdampingan dengan tanaman sawit.

Ada kacang panjang, kangkung, jagung, kacang kedelai, bayam, dan berbagai jenis lainnya yang ditanam di sana. Selain untuk dikonsumsi sendiri oleh para anggota kelompok tani yang mengolah lahan, tanaman tersebut sebagian juga dijual ke pasar sebagai tambahan pemasukan ekonomi.

Pengelolaan lahan untuk bertani secara mandiri oleh masyarakat ini, merupakan bagian dari Program Jaga Kampung Polda Riau. Mereka diberikan kebebasan untuk mengelola lahan supaya bisa produktif, para petani juga didampingi oleh tiga pilar Jaga Kampung. Di antaranya Bhabinkamtibmas, Bhabinsa, dan Penghulu Kampung.

Baca Juga:  Perhatikan Pembangunan Akses Jalan Lintas

Tak hanya tanaman saja, dalam Program Jaga Kampung ini, para kelompok tani juga diberikan kesempatan untuk mengelola perikanan dan peternakan sapi. Saat itu, juga dilakukan pelepasan 15.000 bibit ikan nila.

Kabaharkam Polri bersama rombongan  berkesempatan untuk memanen langsung beberapa jenis tanaman. Serta melakukan pelepasan penyerahan bantuan sosial sebanyak 6.250 paket kepada masyarakat kurnag mampu.

“Ini sebenarnya program nasional, yang oleh Polda Riau diambil sisi kearifan lokalnya. Sehingga lebih mudah dikenal dan diterima masyarakat. Masyarakat bisa ikut berpartisipasi untuk mewujudkan ketangguhan terutama dalam bidang ketahanan pangan,” sebut Komjen Agus.

Dia pun menyampaikan apresiasi kepada jajaran Polda Riau, pemerintah daerah, TNI, dan sejumlah stake holder lainnya. Menurutnya, ketahanan pangan yang ditaja dengan mengelola lahan yang belum termanfaatkan, bisa mendorong masyarakat untuk berpartisipasi aktif.

Agar ke depan kebutuhan masyarakat Riau, bisa dipenuhi sendiri. Tanpa harus memasok dari luar daerah, sebagaimana yang selama ini dilakukan.

“Apalagi Provinsi Riau ini posisinya sangat strategis, sehingga harus kita jaga keamanannya, kita jaga produktifitasnya. Mudah-mudahan bisa semakin meningkat dan lebih maju,” beber Jenderal polisi berpangkat bintang tiga.

Di tengah situasi pandemi Covid-19 serta ditambah potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla),  kata dia, Provinsi Riau tentunya punya tantangan yang lebih berat. Akan tetapi, Agus yakin dengan kekompakan dan kebersamaan seluruh elemen masyarakat, semua bisa dihadapi dan diatasi.(rir)

 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Lahan seluas 265 hektare yang tersebar di kota/kabupaten Provinsi Riau sudah diolah menjadi area pertanian palawija. Hal ini, dilakukan untuk menjaga ketahanan pangan dan menggerakan perekonomian masyarakat di tengah pendemi Covid-19 yang tak kunjung berkesudahan.

Demikian diungkapkan Kapolda Riau, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi saat peresmian program Kampung Tangguh Nusantara Jaga Kampung Polda Riau di Kecamatan Balai Jaya, Rohil, Rabu (26/8).

- Advertisement -

Dalam pelaksaan kegiatan ini, turut hadir Kabarharkam Polri Komjen Pol Drs Agus Adrianto SH MH, Gubernur Riau Syamsuar, dan Danrem 031 Wira Bima Brigjen TNI M Syech Ismed.

Danlanud Roesmin Nurjadin Marsma TNI Ronny Irianto Moningka, dan unsur forkopimda Riau, Kapolres Rohil, AKBP Nurhadi Ismanto, Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto, para pejabat utama Polda Riau serta jajaran Polres Rohil.

- Advertisement -

“Seperti  hari ini (kemarin, red) kita lihat di Rokan Hilir, lahannya seluas 8 hektare dikelola satu kelompok tani bernama Sastra Parahita Bhayangkara, beranggotakan 83 orang. Didampingi oleh Bhabinkamtibmas di sini. Semuanya diarahkan untuk melakukan penguatan pangan,” ungkap Kapolda Riau.

