Senin, 23 Juni 2025

DPR Minta Polisi Usut Tuntas Kasus Pemalsuan Label SNI

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Penyidikan kasus pemalsuan label Standar Nasional Indonesia (SNI) yang berpotensi merugikan keuangan negara sebesar Rp2,7 Triliun, disorot banyak kalangan. Salah satunya Anggota Komisi III DPR RI Nasir Djamil.

Nasir menegaskan, dugaan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), yang jelas terdapat kerugian negara harus diusut oleh aparat hukum, apalagi jika nilainya sangat besar.

"Dugaan Tipikor Rp2,7 triliun itu bukan angka yang kecil," kata Nasir kepada wartawan di Jakarta, Jumat (3/7).

Untuk itu, ia meminta aparat kepolisian transparan dan segera melanjutkan proses hukum tersebut. Hal itu untuk memastikan keadilan hukum bagi semua pihak.

"Kami meminta agar kasus dipercepat untuk mendapatkan kepastian dan keadilan hukum," tegas politisi PKS itu.

Baca Juga:  Soal Progres Tol Padang-Pekanbaru, HK: Kalau Lahan Tuntas Kami Gas

Sebelumnya Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarti mengkritik kasus yang mandeg ini. Ia menyarankan agar pihak pelapor mengadukan masalah itu ke Irwasda dan Propam.

"Pelapor kasus pemalsuan dapat melaporkan kepada Irwasda dan Propam selaku pengawas internal Polri, untuk melihat apakah ada yang dilanggar oleh penyidik," ujar Poengky.

Poengky juga menuturkan, pentingnya penyidik bersikap profesional. Terhadap semua kasus pidana yang dilaporkan, diharapkan penyidik profesional dalam menangani.

"Jika diduga penyidik tidak profesional dalam melaksanakan tugasnya, maka Pengawas Penyidikan (Wassidik) bertanggungjawab memeriksa hasil penyidikan perkara dan memberikan arahan-arahan kepada penyidik," tuturnya.

Selain itu Poengky menambahkan, para penyidik dalam melaksanakan tugasnya harus berpedoman pada Perkap tentang Penyidikan Tindak Pidana.

Baca Juga:  Rocky Gerung Sebut Pengungkapan Kasus Novel Dibuat Rumit

"Penyidik berpedoman pada Perkap tentang Penyidikan Tindak Pidana," pungkasnya.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Penyidikan kasus pemalsuan label Standar Nasional Indonesia (SNI) yang berpotensi merugikan keuangan negara sebesar Rp2,7 Triliun, disorot banyak kalangan. Salah satunya Anggota Komisi III DPR RI Nasir Djamil.

Nasir menegaskan, dugaan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), yang jelas terdapat kerugian negara harus diusut oleh aparat hukum, apalagi jika nilainya sangat besar.

"Dugaan Tipikor Rp2,7 triliun itu bukan angka yang kecil," kata Nasir kepada wartawan di Jakarta, Jumat (3/7).

Untuk itu, ia meminta aparat kepolisian transparan dan segera melanjutkan proses hukum tersebut. Hal itu untuk memastikan keadilan hukum bagi semua pihak.

"Kami meminta agar kasus dipercepat untuk mendapatkan kepastian dan keadilan hukum," tegas politisi PKS itu.

- Advertisement -
Baca Juga:  Soal Progres Tol Padang-Pekanbaru, HK: Kalau Lahan Tuntas Kami Gas

Sebelumnya Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarti mengkritik kasus yang mandeg ini. Ia menyarankan agar pihak pelapor mengadukan masalah itu ke Irwasda dan Propam.

"Pelapor kasus pemalsuan dapat melaporkan kepada Irwasda dan Propam selaku pengawas internal Polri, untuk melihat apakah ada yang dilanggar oleh penyidik," ujar Poengky.

- Advertisement -

Poengky juga menuturkan, pentingnya penyidik bersikap profesional. Terhadap semua kasus pidana yang dilaporkan, diharapkan penyidik profesional dalam menangani.

"Jika diduga penyidik tidak profesional dalam melaksanakan tugasnya, maka Pengawas Penyidikan (Wassidik) bertanggungjawab memeriksa hasil penyidikan perkara dan memberikan arahan-arahan kepada penyidik," tuturnya.

Selain itu Poengky menambahkan, para penyidik dalam melaksanakan tugasnya harus berpedoman pada Perkap tentang Penyidikan Tindak Pidana.

Baca Juga:  Institut Bisnis dan Teknologi Pelita Indonesia Raih Peringkat Akreditasi B

"Penyidik berpedoman pada Perkap tentang Penyidikan Tindak Pidana," pungkasnya.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Penyidikan kasus pemalsuan label Standar Nasional Indonesia (SNI) yang berpotensi merugikan keuangan negara sebesar Rp2,7 Triliun, disorot banyak kalangan. Salah satunya Anggota Komisi III DPR RI Nasir Djamil.

Nasir menegaskan, dugaan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), yang jelas terdapat kerugian negara harus diusut oleh aparat hukum, apalagi jika nilainya sangat besar.

"Dugaan Tipikor Rp2,7 triliun itu bukan angka yang kecil," kata Nasir kepada wartawan di Jakarta, Jumat (3/7).

Untuk itu, ia meminta aparat kepolisian transparan dan segera melanjutkan proses hukum tersebut. Hal itu untuk memastikan keadilan hukum bagi semua pihak.

"Kami meminta agar kasus dipercepat untuk mendapatkan kepastian dan keadilan hukum," tegas politisi PKS itu.

Baca Juga:  Jokowi Undang Siswa Penemu Obat Kanker Akar Bajakah

Sebelumnya Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarti mengkritik kasus yang mandeg ini. Ia menyarankan agar pihak pelapor mengadukan masalah itu ke Irwasda dan Propam.

"Pelapor kasus pemalsuan dapat melaporkan kepada Irwasda dan Propam selaku pengawas internal Polri, untuk melihat apakah ada yang dilanggar oleh penyidik," ujar Poengky.

Poengky juga menuturkan, pentingnya penyidik bersikap profesional. Terhadap semua kasus pidana yang dilaporkan, diharapkan penyidik profesional dalam menangani.

"Jika diduga penyidik tidak profesional dalam melaksanakan tugasnya, maka Pengawas Penyidikan (Wassidik) bertanggungjawab memeriksa hasil penyidikan perkara dan memberikan arahan-arahan kepada penyidik," tuturnya.

Selain itu Poengky menambahkan, para penyidik dalam melaksanakan tugasnya harus berpedoman pada Perkap tentang Penyidikan Tindak Pidana.

Baca Juga:  Rocky Gerung Sebut Pengungkapan Kasus Novel Dibuat Rumit

"Penyidik berpedoman pada Perkap tentang Penyidikan Tindak Pidana," pungkasnya.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari