Dalam rangka meningkatkan daya saing pertumbuhan ekonomi daerah, serta menjaga ketahanan energi di Kabupaten Siak, PT Transportasi Gas Indonesia (PT TGI) bersama PT Pertamina Gas selaku afiliasi dari subholing gas PT PGN Tbk dan PT Pertamina (Persero) melakukan sinergi dalam memperluas infrastruktur jaringan pipa gas bumi ke Kabupaten Siak – Riau guna menjaga ketahanan energi di wilayah tersebut.
Senin (24/8), TGI mulai mengalirkan gas pertama kali (gas in) kepada fasilitas jaringan pipa PT Pertamina Gas sepanjang 68 km, selanjutnya gas akan digunakan oleh Badan Operasional Bersama (BOB) PT Bumi Siak Pusako (PT BSP)–Pertamina Hulu (PH). Sumber pasokan gas berasal dari Pertamina Hulu Energi (PHE) Jambi Merang di Wilayah Sumatera Selatan yang dialirkan melalui jaringan pipa transmisi PT TGI. Penyaluran gas perdana ke Kabupaten Siak ini memiliki peran penting dalam sinergi subholding gas serta upaya menjaga ketahanan energi di Kabupaten Siak untuk pembangkit listrik dan memenuhi kebutuhan penggunaan gas di kawasan industri baru di wilayah Siak khususnya.
Pembahasan proyek pengaliran gas ini telah dimulai sejak 2019 lalu. Meski terimbas dampak Covid-19, proyek bisa diselesaikan sesuai dengan target yang telah direncanakan, tanpa mengabaikan protokol kesehatan pemerintah dan perusahaan dalam pencegahan Covid-19. Emil Ismail, selaku Sekretaris Perusahaan PT TGI menegaskan bahwa kegiatan operasional PT TGI tetap berjalan dengan normal meski di tengah kondisi Covid-19.
"Tentunya dengan memberlakukan pengawasan yang ketat terhadap pemberlakuan protokol kesehatan pemerintah dan perusahaan di lokasi kerja serta tetap mengutamakan standar keamanan dan keselamatan yang telah ditetapkan," ujarnya.
PT TGI merupakan perusahaan joint venture PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk dan Transasia Pipeline Company Pvt.Ltd adalah perusahaan pertama di Indonesia yang bergelut di bisnis pengangkutan gas alam melalui pipa bagi pelanggan domestik di Sumatera dan Batam, juga pasar internasional yaitu Singapura.
PT TGI memiliki dan mengoperasikan lebih dari 1.000 km saluran pipa gas berukuran diameter 28" di daratan dan lepas pantai, dari Grissik (Sumatera Selatan) ke Duri (Riau) serta dari Grissik (Sumatera Selatan) ke Batam dan Singapura. Saat ini, Jaringan Pipa gas tersebut telah memasok kebutuhan gas di sepanjang jalur pipa mulai dari Sumatera Selatan, Jambi, Riau dan Riau Kepulauan guna menunjang perekonomian dan ketahanan energi di wilayah-wilayah tersebut. (adv)