Program Kampung Tangguh Nusantara merupakan program yang dicanangkan Kapolri Jendral Pol Idham Aziz sebagai salah satu solusi mengatasi ketahanan pangan. Saat ini, kata Agung, program Jaga Kampung sudah dilaksanakan oleh 130 Polsek yang tersebar di Bumi Melayu. Tiap Polsek mengelola masing-masing 2 hektare lahan pertanian.

“130 Polsek yang sudah melaksankan program Jaga Kampung. Setidaknya ada lahan seluas 256 hektare yanhg dikelola bersama 94 kelompok tani. Kami juga memiliki 5 kelompok UMKM yang dibina, jumlah ini akan bertambah,” kata jendral bintang dua itu.

Baca Juga:  Wako Belum Terima Rekomendasi Seleksi Sekdako Dumai

Kapolda menambahkan, dengan dukungan pemerintah daerah, TNI, dan masyarakat, Program Jaga Kampung bisa berjalan sukses. Tanpa ada suatu kendala berarti pascasecara resmi di-launching sejak awal April 2020 lalu. “Kami bersama seluruh komponen akan terus menggulirkan kegiatan ini. Tujuannya untuk mewujudkan cukup pangannya, sehat masyarakatnya, dan kuat kampungnya,” jelas Agung.

Pada kesempatan itu, Kapolda Riau bersama Kabarharkam Polri Komjen Pol Drs Agus Adrianto, Gubernur Riau Syamsuar beserta rombongan melakukan peninjauan kebun pertanian seluas 8 hektare di Desa Balam Sempurna. Di sana, terlihat berbagai tanaman untuk kebutuhan pangan sehari-hari, bisa tumbuh subur, berdampingan dengan tanaman sawit.

Ada kacang panjang, kangkung, jagung, kacang kedelai, bayam, dan berbagai jenis lainnya yang ditanam di sana. Selain untuk dikonsumsi sendiri oleh para anggota kelompok tani yang mengolah lahan, tanaman tersebut sebagian juga dijual ke pasar sebagai tambahan pemasukan ekonomi.

Pengelolaan lahan untuk bertani secara mandiri oleh masyarakat ini, merupakan bagian dari Program Jaga Kampung Polda Riau. Mereka diberikan kebebasan untuk mengelola lahan supaya bisa produktif, para petani juga didampingi oleh tiga pilar Jaga Kampung. Di antaranya Bhabinkamtibmas, Bhabinsa, dan Penghulu Kampung.

Baca Juga:  76 Persen JCH Masuk Kategori Risiko Tinggi

Tak hanya tanaman saja, dalam Program Jaga Kampung ini, para kelompok tani juga diberikan kesempatan untuk mengelola perikanan dan peternakan sapi. Saat itu, juga dilakukan pelepasan 15.000 bibit ikan nila.

Kabaharkam Polri bersama rombongan  berkesempatan untuk memanen langsung beberapa jenis tanaman. Serta melakukan pelepasan penyerahan bantuan sosial sebanyak 6.250 paket kepada masyarakat kurnag mampu.

“Ini sebenarnya program nasional, yang oleh Polda Riau diambil sisi kearifan lokalnya. Sehingga lebih mudah dikenal dan diterima masyarakat. Masyarakat bisa ikut berpartisipasi untuk mewujudkan ketangguhan terutama dalam bidang ketahanan pangan,” sebut Komjen Agus.

Dia pun menyampaikan apresiasi kepada jajaran Polda Riau, pemerintah daerah, TNI, dan sejumlah stake holder lainnya. Menurutnya, ketahanan pangan yang ditaja dengan mengelola lahan yang belum termanfaatkan, bisa mendorong masyarakat untuk berpartisipasi aktif.

Agar ke depan kebutuhan masyarakat Riau, bisa dipenuhi sendiri. Tanpa harus memasok dari luar daerah, sebagaimana yang selama ini dilakukan.

“Apalagi Provinsi Riau ini posisinya sangat strategis, sehingga harus kita jaga keamanannya, kita jaga produktifitasnya. Mudah-mudahan bisa semakin meningkat dan lebih maju,” beber Jenderal polisi berpangkat bintang tiga.

Di tengah situasi pandemi Covid-19 serta ditambah potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla),  kata dia, Provinsi Riau tentunya punya tantangan yang lebih berat. Akan tetapi, Agus yakin dengan kekompakan dan kebersamaan seluruh elemen masyarakat, semua bisa dihadapi dan diatasi.(rir)

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari